indotim.net (Kamis, 29 Februari 2024) – Ketua Hamas Ismail Haniyeh pada hari Rabu (28/02) mengeluarkan seruan untuk mengajak warga Palestina melakukan pawai ke Masjid Al-Aqsa di Yerusalem pada hari pertama bulan Ramadan.
“Saya mengajak seluruh masyarakat di Yerusalem dan Tepi Barat untuk bersatu menuju Al-Aqsa pada hari pertama Ramadan,” ujar pemimpin Hamas dalam sebuah pidato yang disiarkan secara langsung di layar televisi.
Ucapan Haniyeh tersebut dilontarkan setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, menyatakan bahwa ada kemungkinan kesepakatan gencatan senjata selama bulan puasa, yang diperkirakan dimulai pada 10 Maret, bisa terjadi paling cepat minggu depan.
Delegasi Israel dan Hamas yang berada di Qatar pekan ini telah membahas rincian kemungkinan gencatan senjata selama 40 hari. Namun, keduanya mengatakan masih ada jurang pemisah yang besar di antara mereka, dan Qatar sebagai mediator juga mengatakan belum ada terobosan baru terkait hal tersebut.
Haniyeh dalam pidatonya pada Rabu (28/02), menyatakan bahwa Hamas siap berunding untuk gencatan senjata dengan Israel, namun tetap siap untuk melanjutkan perjuangan, seperti dilansir oleh kantor berita Reuters.
Pada hari pertama Ramadan, pemimpin Hamas mengeluarkan seruan kepada para pendukungnya untuk mengikuti pawai ke Masjid Al-Aqsa.
Hamas telah lama dianggap sebagai organisasi teroris oleh berbagai negara, termasuk Uni Eropa (UE), Amerika Serikat, dan Israel.
Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, mengeluarkan seruan kepada para pendukungnya untuk menghadiri pawai massal ke Masjid Al-Aqsa pada hari pertama Ramadan.
Reaksi Israel
Juru bicara pemerintah Israel, Tal Heirich, menyatakan kekecewaannya atas pernyataan yang disampaikan oleh Haniyeh.
Pernyataan Heirich menuduh Haniyeh berupaya mengalihkan fokus konflik ke wilayah lain.
“Kami tidak menginginkan hal itu. Kami pasti akan melakukan segalanya untuk menjaga ketenangan,” ungkapnya sebagaimana dilaporkan oleh Reuters.
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, juga menyuarakan pendapat yang sama. Menurutnya, Hamas ingin mengurangi tekanan terhadap anggotanya di Gaza dengan memaksa Israel untuk memindahkan sumber daya pertahanannya ke Yerusalem dan Tepi Barat.
Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, menyerukan agar umat Islam menggelar pawai menuju Masjid Al-Aqsa dalam rangka merayakan awal bulan suci Ramadan.
“Kita tidak boleh memberikan hal itu kepada mereka. Di satu sisi, kita beroperasi melawan unsur-unsur teroris dan di sisi lain adalah kewajiban kita untuk menjamin kebebasan beribadah, dan saya kira kita akan mampu mencapai sebuah pengaturan yang tepat terkait hal itu,” katanya seperti dikutip dari Reuters.
AS Desak Israel Izinkan Salat di Al-Aqsa
Sebelumnya, Amerika Serikat telah memberikan desakan kepada Israel agar memberikan izin kepada umat Islam untuk beribadah di Masjid Al-Aqsa selama bulan Ramadan.
“Sehubungan dengan Al-Aqsa, kami terus mendesak Israel untuk memfasilitasi akses jamaah ke Temple Mount selama Ramadan sesuai dengan praktik di masa lalu,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller pada Rabu (28/02).
“Tidak masuk akal bagi Israel untuk menciptakan suasana tegang di Tepi Barat atau daerah lainnya,” tegasnya.
Sebelumnya pada awal bulan ini, Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan akan mengizinkan salat Ramadan di Masjid Al-Aqsa Yerusalem selama bulan suci mendatang. Namun, kebijakan ini juga akan diiringi dengan penegakan batasan sesuai dengan kebutuhan keamanan.
Masjid Al-Aqsa merupakan bagian dari kompleks Haram al-Sharif, dan dianggap sebagai situs tersuci ketiga dalam Islam. Sementara itu, kompleks ini juga dikenal sebagai Temple Mount yang merupakan tempat paling suci dalam kepercayaan Yahudi.
Terletak di Kota Tua Yerusalem, kompleks tersebut telah lama menjadi titik rawan kekerasan, terutama pada hari raya keagamaan.
Para umat Islam menganggap Al-Aqsa sebagai salah satu situs paling suci dalam agama mereka. Seruan untuk menghadiri pawai ke Al-Aqsa pada hari pertama Ramadan ini menjadi bagian dari upaya untuk memperkuat solidaritas umat Muslim di tengah ketegangan yang terus berlangsung.
gtp/hp (AFP, AP, dpa, Reuters)
Pada hari pertama Ramadan, pemimpin gerakan Palestina, Hamas, mengeluarkan seruan kepada para pendukungnya untuk mengikuti pawai menuju Masjid Al-Aqsa.