Ketua BEM UGM dan Unpad Bentuk Forum Anomali: Apa Yang Terjadi di Baliknya?

indotim.net (Rabu, 17 Januari 2024) – Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) tahun 2023 dari empat perguruan tinggi di Indonesia telah membentuk sebuah forum yang diberi nama Forum Anomali. Keempat perguruan tinggi tersebut adalah Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Padjajaran (UNPAD), dan Universitas Paramadina.

Forum Anomali dibentuk oleh Ketua BEM UI tahun 2023, Melki Sedek Huang, sebagai hasil dari rasa keresahan yang ada. Melki mengungkapkan bahwa keresahan tersebut berhubungan dengan anomali dalam demokrasi di Indonesia.

“Hari ini kami meluncurkan forum anomali. Banyak yang mungkin bertanya mengapa dinamainya anomali? Bukan karena Anomali Coffee, bukan pula karena sedang berada di Upnormal, bukan itu maksudnya. Namun, kami berempat yang saat ini mengadakan peluncuran forum anomali adalah orang-orang yang khawatir melihat adanya anomali dalam demokrasi yang begitu parah dan mengguncang Republik Indonesia,” kata Melki Sedek Huang dalam acara peluncuran forum anomali di Upnormal Coffee Roasters Raden Saleh, Jakarta Pusat, Selasa (16/1/2024).

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (BEM UGM) hingga Universitas Padjadjaran (Unpad) membentuk Forum Anomali dengan maksud untuk mengatasi masalah-masalah demokrasi yang mengganggu kebebasan masyarakat sipil. Menurut Melki, Ketua BEM UGM, anomali demokrasi juga berdampak negatif pada kesejahteraan yang tidak sepenuhnya dapat dirasakan oleh masyarakat.

“Kami berempat adalah individu yang merasa cemas ketika melihat adanya anomali-anomali yang mengganggu kebebasan masyarakat sipil. Kami berempat adalah individu yang prihatin saat melihat ada penyimpangan kekuasaan yang menghambat kebebasan sipil, yang juga menganggu kesejahteraan umum, dan tidak turut serta dalam upaya menciptakan kesejahteraan universal bagi masyarakat,” ujarnya.

Dalam upaya menjaga demokrasi, Ketua BEM UGM hingga Unpad telah membentuk Forum Anomali. Menurutnya, forum ini sangat penting untuk memastikan bahwa rakyat dapat berekspresi dengan bebas, karena tanpa adanya demokrasi, kebebasan tersebut tidak akan terjamin.

“Dengan demokrasi kita semua diperbolehkan untuk bicara, dengan demokrasi kita semua diperbolehkan untuk berekspresi, dengan demokrasi kita semua diperbolehkan untuk ambil peran, dengan demokrasi hari ini kita semua yang hadir di upnormal coffee untuk membincangkan apnomali-apnomali yang mengganggu demokrasi dan kebebasan,” kata Ketua BEM UGM.

Dalam upaya menjaga demokrasi sebagai fondasi masa depan, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (BEM UGM) hingga Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Padjajaran (BEM Unpad) membentuk Forum Anomali. Tujuan dari pembentukan forum ini adalah untuk menciptakan ruang diskusi dan tempat bersama bagi para pemuda yang dianggap paling pantas dalam menjaga demokrasi di Indonesia.

READ  Politeknik Pariwisata Kemenparekraf Tetap Buka Pendaftaran, Perhatikan Jadwal & Lokasi Program Studinya!

“Siapa yang paling pantas untuk menjaga masa depan? Yang punya masa depan. Yang punya masa depan adalah orang-orang yang hari ini adalah kaum muda. Saya tidak suka pakai kata anak-anak muda karena orang muda belum tentu anak-anak. Dan tidak semua orang tua harus panggil kita anak muda karena berusia muda bukan berarti berpikiran dan bertingkah laku seperti anak-anak,” kata Melki.

“Banyak juga orang tua hari ini lebih anak-anak daripada anak-anak. Di dalam Istana Negara isinya anak-anak semua, di dalam Gedung Senayan hari ini anak-anak semua. Karena tidak bisa berfikir, tidak bisa bertingkah laku, tidak bisa bersikap, tidak bisa menghadirkan kebijakan-kebijakan yang baik, bahkan tidak secerdas anak-anak di taman kanak-kanak,” tambahnya.

Melki mengatakan forum anomali akan mengunjungi Makassar pada Kamis (18/1) dan Pare-pare pada Jumat (19/1). Dia menjelaskan bahwa forum anomali akan mengajak anak muda di berbagai daerah untuk bersatu melawan anomali dalam sistem demokrasi.

“Forum ini akan berkeliling ke beberapa titik di Indonesia, bapak, ibu, dan teman-teman semua. Besok, tanggal 18 Januari 2024, kami akan ada di Makassar, dan pada tanggal 19 Januari 2024, kami akan hadir di Pare-pare. Sebulan ke depan, kami sudah mengumpulkan 10-15 titik di seluruh Indonesia, termasuk di Kalimantan, Sumatera, dan Jawa. Kami akan berkeliling untuk memantik semangat anak-anak muda agar bergerak, bersuara, dan melawan kondisi anomali demokrasi yang ada saat ini,” ujar Ketua BEM UGM.

Forum Anomali yang dibentuk oleh Ketua BEM UGM hingga Unpad menjadi perhatian publik. Apa sebenarnya maksud dari pendirian Forum Anomali ini?

