China Bersiap Menggantikan Amerika Serikat dalam Proyek DME RI: Langkah Strategis atau Ancaman?

indotim.net (Sabtu, 09 Maret 2024) – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berkomitmen melanjutkan proyek hilirisasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) di Indonesia. Setelah perusahaan energi asal Amerika Serikat (AS), Air Products, mundur dari proyek ini, PTBA kini tengah mencari mitra pengganti yang sesuai.

Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang menjalin kerja sama dengan perusahaan asal China dalam proyek DME di Indonesia. Melalui kolaborasi ini, diharapkan dapat menggantikan peran Amerika Serikat dalam proyek tersebut.

Perusahaan batu bara tersebut tengah melakukan pendekatan dengan beberapa perusahaan produsen DME dari China. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi untuk memperkuat sinergi antara kedua negara.

Setelah Air Products mengundurkan diri, PTBA tetap mempertahankan komitmennya untuk mendukung program hilirisasi pemerintah. Direktur Utama PTBA, Arif Budimanta, mengungkapkan, “Kami tengah menjajaki kerja sama dengan perusahaan asal China,” saat konferensi pers di The Ritz-Carlton Mega Kuningan, Jakarta Selatan, pada Jumat (8/3/2024).

Menurutnya, ada beberapa perusahaan asal China yang menarik perhatian, salah satunya adalah East China Engineering Science and Technology Co.,Ltd. (ECEC).

Menurut Arsal, ECEC diakui sebagai perusahaan yang paling serius dalam melaksanakan proyek DME tersebut. Namun, Arsal juga menyatakan bahwa masih diperlukan pembahasan lebih lanjut terkait aspek keekonomian kerja sama ini.

Masih terkait rencana penggantian Amerika Serikat (AS) dalam proyek Dimethyl Ether (DME) di Indonesia, China menjadi salah satu negara yang siap mengisi posisi tersebut. Sejumlah perusahaan di China telah memproduksi DME, dengan East China Engineering Science and Technology (ECEC) di antaranya yang paling serius.

Insiden pembatalan investasi Air Products senilai Rp 210 triliun dalam proyek hilirisasi batu bara menjadi Dimetil Eter (DME) di Tanjung Enim, Muara Enim, Sumatera Selatan menimbulkan dampak signifikan. DME sebagai pengganti LPG diharapkan bisa membantu Indonesia mengurangi ketergantungan terhadap impor tersebut.

READ  Penyelamatan Tol Terpanjang RI: Apakah Harus Dibangun?

Diketahui, proyek pengembangan hilirisasi batu bara ini telah memulai groundbreaking oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tanggal 24 Januari 2022 bersama perwakilan Air Products. Rencananya, proyek tersebut diharapkan selesai pada bulan Juli 2024 dan siap beroperasi.

“Pengembangnya, Air Products dari Amerika mundur kemarin. Alasannya tidak diketahui, mengapa mereka membatalkan investasi dalam proyek hilirisasi batu bara ini. Pemerintah sedang mencari pengganti investor, kami masih menunggu arahan dari pusat,” ujar Hendriansyah, Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumsel, pada Sabtu (23/12/2023).

Kesimpulan

Proyek hilirisasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) di Indonesia menghadapi tantangan setelah mundurnya Air Products dari Amerika Serikat. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) kini berusaha menjalin kerja sama dengan perusahaan China, seperti East China Engineering Science and Technology Co.,Ltd. (ECEC), untuk mengisi posisi yang kosong. Langkah ini dipandang sebagai langkah strategis untuk memperkuat sinergi antara kedua negara, namun perlu proses pembahasan lebih lanjut terkait aspek keekonomian kerja sama ini.