Sepakat! Jimly dan Sahroni Ungkap Dugaan Pemakzulan yang Untungkan Paslon

indotim.net (Minggu, 14 Januari 2024) – Bendum DPP Partai NasDem, Ahmad Sahroni, setuju dengan pandangan mantan Ketua MK, Jimly Asshiddiqie, yang menyebut bahwa gerakan pemakzulan belakangan ini dilakukan karena ada yang takut kalah. Sahroni menyebut bahwa isu pemakzulan tersebut sengaja digiring untuk memberikan keuntungan kepada salah satu pasangan calon.

“Saya setuju dengan pendapat Prof Jimly, mungkin isu pemakzulan ini sengaja dihembuskan untuk mengalihkan perhatian atau mempengaruhi persepsi masyarakat agar menguntungkan salah satu pasangan calon,” ujar Sahroni saat dihubungi pada hari Minggu (14/1/2024).

Caleg DPR dari dapil 3 DKI Jakarta ini berpendapat bahwa isu pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sulit bahkan mustahil untuk dilakukan. Menurutnya, pemerintahan Jokowi juga hanya tersisa 1 tahun.

“Karena dalam praktiknya, proses pemakzulan ini sangat sulit dan memakan waktu yang lama,” kata Sahroni. “Saya berani mengatakan hampir mustahil dilakukan, terlebih pemerintahan hanya tersisa kurang dari setahun,” lanjutnya.

Menurut Wakil Ketua Komisi III DPR, Sahroni, pendapat Jimly Asshiddiqie yang mengatakan bahwa isu pemakzulan dapat menguntungkan salah satu paslon dalam Pilpres 2024, secara keseluruhan setuju. Hal tersebut membuat Pilpres 2024 terlihat lebih kompetitif karena isu pemakzulan dapat muncul di tengah-tengah publik.

“Saya melihat, persaingan di pilpres ini ternyata lebih kompetitif dibanding yang saya bayangkan sebelumnya, sampai isu-isu setinggi ini bisa dihembuskan,” ujar Jimly.

Pernyataan Jimly

Jimly Asshiddiqie memperhatikan gerakan pemakzulan yang belakangan ini muncul. Menurut Jimly, hal ini dianggap sebagai pembelokan perhatian karena ada pihak yang takut mengalami kekalahan.

Jimly menyatakan pendapatnya melalui akun resmi X, @JimlyAs, seperti yang dikutip pada Minggu (14/1). Menurut Jimly, ia merasa kebingungan dengan adanya wacana pemakzulan terhadap Jokowi yang muncul menjelang Pemilu.

READ  KPU Rencanakan Pembatasan Pengawal Pribadi Capres-Cawapres di Debat Publik

“Aneh, 1 bulan ke pemilu kok ada ide pemakzulan presiden. Ini tidak mungkin, kecuali cuma pengalihan perhatian atau karena pendukung paslon, panik dan takut kalah,” tulis Jimly. Jimly telah mengizinkan cuitannya dikutip.

Menurut Jimly, waktu satu bulan yang ada tidaklah cukup untuk mengumpulkan sikap resmi DPR dan MPR terkait isu pemakzulan. Oleh karena itu, Jimly meminta agar semua pihak dapat fokus dalam mensukseskan Pemilu 2024.

“Dalam waktu satu bulan ini, sangat tidak mungkin untuk mencapai sikap resmi dari dua pertiga anggota DPR dan mendapatkan dukungan dua pertiga anggota MPR setelah melalui MK. Mari kita fokus saja pada kesuksesan pemilu,” ujar Jimly.

Kesimpulan

Menurut Bendum DPP Partai NasDem, Ahmad Sahroni, isu pemakzulan yang sedang marak belakangan ini sengaja digiring untuk memberikan keuntungan kepada salah satu pasangan calon. Sahroni setuju dengan pendapat mantan Ketua MK, Jimly Asshiddiqie, bahwa gerakan pemakzulan dilakukan karena ada yang takut kalah. Sahroni juga menyatakan bahwa pemakzulan Presiden Jokowi sulit bahkan mustahil dilakukan, terlebih pemerintahan Jokowi hanya tersisa 1 tahun. Menurut Sahroni, isu pemakzulan dapat memberikan suasana persaingan yang lebih kompetitif dalam Pilpres 2024. Di sisi lain, Jimly Asshiddiqie mempertanyakan motivasi timbulnya wacana pemakzulan menjelang Pemilu dan menyebutnya sebagai pengalihan perhatian atau ketakutan dari pendukung paslon tertentu. Jimly menekankan pentingnya fokus pada suksesnya Pemilu 2024.