indotim.net (Kamis, 07 Maret 2024) – Cadangan devisa Indonesia tercatat mengalami penurunan pada akhir bulan Februari 2024. Penurunan ini disebabkan oleh pembayaran utang luar negeri yang harus dilakukan oleh pemerintah.
Asisten Gubernur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono menyampaikan bahwa pada bulan Februari 2024, cadangan devisa Indonesia mencapai US$ 144,0 miliar. Angka ini mengalami sedikit penurunan dari posisi bulan Januari 2024 yang sebesar US$ 145,1 miliar.
“Penurunan posisi cadangan devisa tersebut disebabkan oleh berkurangnya penerimaan devisa dari sektor ekspor dan investasi asing,” ungkap Erwin dalam keterangan tertulis yang dirilis oleh Bank Indonesia pada Kamis (7/3/2023).
Posisi cadangan devisa saat ini mencapai jumlah US$ 144 juta, yang setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Saat ini, jumlah cadangan devisa tersebut masih berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
“Bank Indonesia mencatat turunnya cadangan devisa tersebut dipengaruhi oleh faktor eksternal dan domestik yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir,” ungkap Kepala Ekonom Bank Indonesia.
Erwin kemudian menyebut bahwa cadangan devisa Indonesia ke depan diprediksi akan tetap memadai meskipun terjadi penurunan jumlah menjadi US$ 144 juta. Hal ini didukung oleh stabilitas ekonomi yang terjaga dan prospek pertumbuhan ekonomi yang positif di masa mendatang.
“Seiring dengan sinergi respons bauran kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia dan Pemerintah dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” jelas Erwin.
Kesimpulan
Meskipun cadangan devisa Indonesia mengalami penurunan pada bulan Februari 2024 akibat pembayaran utang luar negeri, posisi cadangan devisa masih tergolong kuat dengan jumlah mencapai US$ 144 juta. Faktor eksternal dan domestik turut berpengaruh dalam penurunan tersebut. Namun, dengan stabilitas ekonomi yang terjaga dan prospek pertumbuhan ekonomi yang positif, diprediksi bahwa cadangan devisa Indonesia akan tetap memadai di masa mendatang berkat kebijakan yang ditempuh oleh Bank Indonesia dan Pemerintah.