indotim.net (Rabu, 28 Februari 2024) – Sebanyak 11 kapal Angkatan Laut China terdeteksi berlayar di sekitar Taiwan pada Rabu (28/2) pagi waktu setempat. Ini menjadi jumlah tertinggi sepanjang tahun ini saat pertikaian antara Beijing dan Taipei soal insiden kapal nelayan yang fatal terus berlanjut.
Menurut laporan dari AFP pada Rabu (28/2/2024), Kementerian Pertahanan Taiwan mengungkapkan bahwa dalam rentang 24 jam hingga Rabu (28/2) pagi pukul 06.00 waktu setempat, China telah mengirimkan 15 pesawat tempur, 11 kapal Angkatan Laut, dan satu balon ke perairan serta wilayah udara di sekitar Taiwan.
Informasi yang diterima dari Kementerian Pertahanan Taiwan menyebutkan bahwa setidaknya 15 pesawat tempur China telah terdeteksi sejak saat itu.
Aktivitas terbaru pesawat dan kapal militer Beijing itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara China dan Taiwan, yang diklaim oleh Beijing sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya.
Insiden sebelumnya terjadi pada 14 Februari lalu, ketika sebuah speedboat China yang membawa empat orang terbalik di dekat Kepulauan Kinmen, Taiwan, saat dikejar oleh Penjaga Pantai Taiwan. Insiden itu membuat semua penumpang speedboat terlempar ke dalam air.
Informasi terbaru menunjukkan bahwa sebanyak 11 kapal Angkatan Laut China telah terdeteksi berada di sekitar perairan sekitar Taiwan. Kedatangan kapal-kapal tersebut menyulut ketegangan di wilayah tersebut.
Dua awak kapal China itu tewas dan dua orang lainnya berhasil diselamatkan, kemudian ditahan sementara di Kinmen — wilayah yang dikelola oleh Taipei namun terletak hanya berjarak lima kilometer dari kota Xiamen di China.
Satu dari korban selamat dalam insiden mengklaim kapalnya “ditabrak” setelah kembali ke daratan utama. Taipei bersikeras bahwa otoritas penjaga pantainya telah mematuhi prosedur yang sah.
Saat ini, situasi di sekitar Taiwan semakin memanas dengan deteksi 11 kapal Angkatan Laut China.
Menurut sumber terpercaya, kehadiran kapal-kapal tersebut menciptakan ketegangan di wilayah tersebut.
Pihak berwenang Taiwan pun meningkatkan kewaspadaan mengingat intensitas aktivitas kapal China belakangan ini.
Simak berita lanjutannya di halaman selanjutnya untuk informasi lebih detail.
Sementara itu, jumlah kapal Angkatan Laut China yang terdeteksi di sekitar Taiwan dalam 24 jam tercatat lebih banyak dari biasanya, yakni sekitar 4-6 kapal dalam kurun waktu 24 jam. Jumlah itu, menurut data resmi Taiwan, menjadi angka tertinggi sepanjang tahun ini.
Pada 11 Desember tahun lalu, sebanyak 11 kapal Angkatan Laut China terdeteksi di sekitar Taiwan menjelang pemilihan presiden (pilpres) pada Januari lalu — yang dimenangkan oleh Lai Ching-te yang dijuluki Beijing sebagai “separatis”.
Reaksi dari pemerintah Taiwan pun tak luput. “Kehadiran angkatan laut China di wilayah sekitar Taiwan merupakan ancaman serius bagi stabilitas di kawasan ini. Kami akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga kedaulatan negara,” tegas juru bicara Kementerian Pertahanan Taiwan.
Pada Senin (26/2) waktu setempat, Menteri Dewan Urusan Kelautan Taiwan Kuan Bi-ling menyampaikan bahwa sebuah kapal pengintai maritim China bersama empat kapal Penjaga Pantai China sempat melanggar larangan masuk ke perairan terlarang atau terbatas di sekitar Kinmen.
Beijing menuduh otoritas Taipei “berusaha menghindari tanggung jawab mereka dan menyembunyikan kebenaran” mengenai insiden yang terjadi pada 14 Februari. Seorang pejabat Otoritas Penjaga Pantai Taiwan mengatakan bahwa kapal yang terlibat insiden itu sedang zig-zag hingga “kehilangan keseimbangan dan terbalik” saat berusaha menghindari kapal patroli.
Kesimpulan
Peningkatan kecemasan terjadi di sekitar Taiwan setelah 11 kapal Angkatan Laut China terdeteksi berlayar, dalam serangkaian aktivitas militer yang meningkatkan ketegangan antara Beijing dan Taipei. Insiden kapal nelayan fatal sebelumnya dan kehadiran kapal China yang terus intens menciptakan kekhawatiran bagi kawasan tersebut, dengan pihak Taiwan meningkatkan kewaspadaan dan Beijing menuduh otoritas Taipei terkait insiden sebelumnya.