indotim.net (Senin, 04 Maret 2024) – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah mengungkapkan bocoran mengenai asumsi makro dalam Rancangan APBN 2025. Draft Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025 telah disampaikan dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara pada Senin (26/2) lalu.
Pada agenda Peluncuran Indeks Desa Peran Desa dalam Pembangunan Indonesia Emas 2045, Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan asumsi makro Rencana Anggaran Pendapatan Belanja (RAPBN) 2025.
“Asumsi inflasinya 2,5 +-1%, asumsi mikro nih 2,5 +-1% inflasi. Nilai tukar Rp 15.000-15.400, 5,3-5,6% pertumbuhan ekonomi. Jadi ekonomi Indonesia ditargetkan tumbuh 5,3-5,6%” ucap wanita yang akrab disapa Winny di Gedung Bappenas, Jakarta Pusat, Senin (4/3/2024).
Penyusunan makro APBN 2025 mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,6%. Selain itu, nilai tukar Dolar AS diperkirakan stabil di level Rp 15.400.
Adapun perkiraan harga minyak mentah berada dalam kisaran US$ 75-85 per barel. Sementara lifting minyak bumi diperkirakan mencapai 583-605 BOEPD (barel setara minyak per hari). Di sisi lain, lifting gas diprediksi mencapai 1-1,045 juta barel setara minyak per hari.
Meskipun begitu, Winny menjelaskan bahwa segala asumsi makro harus diperbincangkan terlebih dahulu di DPR RI sebelum disetujui.
“Itu (asumsi makro) usulan pemerintah. Yang jelas saya titip bahwa untuk menuju pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan harus dikontribusikan oleh bukan hanya pemerintah, tapi seluruh stakeholder. Peran pemerintah adalah memfasilitasi memberikan stimulus tapi sebenarnya yang aktornya juga adalah non-pemerintah,” tuturnya.
Kesimpulan
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah mengungkapkan bocoran asumsi makro dalam Rancangan APBN 2025, termasuk target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,3-5,6% dan nilai tukar Dolar AS yang stabil di level Rp 15.400. Meskipun demikian, asumsi makro tersebut masih harus dibahas di DPR RI sebelum disetujui.