indotim.net (Sabtu, 02 Maret 2024) – Wahyu Diah (20), seorang mahasiswa di salah satu universitas negeri di Jember, menyoroti pentingnya keanggotaan dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Baginya, sejak bergabung sebagai peserta JKN, kekhawatiran tentang biaya berobat bukan lagi menjadi beban yang membelenggu.
Diah mengaku sudah lama menggunakan BPJS Kesehatan, karena kedua orang tuanya adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dia menyebut bahwa selama ini sering memanfaatkan program JKN untuk rawat inap maupun berobat jalan guna mengatasi penyakit maag yang dialaminya.
Pengalaman Diah saat berobat di beberapa rumah sakit di Jember, seperti RS DKT Jember, selama memanfaatkan BPJS Kesehatan benar-benar memuaskan. Menurut Diah, “Selama saya memanfaatkan BPJS Kesehatan, alhamdulillah tidak ada kendala yang berarti,” seperti yang diungkapkan dalam keterangan tertulis pada Jumat (1/3/2024).
Saat mengalami sakit maag, Mahasiswa tersebut menjadi akrab dengan kamar rawat inap di rumah sakit. Dia juga menceritakan pengalamannya menggunakan BPJS Kesehatan, mengungkapkan bahwa pelayanan yang diterimanya sama baiknya dengan pasien umum lainnya. Dia mengucapkan terima kasih kepada BPJS Kesehatan atas pelayanan yang prima di fasilitas kesehatan.
Penduduk Jember semakin merasa lega dengan adanya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Bagi Diah, mahasiswa yang menggunakan BPJS Kesehatan, biaya perawatan dan pengobatan tidak lagi menjadi beban pikirannya. “Alhamdulillah selama saya menggunakan BPJS Kesehatan, saya tidak mengeluarkan biaya apapun. Dokter dan perawat yang menangani pun semuanya ramah, baik, dan bersikap profesional. Obat yang diberikan juga selalu ada. Tidak ada ceritanya pasien JKN dibeda-bedakan perlakuannya. Karena itu, saya sangat berterima kasih kepada BPJS Kesehatan dan fasilitas kesehatan yang sudah memberikan layanan yang memuaskan,” ucap Diah dengan rasa syukur.
Dengan adanya Program JKN, mahasiswa di Jember sekarang merasa lega dalam masalah biaya pengobatan. Seorang mahasiswa bernama Diah mengungkapkan betapa dirinya telah merasakan kemudahan yang didapat berkat Program JKN yang dirasa sangat bermanfaat, terutama bagi masyarakat yang kurang mampu.
Dengan rutin membayarkan iuran setiap bulan, itu artinya ia dan keluarganya telah melaksanakan kewajiban sebagai peserta JKN dan sekaligus membantu peserta lain yang membutuhkan layanan kesehatan.
Menurut narasumber, Program JKN sudah baik, namun perlu dilakukan sosialisasi lebih lanjut terkait Program dan Layanan JKN di daerah terpencil. Harapannya, dengan sosialisasi yang efektif, masyarakat bisa lebih mudah mengakses layanan kesehatan yang cepat, mudah, dan merata.
Selain itu, keberadaan aplikasi Mobile JKN dan layanan digital lainnya telah memudahkan akses masyarakat dalam mengurus layanan administrasi tanpa harus pergi ke kantor cabang yang jaraknya jauh.
Pada kesempatan lain, Kepala Cabang BPJS Kesehatan Jember, Galih Anjungsari, menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kualitas layanan bagi peserta JKN. Hal ini sejalan dengan tingginya minat masyarakat dalam mendaftar dan menggunakan program JKN.
Galih menekankan pelayanan JKN yang ada saat ini lebih baik daripada sebelumnya, terlebih dengan adanya peningkatan kemudahan pelayanan, kecepatan pelayanan, dan kesetaraan.
Dengan adanya fasilitas yang semakin memadai, mahasiswa di Jember kini merasa lega karena tak lagi harus pusing memikirkan biaya berobat yang mahal. Hal ini memberikan dampak positif bagi mereka dalam menjalani aktivitas sehari-hari tanpa beban tambahan terkait kesehatan.
Dia berharap peserta JKN juga dapat memanfaatkan kanal layanan JKN non tatap muka dengan baik, seperti BPJS Kesehatan Care Center 165, hingga pelayanan administrasi melalui WhatsApp (PANDAWA), dan aplikasi Mobile JKN.
Melalui berbagai layanan tersebut, diharapkan mahasiswa di Jember dapat lebih mudah dan terbantu dalam mengakses pelayanan kesehatan yang dibutuhkan tanpa harus khawatir lagi tentang biaya berobat.
“Semakin banyaknya partisipasi peserta dan meningkatnya kebutuhan peserta akan layanan kesehatan yang baik, maka fokus utama kami yaitu memberikan layanan terbaik dengan menggandeng seluruh mitra fasilitas kesehatan. Kini peserta cukup menunjukkan KTP, tidak perlu fotokopi berbagai macam berkas, langsung mendapatkan layanan. Kami berharap adanya kanal layanan JKN dapat memudahkan peserta untuk mengakses layanan di fasilitas kesehatan, baik untuk pendaftaran pelayanan (antrean), konsultasi dokter, maupun mendapatkan informasi ketersediaan tempat tidur. Mudah-mudahan ke depannya dapat meminimalisir keluhan peserta JKN,” katanya.
Kesimpulan
Dibantu oleh Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), mahasiswa Wahyu Diah di Jember merasakan kemudahan dan kelegaan dalam mengakses layanan kesehatan tanpa biaya berobat yang memberatkan. Pengalaman positif Diah dengan BPJS Kesehatan, serta komitmen tinggi dari Kepala Cabang BPJS Kesehatan Jember dalam meningkatkan kualitas layanan, memberikan dampak positif bagi masyarakat Jember dalam mendapatkan akses kesehatan yang mudah, cepat, dan merata.