indotim.net (Kamis, 07 Maret 2024) – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) sedang membidik investor yang tertarik untuk terlibat dalam proyek pembangunan perumahan di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) melalui Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KBPU).
Pada penjajakan investor hari ini, Otorita Ikatan Keluarga Nusantara (OIKN) memperkenalkan tiga proyek perumahan yang ditujukan untuk Anggota Sipil Negara (ASN) dan TNI/Polri. Salah satunya adalah Proyek A yang akan membangun 8 tower rumah susun dengan total 268 unit, 108 unit rumah tapak, dan 8 tower rumah susun lainnya. Total nilai investasi (capex) yang dibutuhkan untuk proyek ini mencapai Rp 7 triliun.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Agung Wicaksono, menyatakan bahwa total tower yang direncanakan dibangun melalui skema KPBU sebanyak 70 tower tahun ini. Hunian ini akan diperuntukkan bagi para ASN, TNI, dan Kepolisian di Kawasan IKN.
“Rencananya akan dibangun pada tahun ini. Totalnya, ada 70 tower yang akan dibangun. Tadi ada 7 pemrakarsa dengan total 70 tower. Jika sesuai jadwal, kita bisa memulai pembangunan tahun ini,” ujar dia dalam acara penjajakan investor Proyek KPBU IKN Sektor Perumahan, di Hotel Ayana Midplaza, Jakarta Pusat, Kamis (7/3/2024).
Agung menjelaskan bahwa setelah penjajakan selesai, mereka menargetkan pembangunan 70 tower tersebut dapat dilakukan dalam tahun ini. Ia juga menyatakan bahwa ada 7 pemrakarsa konsorsium yang terlibat dalam proyek pembangunan hunian tersebut.
Konsorsium Citic, konsorsium nusantara atau RBN, serta konsorsium Turba Trinity, Nindya Karya, Intiland, dan Ciputra dari Malaysia, merupakan beberapa di antara investor yang tengah dipertimbangkan. Dari Tiongkok, ada juga investor yang pertama tadi, sementara dari Malaysia terdapat IJM, Maxim, dan lainnya
Agung menyebut investasi yang dibutuhkan itu sekitar Rp 50 triliun. Namun menurutnya perubahan angka itu bisa saja terjadi.
Secara total investasi yang dibutuhkan untuk membangun perumahan di IKN sebesar Rp 150 triliun dari skema KPBU di atas lahan 600 hektare (ha).
Mengenai rencana tersebut, “Kami tentu bergantung si perintis tadi, masih berubah tapi paling tidak sekitar 50 triliun dari capex-nya (cek lagi) saja bisa sekitar 50 triliun. Tapi sekali lagi tahapannya sekarang sedang dievaluasi, feasibility tadi studi kelayakannya, dengan peran dari konsultan yang ditunjuk Kemenkeu dari PT SMI di sini berperan,” jelasnya.
“Kemudian setelah itu baru dilakukan tender. Tender ini termasuk yang diikuti hari ini oleh pihak yang tertarik menjadi pemenang tender. Nilai tender nantinya akan ditentukan oleh hasilnya, apakah akan mencapai Rp 50 triliun atau berapa, semuanya akan tergantung dari hasil evaluasi nanti,” tambahnya.
Kesimpulan
Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) sedang aktif mencari investor untuk terlibat dalam proyek pembangunan perumahan di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Dalam penjajakan investor, OIKN memperkenalkan proyek perumahan untuk para Anggota Sipil Negara (ASN) dan TNI/Polri, dengan total investasi sekitar Rp 150 triliun. Rencananya, akan dibangun 70 tower hunian untuk para ASN, TNI, dan Polri, dengan keterlibatan berbagai konsorsium investor seperti Citic, Nusantara, Turba Trinity, Nindya Karya, Intiland, Ciputra, dan lainnya. Investasi yang dibutuhkan mencapai sekitar Rp 50 triliun, namun angka tersebut masih dalam proses evaluasi dan dapat berubah.