Pertamina Memenangkan Perlimpahan Biaya hingga US$ 1,25 Miliar

indotim.net (Senin, 11 Maret 2024) – Rancangan program inovatif dalam teknologi, perbaikan model bisnis, dan kolaborasi antar entitas yang diterapkan oleh Pertamina di segala sektor bisnisnya telah membawa kesuksesan dengan penghematan biaya dan peningkatan laba hingga mencapai US$ 1,25 miliar pada tahun 2023.

Capaian tersebut merupakan hasil dari pelaksanaan program Cost Optimization yang dilakukan di seluruh kelompok Pertamina. Sepanjang tahun 2023, terdapat 301 program Cost Optimization yang dijalankan, mulai dari strategi finansial hingga operasional.

Keberhasilan ini mencerminkan performa bisnis perusahaan energi plat merah yang kini semakin cepat, tangkas, dan efisien.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan apresiasinya kepada seluruh tim yang memberikan kontribusi luar biasa untuk mencapai hasil ini. Keberhasilan ini merupakan bukti bahwa Pertamina sanggup beradaptasi dan berinovasi.

“Tidak hanya sekedar melakukan pemangkasan biaya, namun juga melakukan transformasi dan peningkatan secara menyeluruh pada model operasional. Tercatat pada tahun 2023, seluruh program cost optimization di Pertamina Grup berhasil memberikan kontribusi mencapai US$ 1,25 miliar,” ujar Nicke seperti yang tertulis dalam keterangan resmi pada Senin (11/3/2024).

Nicke mengungkapkan prestasi ini dalam acara Cost Optimization Appreciation Day pada Rabu (6/3) lalu. Beliau menekankan bahwa keberhasilan dalam mengoptimalkan biaya memainkan peran penting dalam mendukung kenaikan pendapatan dan laba perusahaan.

Dengan beroperasi secara lebih efisien, Pertamina berhasil meningkatkan potensi pendapatan dan menjadi pemimpin dalam bisnis energi nasional. Menurut Nicke, “Pertamina saat ini semakin kokoh dalam komitmennya untuk terus berinovasi, menjaga efisiensi operasional, dan mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di sektor energi di Indonesia.” Berbagai program inovasi terbaik telah dilaksanakan oleh Pertamina di berbagai bidang seperti hulu, pengolahan, distribusi, dan pemasaran.

READ  BTN Perbarui Struktur Direksi dan Komisaris dengan 2 Nama Baru dari BNI

Di sektor hulu, beberapa inovasi yang diterapkan antara lain adalah sentralisasi pengadaan chemical dan borderless operation.

Di sektor pengolahan, Pertamina melakukan inovasi melalui optimasi pengadaan crude, program efisiensi konsumsi energi, dan optimalisasi unit proses. Sedangkan di sektor distribusi, terdapat inovasi melalui optimasi rute, parcel size, dan tonase.

Sementara di sektor commercial & trading, Pertamina menjalankan program efisiensi proses pengadaan LPG & BBM. Selain itu, di Holding Pertamina juga menjalankan program optimasi seperti liability management, renegosiasi pajak, sentralisasi infrastruktur IT, optimasi asset-aset penunjang, dan sentralisasi proses pengadaan barang dan jasa.

“Sinergi bisnis, digital transformation, revenue enhancement, dan low risk ESG inilah empat fokus untuk meningkatkan cost optimization tahun ini,” kata Nicke.

Komisaris Pertamina Heru Pambudi menyampaikan apresiasi atas segala inovasi dan totalitas dalam menjalankan program optimasi biaya di lingkungan Pertamina Group.

“Untuk mencapai visi Pertamina sebagai perusahaan kelas dunia, implementasi optimalisasi biaya di setiap lini Pertamina Group menjadi sangat penting,” ucap Heru.

Heru menekankan bahwa pembangunan budaya sadar biaya yang berfokus pada pendapatan melalui program optimalisasi biaya sebagai bagian dari budaya AKHLAK telah terbukti berhasil meningkatkan ketahanan Pertamina dan menjadi landasan bagi perjalanan perusahaan ke depan.

“Pengalokasian anggaran harus dilakukan secara optimal, efisien, dan sesuai dengan tata kelola yang baik. Pertamina harus mampu menerapkan prinsip zero tolerance terhadap segala bentuk tindakan korupsi,” tegas Heru.

Pertamina, sebagai perusahaan terkemuka di sektor transisi energi, telah berhasil mencapai optimasi biaya hingga US$ 1,25 miliar. Komitmen Pertamina untuk mendukung target Net Zero Emisi 2060 tercermin dalam terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

READ  Jokowi: Harga BBM Tetap Stabil di Bawah Kendali

Seluruh langkah ini sejalan dengan penerapan Environmental, Social dan Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. Tindakan ini merupakan bagian dari upaya Pertamina dalam mendukung keberlanjutan lingkungan dan masyarakat sekaligus memperkuat posisinya sebagai pemimpin di industri energi.

Kesimpulan

Pertamina berhasil memenangkan perlimpahan biaya hingga US$ 1,25 miliar pada tahun 2023 melalui program Cost Optimization yang melibatkan inovasi teknologi, perbaikan model bisnis, serta kolaborasi antar entitas. Keberhasilan ini mencerminkan transformasi dan peningkatan menyeluruh dalam model operasional Perusahaan Energi Plat Merah, yang berkontribusi pada peningkatan laba dan efisiensi operasional. Dengan fokus pada sinergi bisnis, digital transformation, revenue enhancement, dan low risk ESG, Pertamina berkomitmen untuk terus menjadi pemimpin dalam sektor energi nasional serta mendukung target Net Zero Emisi 2060 dengan program-program berdampak pada pencapaian Sustainable Development Goals.