indotim.net (Selasa, 16 Januari 2024) – Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa tiga warga Palestina telah kehilangan nyawa mereka dalam bentrokan dengan tentara Israel di Tepi Barat. Bentrokan tersebut terjadi di dua lokasi yang berbeda.
Menurut laporan dari AFP, pada Selasa (16/1/2024), dua orang warga Palestina yang berusia 20-an tahun tewas dalam sebuah operasi yang dilakukan oleh tentara Israel di Dura, di bagian Selatan Tepi Barat. Hal ini diungkapkan oleh beberapa saksi mata yang ada di lokasi kejadian.
Mereka menggambarkan pemuda Palestina melempar batu dan mendengar suara tembakan. “Tiba-tiba, tentara tiba di kota kami dan mulai menembaki orang-orang tanpa peringatan apa pun,” kata Mohammed Rabaei, kepala rumah sakit Dura.
Sembilan orang terluka dalam kekerasan tersebut, termasuk empat orang dalam kondisi kritis, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Tentara Israel melaporkan bahwa sekitar 100 orang melemparkan bom molotov dan menghalangi pasukan. Sebagai respons, tentara melepaskan tembakan dan menyebabkan salah satu penyerang bom molotov tewas, demikian diungkapkan oleh pihak militer.
Seorang warga Palestina lainnya juga tewas di wilayah utara di provinsi Tulkarem, yang diumumkan oleh kementerian kesehatan.
Sejak dimulainya perang Israel-Hamas di Gaza pada tanggal 7 Oktober, Tepi Barat mengalami tingkat kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak Intifada Kedua pada tahun 2000-2005.
Penggerebekan tentara Israel dan serangan oleh pemukim telah menewaskan sedikitnya 346 orang di Tepi Barat sejak saat itu, menurut penghitungan berdasarkan sumber dari kedua belah pihak.
Kesimpulan
Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa dalam tragedi bentrokan di Tepi Barat, tiga warga Palestina meninggal dalam konfrontasi dengan tentara Israel. Dua pemuda tewas di Dura setelah dikejar oleh tentara dan ditembak, sedangkan satu warga Palestina lainnya tewas di provinsi Tulkarem. Sejak dimulainya perang Israel-Hamas di Gaza, Tepi Barat telah mengalami tingkat kekerasan yang tinggi. Penggerebekan tentara Israel dan serangan oleh pemukim telah menyebabkan kematian lebih dari 340 orang di wilayah tersebut.