indotim.net (Rabu, 28 Februari 2024) – Polisi Daerah Metro Jaya telah menjadwalkan pemeriksaan terhadap rektor Universitas Pancasila Nonaktif (UP) yang berinisial ETH terkait kasus dugaan pelecehan terhadap karyawan. Pemeriksaan tersebut direncanakan dilaksanakan besok. ETH menyatakan kesiapannya untuk hadir dalam pemeriksaan yang akan berlangsung pada Kamis, 29 Februari 2024.
Menurut kuasa hukumnya, Raden Nanda Setiawan, “Insyaallah hari ini hadir pukul 10.00 WIB,” saat dihubungi pada Rabu (28/2/2024).
Sebagai informasi, Rektor Universitas Pancasila (UP) dilaporkan ke polisi oleh dua karyawati Universitas Pancasila terkait dugaan pelecehan seksual. Salah satu kejadian dugaan pelecehan terjadi di ruang rektorat pada tahun 2023.
Hingga saat ini, sudah ada total 8 saksi yang diperiksa oleh pihak kepolisian terkait kasus ini. Rektor UP dengan inisial ETH seharusnya menjalani pemeriksaan pada Senin (26/2) sebelumnya. Namun, ETH tidak hadir dan jadwal pemeriksaannya telah diubah menjadi Kamis (29/2) besok.
Rektor UP Bantah Tuduhan Pelecehan
Rektor Universitas Pancasila memberikan pernyataan terkait dugaan pelecehan seksual yang dialamatkan padanya. Ia dengan tegas membantah tuduhan tersebut.
“Informasi tersebut kami pastikan tersandarkan pada laporan yang tidak akurat serta tidak pernah terjadi kejadian sebagaimana yang dilaporkan,” ungkap pengacara rektor, Raden Nanda Setiawan, dalam pernyataannya kepada media, Sabtu (24/2).
Raden menyampaikan, setiap orang berhak untuk melapor. Namun ia mengingatkan adanya konsekuensi hukum jika laporan tersebut fiktif.
“Namun, pada akhirnya, setiap individu berhak untuk mengajukan laporan kepada Kepolisian. Namun penting untuk diingat bahwa melaporkan suatu peristiwa fiktif akan berkonsekuensi hukum,” jelasnya.
Rektor ETH Dicopot Jabatannya
Yayasan Penyelenggara Pendidikan Universitas Privat (YPPUP) menyatakan keprihatinannya atas kasus dugaan pelecehan yang melibatkan Rektor ETH. Yayasan tersebut telah melakukan investigasi internal terkait permasalahan ini.
Setelah berkoordinasi dengan sejumlah anggota, pihak yayasan menggelar rapat pleno pada Senin (26/2/2024). Keputusan yang diambil dalam rapat pleno adalah nonaktifkan Rektor ETH.
“Dari rapat pleno tersebut, diputuskan bahwa YPPUP telah mengambil keputusan untuk menonaktifkan Rektor per hari ini, Selasa 27 Februari 2024,” demikian keterangan tertulis Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila yang diterima wartawan, Selasa (27/2).”
Secara terpisah, Sekretaris Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila, Yoga Satrio, menyatakan bahwa Rektor ETH akan dinonaktifkan hingga masa bakti rektor berakhir pada 14 Maret 2024.
“Tidak mencopot, tapi menonaktifkan sampai berakhirnya masa bakti Rektor tanggal 14 Maret 2024,” kata Yoga, Selasa (27/2).
Rektor Universitas Pelita yang saat ini sedang nonaktif akan menjalani pemeriksaan terkait dugaan pelecehan yang diarahkan kepadanya besok. Pemeriksaan tersebut terkait dengan kasus pelecehan yang diduga melibatkan pihak universitas, yang saat ini tengah ramai diperbincangkan.
Kesimpulan
Rektor Universitas Pancasila Nonaktif (UP), ETH, siap untuk diperiksa terkait dugaan pelecehan seksual yang dilaporkan oleh dua karyawan universitas. Meskipun ETH membantah tuduhan tersebut, Yayasan Penyelenggara Pendidikan Universitas Privat (YPPUP) telah menonaktifkan ETH dari jabatannya setelah melakukan investigasi internal. Pemeriksaan terhadap ETH direncanakan dilaksanakan pada Kamis, 29 Februari 2024, setelah jadwal sebelumnya pada Senin, 26 Februari 2024, diubah karena ETH tidak hadir.