Menyaksikan Perjalanan Karier Hebat Marcus Fernaldi Gideon: Dari Awal Hingga Puncak

indotim.net (Sabtu, 09 Maret 2024) – Marcus Fernaldi Gideon resmi pensiun sebagai pebulutangkis profesional. Dengan menggantungkan raket pada usia 33 tahun, Marcus menyelesaikan perjalanan kariernya sebagai seorang legenda.

Marcus Fernaldi Gideon mengumumkan pensiun dari bulutangkis tepat pada ulang tahunnya ke-33 pada 9 Maret 2024 ini. Pengumuman itu sekaligus mengakhiri perjalanan panjang selama 24 tahun.

Gideon, yang merupakan salah satu pemain ganda putra terbaik Indonesia, telah memberikan kontribusi luar biasa dalam dunia bulutangkis dengan berbagai prestasi gemilang selama kariernya.

Atlet berbakat asal Jakarta, Marcus Fernaldi Gideon, memulai perjalanannya dalam dunia bulutangkis sejak usia sembilan tahun, bergabung dengan klub Tangkas. Berkat dedikasinya, Marcus berhasil menjadi salah satu atlet yang menginspirasi banyak orang.

Pada tahun 2010, Marcus bergabung dengan pelatnas dan memilih nomor ganda putra sebagai spesialisasinya. Ia berpasangan dengan Agripina Prima Rahmanto Putra, seorang atlet terkenal dalam dunia tarkam. Kedua atlet ini menghadirkan performa yang luar biasa di lapangan, menorehkan sejarah gemilang dalam karier bulutangkis mereka.

Keduanya tampil di ajang-ajang International Challenge/Series, memenangi titel Singapore International dan Iran Fajr International hingga 2012.

Nama Marcus mulai terangkat setelah berganti pasangan dengan legenda bulutangkis almarhum Markis Kido.

Bersama Markis, Marcus yang saat itu berstatus independen/nonpelatnas berhasil menjuarai French Open 2013.

Ia juga memenangi Indonesia Masters 2014, yang di partai final mengalahkan Selvanus Geh dan calon pasangannya di masa depan, Kevin Sanjaya Sukamuljo.

Dalam periode 2013-2014 itu pula, Marcus sempat turun di nomor ganda campuran dengan Rizki Amelia Pradipta. Pencapaian terbaik mereka adalah semifinal Malaysia Masters 2013.

Baru pada tahun 2015, Marcus memutuskan untuk kembali ke pelatnas dan kali ini dipasangkan dengan Kevin. Kedua pemain ini akhirnya menciptakan sejarah baru yang gemilang.

READ  Ayah Merasa Sedih dengan Keputusan Marcus untuk Pensiun, Namun...

Marcus/Kevin terus menanjak performanya selepas Chinese Taipei Masters 2015 yang menandai awal dari deretan prestasi gemilang pasangan tersebut.

Keduanya dianggap mengangkat permainan ganda putra ke level baru. Permainan tempo cepat mereka juga yang pada prosesnya membuat julukan Minions melekat pada para pencinta bulutangkis Indonesia, dengan kemampuan bergerak lincah dan melompat-lompat di lapangan.

Marcus Fernaldi Gideon total telah meraih 19 titel BWF World Tour, 11 titel Superseries, dan tiga titel Grand Prix. Bersama timnas Indonesia, dia telah mengukir prestasi emas di SEA Games 2015, dua kali menjadi juara Badminton Asia Team Championships, juga menyumbangkan medali emas untuk Indonesia di Asian Games 2018 serta menjadi pemenang Piala Thomas 2020.

Meski tidak pernah mencapai gelar juara dunia atau medali emas Olimpiade, Marcus tetap diakui sebagai legenda bulutangkis Indonesia.

Selamat gantung raket, Marcus!

Kesimpulan

Marcus Fernaldi Gideon telah menyelesaikan perjalanan kariernya sebagai pebulutangkis profesional dengan menggantungkan raket pada usia 33 tahun, menandai akhir dari 24 tahun dedikasi dan prestasi gemilang dalam dunia bulutangkis. Dari awal bergabung dengan klub Tangkas hingga menciptakan sejarah baru dengan Kevin Sanjaya Sukamuljo sebagai Minions, Marcus telah menginspirasi banyak orang dan mengukir nama sebagai legenda bulutangkis Indonesia melalui 19 titel BWF World Tour, 11 titel Superseries, dan berbagai prestasi emas bersama timnas Indonesia, meskipun belum meraih gelar juara dunia atau medali emas Olimpiade. Selamat gantung raket, Marcus!