indotim.net (Sabtu, 02 Maret 2024) – Pemerintah Inggris menyerukan penyelidikan mendalam terkait insiden tragis di Gaza, Palestina, di mana lebih dari 100 warga tewas saat berdesakan untuk mendapatkan bantuan. Sebanyak 112 orang tewas dan 760 lainnya mengalami luka-luka akibat tembakan yang dilakukan oleh pasukan Israel di tengah kerumunan yang berjuang mendapatkan bantuan tersebut.
“Kematian orang-orang di Gaza yang menunggu konvoi bantuan kemarin sungguh mengerikan,” kata Menteri Luar Negeri David Cameron, seperti dilansir AFP, Sabtu (2/3/2024).
Sebelumnya, serangan Israel juga menewaskan seorang gadis Palestina berusia delapan tahun di kamp pengungsi Shati di Gaza.
“Harus ada investigasi dan pertanggungjawaban yang mendesak. Hal ini tidak boleh terjadi lagi,” ujarnya.
Dia menegaskan bahwa ketegangan semakin meningkat di Gaza karena serangan Israel yang menargetkan warga sipil yang berdesak-desakan untuk mendapatkan bantuan.
Dia mengatakan insiden tersebut tidak lepas dari “kurangnya pasokan bantuan”, dan menyebut situasi saat ini “tidak dapat diterima”.
“Israel memiliki tanggung jawab untuk memastikan akses bantuan kemanusiaan lebih banyak ke masyarakat Gaza,” tambahnya. Inggris menyerukan agar penyeberangan lebih lancar dan hambatan birokrasi dihilangkan.
Tragedi di Gaza semakin menggemparkan dunia internasional. Aksi tembakan yang menewaskan ratusan warga Gaza yang sedang berebut bantuan kemanusiaan telah memicu kecaman dari berbagai belahan dunia.
Pemerintah Inggris pun turut angkat bicara mengecam kekerasan yang terjadi di Gaza. Perdana Menteri Inggris, David Cameron, menekankan pentingnya mengamankan jeda kemanusiaan segera.
Kekejaman Israel terhadap warga di Gaza, Palestina, mencapai titik kritis ketika militer Israel membuka tembakan ke arah kerumunan yang sedang berdesakan untuk mendapatkan bantuan kemanusiaan. Insiden ini merenggut nyawa ratusan orang tanpa ampun.
Dilaporkan oleh AFP pada Jumat (1/3), insiden mengerikan tersebut terjadi ketika warga Gaza sedang berdesakan dalam berebut bantuan yang diangkut oleh truk-truk kemanusiaan pada Kamis (29/2). Sekawanan warga berkerumun di sekitar truk-truk itu, berharap dapat menerima bantuan yang mereka butuhkan.
Seorang saksi mata mengungkapkan kejadian mengerikan tersebut terjadi di bundaran Nabulsi, bagian barat Kota Gaza. Saat itu, ribuan orang berbondong-bondong menuju truk-truk pengangkut bantuan kemanusiaan yang diperebutkan dengan gegap gempita.
“Truk yang penuh dengan barang bantuan datang terlalu dekat dengan beberapa tank tentara yang berada di daerah tersebut dan ribuan orang menyerbu truk tersebut,” ujar seorang saksi mata yang enggan disebutkan namanya karena alasan keamanan.
Meskipun ada klaim bahwa warga Palestina menyerang terlebih dahulu, namun tanggapan yang diberikan Israel sangat berlebihan. Puluhan orang tewas dan ratusan lainnya terluka dalam insiden ini.
“Tentara menembaki massa saat orang-orang berada terlalu dekat dengan tank-tank,” jelas sumber dari Gaza.
Jumlah korban meningkat terus setelah peristiwa tragis tersebut. Menurut laporan Al Jazeera, Kementerian Kesehatan Gaza mencatat bahwa 112 orang tewas akibat serangan pasukan Israel terhadap warga Gaza yang tengah menunggu bantuan kemanusiaan. Lebih dari itu, sebanyak 760 orang juga mengalami luka-luka serius akibat serangan tersebut.
Kesimpulan
Kekejaman Israel terhadap warga Gaza dalam insiden kontroversial yang merenggut lebih dari 100 nyawa mendapat kecaman dan desakan investigasi mendalam dari pemerintah Inggris. Seruan untuk menjamin akses bantuan kemanusiaan yang lebih lancar di Gaza semakin menguat, sementara dunia internasional mengecam kekerasan yang terjadi. Peristiwa tragis ini membawa dampak yang menggemparkan dan menuntut pertanggungjawaban yang jelas serta langkah-langkah preventif untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.