Luhut Membahas Ledakan Tungku ITSS, Siapkan Pidana Jika Terbukti Bersalah

indotim.net (Selasa, 16 Januari 2024) – Tungku smelter milik PT ITSS di Morowali yang meledak menjelang akhir tahun 2023 kemarin menyebabkan 21 orang tewas. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, menanggapi peristiwa tragis tersebut dengan sikap tegas.

“Saya meminta agar tindakan penyelidikan terhadap kasus ini dilakukan dengan tegas. Tidak perlu ragu-ragu, jika ada pihak yang harus dijerat hukum, maka langsung saja kenakan jeratan hukuman. Tujuannya adalah agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan,” ungkap Luhut melalui siaran pers tertulis pada hari Senin (15/1/2024).

Tungku milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) yang beroperasi di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Morowali, Sulawesi Tengah meledak pada 24 Desember 2023 lalu. Saat ini, sedang dilakukan penyidikan terhadap kejadian tersebut. Luhut, bersama dengan Menteri Tenaga Kerja (Menaker), Menteri Perindustrian (Menperin), Waaster Panglima TNI, Kapolda Sulawesi Tengah, Pangdam XIII/Merdeka, dan pihak terkait lainnya, telah menggelar rapat koordinasi untuk menangani masalah ini. Pertemuan tersebut merupakan lanjutan dari rapat koordinasi pertama yang dilakukan pada 28 Desember tahun lalu.

Menko Luhut memberikan instruksi kepada Kepolisian, Kemenperin, dan Kemenaker agar melakukan pemeriksaan terhadap kepatuhan dan ketentuan ketenagakerjaan. Tidak hanya terbatas pada smelter ITSS, tetapi juga berlaku untuk semua smelter lainnya. Luhut tidak akan ragu untuk menindak jika terdapat pelanggaran.

“Saya minta penanganan kasus ini harus dilakukan secara terpadu, semua K/L harus saling mendukung. Kita harus menunjukkan bahwa kita memang membutuhkan investasi, tetapi mereka harus patuh dengan peraturan-peraturan yang ada di negara kita. Jangan sampai aturan itu disepelekan,” imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Menaker Ida Fauziyah juga mengungkapkan ada dugaan kuat terjadinya pelanggaran Standar Operasional Prosedur (SOP) dan kelalaian dalam penerapan persyaratan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja berupa ledakan dan kebakaran di Tanur.

READ  Fraksi Threshold: Memahami Persyaratan dan Implementasinya

“Kami menyarankan agar dalam proses penyidikan yang dilakukan oleh Kepolisian, selain menggunakan KUHP, dapat memasukkan UU Ketenagakerjaan. Tujuannya adalah untuk memberikan efek jera kepada perusahaan agar dapat diupayakan tanggung jawab pidana juga dapat dikenakan kepada korporasinya,” ungkap Luhut.

Dalam laporannya, Kapolda Sulteng Irjen Pol Agus Nugroho menyampaikan, pihaknya telah meningkatkan status penanganan perkara dari tahapan penyelidikan ke penyidikan, melakukan pemanggilan dan pemeriksaan terhadap saksi-saksi peristiwa, serta melaksanakan penyitaan terhadap barang bukti.

“Rencana tindak lanjut dari para penyidik adalah melakukan pemeriksaan terhadap saksi ahli forensik dan saksi ahli ketenagakerjaan, koordinasi dengan Divhubinter dan Kedubes Tiongkok, gelar perkara, koordinasi dengan JPU, serta koordinasi dengan pihak perusahaan,” ujarnya.

Kesimpulan

Luhut Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, memberikan respons tegas terhadap ledakan tungku smelter milik PT ITSS di Morowali yang mengakibatkan kematian 21 orang. Ia meminta penyelidikan dilakukan dengan tegas dan jika terbukti ada pihak yang bertanggung jawab, mereka harus dijerat hukuman. Luhut juga menekankan pentingnya penegakan aturan dan kepatuhan terhadap ketentuan ketenagakerjaan. Pemeriksaan dan koordinasi antara Kepolisian, Kemenperin, dan Kemenaker sedang dilakukan untuk menangani kasus ini. Ada dugaan kuat pelanggaran SOP dan persyaratan K3 dalam kecelakaan ini. Luhut dan Menaker Ida Fauziyah menyarankan agar UU Ketenagakerjaan juga diterapkan untuk memberikan efek jera kepada perusahaan. Kapolda Sulteng juga melaporkan bahwa penyidikan telah meningkat dan berbagai langkah tindak lanjut sedang dilakukan oleh penyidik.