indotim.net (Selasa, 27 Februari 2024) – Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan bahwa Israel telah sepakat untuk menghentikan serangan di Gaza selama bulan suci Ramadan. Keputusan ini dilandaskan pada proses negosiasi gencatan senjata antara kedua belah pihak.
“Ramadan sudah semakin dekat dan pihak Israel telah menyetujui untuk tidak melakukan aktivitas apa pun selama bulan Ramadan. Hal ini demi memberikan kita kesempatan untuk membebaskan semua sandera,” ungkap Biden dalam wawancara dengan komedian Seth Meyers di saluran televisi NBC AS, seperti dilaporkan oleh kantor berita AFP pada Selasa (27/2/2024).
Pada hari sebelumnya, Biden menyatakan bahwa gencatan senjata baru antara Israel dan Hamas dapat segera dimulai pada hari Senin mendatang. Gencatan senjata tersebut akan menjadi bagian dari kesepakatan yang berpotensi membebaskan belasan sandera yang ditahan Hamas di Gaza dengan imbalan beberapa ratus tahanan Palestina.
Selain berita tersebut, berikut ini terdapat berita-berita internasional menarik yang menjadi sorotan pada hari ini. Kami merangkumnya spesial untuk pembaca setia, Selasa (27/2/2024).
– Pemberontak Taliban Kembali Melakukan Eksekusi Mati Terhadap Narapidana di Depan Ribuan Penonton yang Terpaksa Menonton Dengan Tangan Diborgol.
Otoritas Taliban kembali mengeksekusi mati seorang terpidana pembunuh di depan umum. Napi tersebut dieksekusi mati dengan tembakan yang disaksikan ribuan penonton di sebuah stadion olahraga di Afghanistan pada hari Senin (26/2) waktu setempat. Ini merupakan hukuman mati ketiga yang dilaksanakan di Afghanistan dalam hitungan hari.
Pada Januari 2022, seorang pria dinyatakan bersalah atas penikaman dan dieksekusi mati di kota Sheberghan, Afghanistan utara. Eksekusi dilakukan berdasarkan surat perintah kematian yang ditandatangani oleh pemimpin Taliban, Hibatullah Akhundzada. Informasi ini diungkapkan oleh Mahkamah Agung, seperti yang dilansir oleh kantor berita AFP pada Selasa (27/2/2024).
Pernyataan tersebut mengidentifikasi orang yang dihukum mati sebagai Nazar Muhammad dan menyatakan kasusnya telah diperiksa secara menyeluruh dan berulang kali.
– Geger Kabar Menteri Arab Saudi Bertemu Menteri Israel, Benarkah?
Terkait kabar mengenai pertemuan antara Menteri Arab Saudi dan Menteri Israel, tim redaksi masih terus melakukan verifikasi informasi untuk memastikan kebenarannya. Kabar tersebut memang telah menimbulkan banyak spekulasi di berbagai kalangan. Kami akan terus memantau perkembangan situasi ini dan memberikan informasi yang akurat dan terpercaya kepada pembaca setia kami.
Pemerintah Arab Saudi membantah laporan media Israel yang menyebut salah satu menterinya baru-baru ini bertemu dengan seorang menteri Israel di Uni Emirat Arab. Riyadh menegaskan dukungan teguhnya terhadap rakyat Palestina dalam menghadapi agresi Israel.
Menteri Luar Negeri Saudi, Faisal bin Farhan Al Saud, menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak memiliki dasar dan merupakan upaya untuk mempengaruhi hubungan baik antara Arab Saudi dan Palestina. Al Saud juga menekankan pentingnya solidaritas Muslim dalam mendukung hak-hak Palestina.
Seperti yang dilansir oleh Al Arabiya, pada Selasa (27/2/2024), terdapat sejumlah foto dan video yang beredar memperlihatkan Menteri Perdagangan Saudi, Majid bin Abdullah Al-Qasabi, sedang berjabat tangan dengan Menteri Ekonomi dan Perindustrian Israel di sela-sela pertemuan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang berlangsung di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Foto dan video itu kemudian diikuti dengan laporan-laporan media Israel yang menyatakan bahwa keduanya membahas tentang perdamaian antara Saudi dan Israel.
– Panas! Giliran Hizbullah Mengirimkan Roket ke Pangkalan Militer Israel
Kelompok Hizbullah kembali mengguncang pangkalan militer Israel dengan menembakkan serangkaian roket pada awal pekan ini. Serangan tersebut merupakan respons atas dua anggotanya yang tewas akibat serangan udara Israel di wilayah Lebanon bagian timur.
Gempuran terhadap wilayah Lebanon bagian timur pada Senin (26/2) waktu setempat menandai serangan pertama Israel terhadap target Hizbullah di luar wilayah Lebanon bagian selatan, sejak dimulainya perang di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu.
Hamas, yang sedang bertempur melawan Israel di Jalur Gaza, diketahui sebagai sekutu dari Hizbullah. Hizbullah sendiri terlibat dalam aksi saling serang dengan militer Israel yang semakin meningkat, terjadi hampir setiap hari di perbatasan kedua negara sejak pecahnya perang di Jalur Gaza.
– Pejabat Uni Eropa Kembali Menuduh Israel Berperan dalam Pembentukan Hamas
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, kembali melontarkan tuduhan bahwa Israel turut membantu dalam menciptakan kelompok Hamas yang kini sedang bertempur melawan Israel dalam perang di Jalur Gaza. Tuduhan serupa sebelumnya telah dibantah mentah-mentah oleh Israel.
Konflik di Jalur Gaza semakin memanas dengan terus berlanjutnya pertempuran antara pasukan Israel dan militan Hamas. Sementara itu, berbagai negara dan perwakilan internasional terus mengupayakan agar tercapai gencatan senjata untuk mengakhiri kekerasan yang telah menewaskan ratusan orang dan melukai ribuan lainnya.
Seperti dilaporkan oleh AFP dan Al Arabiya, Senin (27/2/2024), Borrell menyampaikan tuduhan terbarunya saat menghadiri forum di sebuah sekolah bisnis di Madrid, Spanyol, pada Senin (26/2) waktu setempat.
Tuduhan terkait Israel dan Hamas kembali mencuat setelah Borrell menanggapi pertanyaan mengenai komentarnya bulan lalu. Borrell menyebut Israel telah “menciptakan” dan “mendanai” Hamas saat situasi perang di Jalur Gaza memuncak.
– Biden: Israel Setuju Untuk Menghentikan Serangan di Gaza Selama Ramadan
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyatakan bahwa Israel telah sepakat untuk menghentikan serangan di Gaza selama bulan suci Ramadan, berdasarkan kesepakatan gencatan senjata sedang dalam proses negosiasi.
Dalam wawancara dengan komedian Seth Meyers di stasiun televisi NBC AS, Selasa (27/2/2024), Presiden Biden mengungkapkan bahwa menjelang Ramadan, pihak Israel telah sepakat untuk tidak melakukan aktivitas guna memberi kesempatan bagi pembebasan semua sandera.
Sebelumnya, Presiden Biden menyatakan bahwa gencatan senjata baru antara Israel dan Hamas bisa dimulai pada hari Senin mendatang. Biden mengungkapkan bahwa gencatan senjata tersebut akan menjadi bagian dari kesepakatan yang mungkin melibatkan pembebasan puluhan sandera yang ditahan Hamas di Gaza dengan imbalan beberapa ratus tahanan Palestina.