indotim.net (Minggu, 10 Maret 2024) – Qonata Putri menjadi sorotan setelah videonya tentang penerimaan beasiswa Specialist Degree Kedokteran di Rusia viral di TikTok. Tak hanya itu, saat ini Qonata juga tengah menjalani program magang di Jepang. Lalu, bagaimana sebenarnya cara Qonata belajar bahasa untuk menghadapi dua kesempatan studi berbeda di dua negara yang berbeda pula?
Qonata adalah mahasiswa program S1 Keperawatan di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) angkatan 2020. Meskipun masih berstatus mahasiswa, Qonata berhasil meraih beasiswa untuk melanjutkan studi spesialis kedokteran di Rusia.
Untuk meningkatkan keterampilannya, Qonata juga mengikuti magang di Negeri Sakura. Ia sadar bahwa penting untuk menguasai berbagai bahasa. Oleh karena itu, Qonata memiliki strategi khusus dalam belajar bahasa. Tertarik untuk mengetahuinya? Simak penjelasannya di bawah ini.
Cara Qonata Belajar Bahasa
1. Tetapkan Tujuan Setiap Minggu
Mempelajari dua bahasa yang menggunakan abjad yang berbeda tentu saja tidaklah mudah. Qonata harus membagi waktunya antara magang dan menyelesaikan skripsi.
“Jadi strategi aku di goal setiap minggu,” ujar Qonata kepada kami.
Setiap minggu, Qonata menetapkan target belajar untuk dirinya sendiri. Dia berencana untuk memahami satu sub bab dalam waktu seminggu.
“Nah, nanti di bab satu itu kan ada banyak sub bab-sub bab. Nah, barulah itu aku bagi-bagi di tujuh hari dalam satu minggu itu. Misalnya, hari Senin Selasa Rabu, aku magang. Jadi, hari Senin Selasa Rabu, aku kasih paling satu sub bab aja yang ringan-ringan. Nah, di hari libur barulah aku kasih di situ subab-subab yang berat,” tuturnya.
2. Naikkan Target
Setelah berhasil, Qonata akan meningkatkan target belajarnya. Biasanya, dia meningkatkan target secara bertahap. Mulai dari dua bab hingga tiga bab dalam satu minggu.
Qonata menetapkan tujuan belajarnya dengan sungguh-sungguh. “Baru nanti kalau sudah bisa ikut alurnya, aku naikkan targetnya jadi satu minggu dua bab, satu minggu tiga bab,” ujarnya dengan semangat.
3. Memahami Huruf-huruf Lebih Dulu
Bahasa Rusia dan Jepang, yang tengah dipelajari oleh Qonita, memiliki alfabet yang berbeda dengan bahasa Indonesia. Sebelum memasuki pembelajaran kata dan kalimat, langkah pertama yang diambil Qonita adalah menghafalkan huruf-huruf dalam kedua bahasa tersebut.
“Aku belajarnya itu satu, aku mengingat, terus aku kasih target juga kembali lagi ke target diri aku juga untuk satu minggu itu hafal berapa alfabet,” jelasnya.
Qonata yang tengah menjalani magang di Jepang sambil menyelesaikan gelar Specialist Degree di Rusia, berbagi kisah menariknya dalam mempelajari bahasa asing.
“Satu hari harus hafal berapa, satu hari harus bisa menulis kata apa,” ceritanya sambil tersenyum. Kesungguhan dan semangat belajarnya terlihat dari setiap usaha yang dilakukannya.
Dalam proses belajar huruf, Qonata menggunakan buku latihan cetak sebagai sarana utamanya. Ia merasakan sensasi nostalgia ketika mempelajari huruf-huruf baru layaknya kembali ke masa sekolah awal.
“Isinya kayak kita kayak anak TK gitu. Belajar tegak bersambung gitu. A, B, C. Nah, aku belajar pakai itu, Kak. Soalnya memang challenging,” ujarnya.
Qonata kembali ingat saat pertama kali memulai belajar bahasa Jepang. Kesulitan yang dialaminya membuatnya teringat pada masa kecil saat belajar huruf-huruf dasar. Meski memang penuh dengan tantangan, Qonata mencoba untuk tetap semangat dan konsisten dalam belajar.
4. Buat Catatan Kecil
Selama magang, Qonata tetap aktif dalam proses belajar. Salah satu cara yang ia lakukan adalah dengan membuat catatan kecil yang berisi bahan bahasa yang perlu dipelajari.
Qonata membagikan strategi belajarnya, “Nah, kalau lagi magang, aku selalu buat contekan kecil. Isinya berisi kosa kata yang harus aku hafal untuk hari itu. Aku taruh di kantong, jadi setiap ada waktu luang, langsung aku buka dan baca,” jelasnya.
5. Latih Percakapan
Langkah terakhir yang dilakukan oleh Qonata dalam proses belajarnya adalah dengan melatih percakapan. Dengan sering berlatih berbicara langsung saat menjalani magang di Jepang, kemampuan komunikasi Qonata dalam berbahasa Jepang semakin terasah dan lancar.
“Kalau bahasa Jepang, alhamdulillah sih sekarang aku udah bisa berkomunikasi di tatanan sehari-hari dan tatanan klinis yang sederhana ya. Karena kan kita setiap hari ngomong bahasa Jepang, setiap hari dengar kata-kata baru, mau nggak mau, harus ngomong pakai bahasa Jepang,” ujarnya.
Sementara untuk bahasa Rusia, Qonata masih mempelajari sendiri. Ia berencana untuk mengikuti kelas berbicara setelah selesai menamatkan buku pelajaran.
“Jadi, nanti ketika sudah di Rusia, walaupun nanti ada kelas persiapan bahasa lagi, aku sudah punya modal,” ungkap Qonata.
Kesimpulan
Qonata Putri memperlihatkan dedikasi dan kesungguhan dalam belajar bahasa untuk menghadapi dua kesempatan studi di luar negeri. Dengan strategi yang terstruktur, seperti menetapkan target belajar per minggu, meningkatkan target secara bertahap, memahami huruf-huruf terlebih dahulu, membuat catatan kecil, dan melatih percakapan, Qonata berhasil menguasai bahasa Jepang dan Rusia. Langkah-langkahnya ini memberikan inspirasi bagi siapa pun yang ingin mengembangkan keterampilan bahasa asing dengan efektif dan efisien.