Erick Thohir Ungkap Rencana Penyusutan Jumlah BUMN Menjadi 30-an

indotim.net (Selasa, 05 Maret 2024) – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkap bahwa jumlah BUMN ke depannya akan dipangkas menjadi 30-an. Saat ini, jumlah BUMN sudah berkurang menjadi 41 perusahaan.

Informasi tersebut dikemukakan oleh Erick Thohir sebagai tanggapan atas pernyataan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terkait upaya rasionalisasi dan privatisasi BUMN, termasuk juga pengelolaan hotel BUMN yang dianggap tidak efektif.

“Saya sangat mendukung langkah ini dan ingin teman-teman tahu bahwa dalam roadmap 2024-2034, target kita adalah memiliki sekitar 30 BUMN. Saat ini jumlahnya masih 41, namun kami berencana untuk menguranginya,” ungkap Erick saat berbicara di Mandiri Investment Forum 2024 di Jakarta, pada Selasa (5/3/2024).

Erick mengungkapkan bahwa jumlah BUMN sebelumnya mencapai 108 perusahaan. Namun, beliau memutuskan untuk mengurangi jumlah BUMN tersebut menjadi 41 perusahaan.

“Dari 108 menjadi 41 itu baru tahun ini, nah ke depan 30-an. Memang ya itu sesuai dengan roadmap,” ujar Erick.

Erick juga memberikan tanggapannya terkait hotel-hotel yang disebutkan oleh Prabowo. Dulunya, setiap BUMN memiliki hotel sendiri. Namun sekarang, hotel-hotel itu telah digabungkan menjadi satu manajemen tunggal.

Menyusul pernyataan dari Pak Prabowo terkait keberadaan hotel-hotel yang dimiliki BUMN, Erick Thohir memberikan tanggapannya. “Apakah perlu BUMN memiliki banyak hotel, sudah dibahas. Dulunya, setiap BUMN memiliki hotel sendiri. Saat ini, di era saya, hotel-hotel tersebut dikonsolidasikan menjadi satu entitas dengan total 122 hotel. Apakah hal ini perlu? Menurut saya, hal tersebut tidak begitu signifikan,” ujarnya.

Kesimpulan

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap rencananya untuk menyusutkan jumlah BUMN menjadi sekitar 30-an dalam roadmap 2024-2034, dari jumlah saat ini yang sudah berkurang menjadi 41 perusahaan. Langkah ini diambil sebagai upaya rasionalisasi dan privatisasi BUMN, termasuk pengelolaan hotel BUMN yang kini telah digabungkan menjadi satu manajemen tunggal sebagai langkah efisiensi yang diamanatkan dalam transformasi BUMN.

READ  BNPB Reveals the 5 Provinces with the Highest Natural Disasters in 2023