indotim.net (Selasa, 05 Maret 2024) – Albert Einstein College of Medicine di Bronx, New York, Amerika Serikat baru-baru ini menerima donasi besar dari Ruth Gottesman, seorang miliarder. Donasi tersebut telah memungkinkan sekolah kedokteran ini untuk membebaskan biaya kuliah bagi para mahasiswa.
Menerima donasi besar dari seorang miliarder, Sekolah Kedokteran Einstein memutuskan untuk membebaskan biaya kuliah bagi mahasiswa-mahasiswanya. Keputusan ini disampaikan langsung oleh Gottesman kepada Times melalui laman Business Insider pada hari Selasa (5/3/2024).
Saat Gottesman mengumumkan donasinya kepada para mahasiswa, reaksi yang terjadi begitu menggembirakan. Sorak-sorai, tepuk tangan, bahkan loncatan kegirangan pun terdengar di ruangan. Besarnya donasi dari Gottesman diyakini mampu membiayai biaya kuliah selamanya.
“Ini adalah hari yang bersejarah bagi sekolah kedokteran afiliasi kami dan untuk pendidikan kedokteran berbasis nilai,” kata Rabi Dr Ari Berman, Rektor Universitas Yeshiva.
Mahasiswa yang sudah masuk tahun ke-4 pun akan mendapatkan penggantian biaya semester musim semi 2024. Donasi ini disebut sebagai sumbangan terbesar di sekolah kedokteran Amerika Serikat.
Donatur Seorang Investor & Profesor
Tidak hanya seorang investor dan istri dari seorang miliarder, Gottesman adalah mantan profesor klinis emerita pediatri di Albert Einstein College of Medicine. Ia telah mengajar sejak tahun 1968.
Dalam rentang tahun 2007 hingga 2014, Gottesman menjabat sebagai ketua dewan pengawas sekolah kedokteran tersebut. Selama hampir enam dekade, ia aktif sebagai seorang filantropis dan merupakan istri dari mendiang David Gottesman, seorang investor besar di Wall Street.
David Gottesman dikenal bersahabat baik dengan Warren Buffett. Dia juga mendirikan perusahaan investasinya sendiri, First Manhattan Co, yang sekarang dijalankan oleh putranya.
Sekolah Kedokteran Einstein menerima donasi besar dari David Gottesman, yang merupakan salah satu miliarder terkaya di dunia. Donasi tersebut memungkinkan sekolah untuk membebaskan biaya kuliah bagi para mahasiswanya.
Saat suaminya meninggal pada usia 96 tahun di tahun 2022, Gottesman mendapati bahwa mendiang meninggalkan warisan berupa saham Berkshire Hathaway senilai $1 miliar. Awalnya, Gottesman bingung untuk kepentingan apa ia akan menggunakan kekayaan tersebut.
Namun, setelah mendapat masukan dari anak-anaknya, Albert Einstein memutuskan untuk mendonasikan sumbangannya. Ia memilih Albert Einstein College of Medicine sebagai penerima sumbangan karena Bronx merupakan wilayah termiskin di New York.
“Dia meninggalkan saya, tanpa sepengetahuan saya, seluruh portofolio saham Berkshire Hathaway,” ungkap Gottesman.
Tentang Albert Einstein College of Medicine
Dikutip dari laman resmi kampusnya, Albert Einstein College of Medicine telah berdiri lebih dari 60 tahun. Sekolah kedokteran ini merupakan bagian dari Universitas Yeshiva.
Kampus ini tidak hanya terkenal karena keunggulannya dalam bidang kedokteran, tetapi juga karena filosofi pendiriannya yang mengutamakan kesetaraan akses terhadap pendidikan medis berkualitas.
Selama tahun akademik 2023-2024, Albert Einstein College of Medicine menampung 737 mahasiswa M D, 209 Ph D, 124 siswa dalam gabungan M D-Ph D, dan 239 peneliti pascadoktoral di Institut Belfer untuk studi biomedis lanjutan.
Sekolah kedokteran ini sudah menghasilkan lebih dari 9.000 alumni yang saat ini sukses sebagai dokter, ilmuwan biomedis, dan pengajar medis ternama di Amerika Serikat.
Karena reputasi sekolah yang unggul dalam aspek kemanusiaan, beberapa miliarder telah memberikan sumbangan kepada mahasiswa-mahasiswa di sana.
Biaya Kuliah Albert Einstein College of Medicine
- Biaya pendidikan: $61,688 atau sekitar Rp 972 juta
- Biaya teknologi pendidikan: $3,979 atau sekitar Rp 63 juta
- Asuransi kesehatan mahasiswa: $71,903 atau sekitar Rp 1 miliar (tahun ke-1), $72,583 atau sekitar Rp 1 miliar (tahun ke-2), $72,583 atau sekitar Rp 1 miliar (tahun ke-3), dan $70,053 atau sekitar Rp 1 miliar (tahun ke-4)
Kesimpulan
Albert Einstein College of Medicine di Bronx, Amerika Serikat, menerima donasi besar dari Ruth Gottesman, seorang miliarder, yang memungkinkan sekolah tersebut untuk membebaskan biaya kuliah bagi para mahasiswa. Donasi ini dianggap sebagai sumbangan terbesar dalam sejarah sekolah kedokteran Amerika Serikat dan mencerminkan komitmen filantropi Gottesman dalam mendukung pendidikan medis yang terjangkau dan berkualitas.