indotim.net (Selasa, 05 Maret 2024) – Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, menjadi narasumber dalam CEO Talk yang diadakan oleh Universitas Pembangunan Nasional ‘Veteran’ Yogyakarta (UPNYK). Dalam acara bertema ‘Memimpin di Era Perubahan dengan Semangat Bela Negara’, Tony mendorong mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan, yang tidak selalu terkait dengan industri pertambangan.
Para peserta yang mengikuti kegiatan pada Senin (4/3) ini pun menyambut antusias tantangan tersebut. Ada yang bertanya tips sukses sebagai CEO, kontribusi Freeport terhadap Indonesia, program CSR perusahaan, konsep kesetaraan gender di tempat kerja, hingga seluk beluk berkarier di perusahaan tambang.
Tony juga memberikan jawaban terkait tips sukses dalam menjalankan peran sebagai CEO di perusahaan tambang terbesar di dunia. Ada empat prinsip yang selalu menjadi pegangan kuat baginya dan ia senantiasa menyampaikannya kepada seluruh karyawan.
“Berdasarkan pengalaman saya dari dulu sampai sekarang, ada empat hal yang saya tanamkan dalam diri yaitu jujur, disiplin, fokus, dan tulus. Jujur kita tahu artinya apa, disiplin ini antara lain soal waktu,” jelas Tony dalam keterangan tertulis, Selasa (5/3/2024).
Melanjutkan pembicaraan, Tony Wenas pun turut menyoroti pentingnya ‘fokus’ dalam menjalankan tugas-tugasnya sehari-hari.
“Orang bertanya saya punya bisnis apa, saya katakan tidak punya. Saya fokus menjadi karyawan Freeport,” katanya.
Adapun kunci ‘tulus’ yang dimaksud adalah bersikap tulus dalam menyelesaikan tugas dan kewajiban hingga selesai dan tuntas, tanpa motif untuk mencari pujian, bonus, atau promosi semata. Ketika berbicara mengenai tips sukses dalam kepemimpinan, Tony Wenas memegang teguh filosofi ajaran Ki Hadjar Dewantara, yaitu Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mbangun Karso, Tut Wuri Handayani. Menurutnya, filosofi tersebut mengandung makna yang sangat mendalam.
Pada kesempatan di UPN Yogyakarta, Tony Wenas membagikan empat tips suksesnya dalam menjalani peran sebagai bos di Freeport.
“Meski ada banyak teori manajemen kepemimpinan, saya lebih memilih untuk memimpin dengan mengikuti filosofi yang dianut oleh Ki Hajar Dewantara,” ungkap Tony.
“Saya percaya bahwa dalam kepemimpinan, kita harus bisa menjadi penggerak, pendamping, serta pendorong bagi tim kita. Terkadang, kita perlu berada di depan untuk memimpin, di tengah untuk bersama-sama, dan di belakang untuk memberikan dorongan,” jelas Tony Wenas.
Dalam kesempatan itu, Tony menjelaskan praktik pertambangan berkelanjutan yang diterapkan perusahaan. PTFI mengekstraksi bijih untuk menghasilkan konsentrat berisi tembaga, emas, dan perak.
Hingga tahun 2023, PTFI telah menggelontorkan investasi sebesar 22,3 miliar dolar AS, termasuk di bidang pengembangan Tambang Bawah Tanah.
“Kontribusi Freeport Indonesia kepada negara melalui pajak, royalti, dividen, dan lainnya dari tahun 1992 hingga 2023 mencapai total US$ 29,3 miliar,” ungkap Tony Wenas.
Tony Wenas juga menjelaskan praktik pertambangan berkelanjutan yang dilakukan Freeport Indonesia yang berjalan beriringan dengan pembangunan masyarakat Suku Amungme, Suku Kamoro, dan lima suku kerabat, serta masyarakat Papua lainnya.
“Investasi Sosial Freeport Indonesia mencapai US$ 122 juta dollar pada 2023. Berfokus pada sektor pendidikan, kesehatan, serta dukungan budaya dan olahraga. Memberikan lebih dari 12.000 fasilitas beasiswa, terutama pelajar asal Papua,” ungkapnya.
Sementara itu, Rektor UPNYK Prof. Dr. Irhas Effendi, M.Si., mengapresiasi kehadiran Freeport Indonesia dalam acara tersebut. Beliau menyebut CEO Talk sebagai peluang berharga bagi mahasiswa untuk mengetahui peran seorang pemimpin di bidang manajerial, terutama dalam konteks kepemimpinan perusahaan.
“Kami merasa terhormat bisa menghadirkan Pak Tony Wenas sebagai salah satu CEO terbaik Indonesia di kampus UPN Yogyakarta. Acara ini diselenggarakan sebagai platform untuk memperkenalkan konsep praktisi di industri dengan fokus pada semangat bela negara,” ucap Irhas.
Menyusul presentasi Pak Tony, mahasiswa UPN Yogyakarta tampak antusias mendengarkan tips sukses dari pemimpin yang telah sukses di dunia industri. Hadir pula dalam acara tersebut para dosen dengan harapan bisa menyerap pengetahuan berharga dari praktisi top seperti Tony Wenas.
Ia berharap CEO Talk ini bisa menginspirasi mahasiswa dalam memahami pentingnya kepemimpinan di era perubahan. Tony Wenas membagikan pengalamannya sebagai Bos Freeport yang sukses, menyoroti kunci suksesnya.
“Freeport Indonesia memiliki andil dalam mendukung pendidikan dan kesejahteraan masyarakat di sekitar, melalui acara ini mahasiswa mendapat kesempatan yang sangat berharga dapat bertanya langsung kepada Pak Tony bagaimana memimpin perusahaan, bagaimana tips menghadapi berbagai tantangan, dan bagaimana bentuk Bela Negara versi Freeport Indonesia,” terangnya.
Selain mengadakan sesi dialog dengan sekitar 300 mahasiswa, Tony Wenas juga memberikan beasiswa kepada empat mahasiswa Papua Berprestasi. Irhas menyampaikan harapannya agar kerja sama antara UPN Yogyakarta dan PT Freeport Indonesia dapat semakin ditingkatkan di bidang akademik, termasuk memberikan peluang lebih luas kepada siswa Papua untuk melanjutkan pendidikan di UPN Yogyakarta.