indotim.net (Jumat, 08 Maret 2024) – Lulus kuliah jenjang sarjana umumnya berusia 20-an tahun. Di Indonesia, wisudawan termuda yang tercatat adalah 17 tahun. Namun, ternyata ada yang jauh lebih muda dunia, yakni lulus kuliah pada usia 10 tahun. Siapa dia?
Wisudawan termuda tersebut adalah Michael Kearney. Ia menjadi anak yang lulus kuliah termuda di dunia pada tahun 1994 dengan gelar sarjana dalam bidang antropologi dari University of South Alabama.
Rekor Michael Kearney kemudian dicatat oleh Rekor Dunia (Guinness World Record) sebagai wisudawan termuda di dunia dengan usia 10 tahun 4 bulan.
Rekor di Dunia Pendidikan Kembali Tercatat
Kisah Michael Kearney, lulusan termuda dengan usia 10 tahun, telah mencatatkan namanya dalam sejarah pendidikan dunia. Namun, rekor tersebut hampir disaingi oleh Laurent Simons, seorang anak jenius berusia 9 tahun yang hampir menyelesaikan kuliah teknik elektro di Universitas Teknologi Eindhoven (TUE), Belanda, pada tahun 2019.
Pada usia 9 tahun, Michael Kearney gagal lulus karena masih ada beberapa tes yang harus diselesaikan. Kampus menyarankan agar dia menyelesaikan tes tambahan untuk dapat lulus pertengahan tahun 2020.
Meski tawaran tersebut masih bisa menjadikan Simons menjadi wisudawan termuda di dunia, tetapi ia tak mengambilnya. Justru pada akhirnya Simons keluar dari Eindhoven dan kuliah di University of Antwerp.
Di kampus Belgia tersebut, Simons berhasil memperoleh gelar sarjana dalam bidang fisika pada tahun 2021 ketika usianya baru 11 tahun. Prestasinya ini menjadikannya sebagai wisudawan termuda kedua di dunia setelah Michael Kearney.
Kisah Michael Kearney: Usia Empat Tahun Sudah Ikut Tes Matematika
Michael Kearney dilahirkan di Honolulu, Hawaii, dan mendapatkan pendidikan awal di rumah dari orang tuanya, terutama ibunya yang merupakan warga negara Jepang-Amerika.
Pada usia enam bulan, Kearney sudah mampu mengindikasikan kepada dokternya bahwa dia mengalami infeksi telinga di telinga kiri. Ketika usianya memasuki sepuluh bulan, diketahui bahwa Kearney sudah memiliki kemampuan membaca, seperti yang dilansir dari situs University of People.
Tak berhenti sampai di situ, kejeniusannya pun berlanjut hingga pada usia empat tahun. Dia diberi tes matematika bergengsi untuk program John Hopkins dan mendapatkan nilai sempurna meski tanpa persiapan sebelumnya atau pembelajaran khusus untuk ujian tersebut.
Kehebatan Michael semakin mencuat ketika pada usia enam tahun, dia lulus dari perguruan tinggi. Pengalaman uniknya membuatnya menjadi topik perbincangan hangat di kalangan pendidik dan psikolog.
Pada usia enam tahun, Michael Kearney telah menyelesaikan pendidikan sekolah menengah atas di San Marin High School, Novato, California, pada tahun 1990. Hal yang menarik, ia menyelesaikan pendidikan tersebut hanya dalam waktu satu tahun.
Pada usia 10 tahun, Kearney berhasil lulus dari The University Of South Alabama dengan gelar sarjana di bidang antropologi pada tahun 1994. Prestasinya tersebut membuat Kearney tercatat dalam Guinness Book Of World Records sebagai orang termuda yang berhasil lulus dari perguruan tinggi.
Gelar dan Penghargaan Kearney
Kejeniusan Kearney juga membawanya meraih berbagai gelar dan penghargaan. Pada usia 6 tahun, ia berhasil memperoleh ijazah sekolah menengah atas, disusul dengan gelar associate pada usia 8 tahun, dan gelar sarjana pada usia 10 tahun.
Kemudian, Michael melanjutkan studinya dan berhasil menyelesaikan gelar master di bidang kimia pada usia 14 tahun. Tidak berhenti di situ, ia juga meraih gelar master lainnya di bidang ilmu komputer pada usia 18 tahun.
Gelar terakhir yang diraih Michael Kearney adalah gelar doktor dalam bidang kimia yang berhasil ia selesaikan pada usia 22 tahun di Middle Tennessee University.
Kesimpulan
Kisah fenomenal Michael Kearney sebagai wisudawan termuda di dunia pada usia 10 tahun mencatat prestasi luar biasa dalam dunia pendidikan. Dengan kejeniusannya yang terlihat sejak usia dini, Kearney berhasil menyelesaikan berbagai jenjang pendidikan dengan cepat, meraih gelar-gelar akademik tinggi, dan menyita perhatian dunia. Prestasi ini tidak hanya memberikan inspirasi, tetapi juga menunjukkan potensi luar biasa yang dimiliki seseorang jika diberikan kesempatan dan dukungan yang tepat dalam pendidikan.