Ketua BEM UNPAD tahun 2023, Haikal, menyampaikan bahwa banyak anomali yang telah dinormalisasi. Ia berharap bahwa forum anomali dapat menjadi wadah untuk mengangkat permasalahan di berbagai daerah agar menjadi sorotan bersama.

Hari ini kita melihat banyak anomali tapi kemudian dinormalisasi gitu, kita lihat ada yang, sorry ya bang, majunya agak melanggar tapi juga maju gitu kan. Ada yang masih punya hutang masalah ya udah maju, akhirnya banyak hal-hal yang sebenarnya belum sempurna, belum sesuai, tidak dikatakan normal tapi karena kita udah capek dengan hidup kita sendiri ya akhirnya ya udahlah itu urusan elite yang penting kita bisa makan. Maka hari ini kami membentuk forum anomali. Harapannya ke depannya bukan hanya membahas di Ibu Kota saja, tapi menyalakan api di setiap daerah, lilin-lilin di setiap daerah, agar kita bisa tahu juga permasalahan di daerah ini ada apa saja,” kata Haikal.

READ  Peringatan BPBD DKI: Hati-hati Terhadap Risiko Banjir di Pesisir hingga 27 Januari 2024

Haikal mengungkapkan bahwa forum anomali memiliki tagline “Bebaskan Indonesia”. Melalui forum ini, dia mengajak masyarakat dari berbagai lapisan untuk bersama-sama membahas anomali yang terjadi dan memperjuangkan demokrasi.

“Tagline kami adalah bebaskan Indonesia karena kami percaya bahwa anak muda, yang dianggap sebagai generasi emas kita, juga harus berpartisipasi dalam membebaskan Indonesia dari kemiskinan, kejahatan, perampasan hak-hak, dan sejenisnya. Oleh karena itu, kami ingin mengajak seluruh masyarakat, bukan hanya mahasiswa, tetapi juga melibatkan siswa SMA, SMK, buruh, dan lain-lain, untuk bersama-sama bekerja dalam membebaskan Indonesia dari hal-hal yang dianggap sebagai anomali,” ujar Ketua BEM UGM.

Forum Anomali merupakan inisiatif yang dibentuk oleh Ketua BEM UGM hingga Unpad. Selain membahas mengenai calon presiden, forum anomali juga akan menangani permasalahan dari berbagai sektor yang belum diketahui oleh publik.

“Kami juga tujuannya bukan hanya fokus kepada calon presiden, ke depannya forum anomali ini tidak hanya membahas capres-capresan, kami ingin membahas berbagai sektor dan isu yang mungkin belum terdengar, yang mungkin belum dipermasalahkan secara terbuka. Saya percaya bahwa fenomena permasalahan di Indonesia seperti gunung es, yang viral di media sosial menjadi perbincangan, sementara yang tidak diangkat di media sosial terlupakan. Oleh karena itu, harapan dari forum anomali adalah untuk mengajak seluruh masyarakat agar berani berbicara dan menyuarakan permasalahan apa pun,” tuturnya.

Ketua BEM Paramadina tahun 2023, Afiq, menyatakan bahwa demokrasi adalah harapan bagi generasi muda. Dia menyebutkan bahwa dalam forum anomali ini, berbagai bentuk pelanggaran akan dibahas.

“Kita melihat demokrasi hanya sebagai anomali, DPR dan seluruh lembaga politik itu hanya merupakan contoh dari anomali dalam sistem demokrasi yang telah kita bangun. Oleh karena itu, kita merasa bahwa anak-anak muda juga berhak untuk ikut berpartisipasi dalam membicarakan anomali yang terjadi dalam demokrasi kita, seperti ketidaksamaan dan ketidakadilan dalam kesempatan yang diberikan kepada mereka,” kata Afiq.

READ  5 Jurusan Kuliah Unik di Dunia, Rahasia Perawatan Taman

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari Universitas Gadjah Mada (UGM) hingga Universitas Padjadjaran (Unpad) meluncurkan Forum Anomali, sebuah inisiatif yang memiliki makna yang mendalam. Dalam konteks kami, demokrasi adalah jawaban atas masa depan anak muda. Kami percaya bahwa demokrasi memberikan harapan kepada anak muda untuk memiliki kesempatan yang sama. Sebagai upaya untuk membahas berbagai bentuk anomali dan penyimpangan dalam konteks demokrasi, kami secara resmi mengumumkan hadirnya Forum Anomali hari ini,” lanjut Ketua BEM UGM.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (BEM UGM) tahun 2023, Gielbran, mengungkapkan perhatiannya terhadap pesta demokrasi yang oleh sebagian orang dianggap sebagai ajang berbagi rejeki. Menurutnya, istilah “intelektual” dalam konteks demokrasi memiliki makna yang mendalam.

“Saya bersama Mas Melki, Mas Afiq, dan Mas Haikal merasa penting untuk memperbesar api ini. Terlebih lagi, melihat situasi kontestasi saat ini, banyak yang berpendapat bahwa pemilu adalah pesta demokrasi, namun di sisi lain ada juga masyarakat yang menganggap pemilu sebagai pesta berbagi rejeki. Sepertinya para intelektual dalam demokrasi begitu jauh tertinggal, dengan banyaknya baliho besar yang hanya menampilkan penampilan visual tanpa ide yang kuat. Kita perlu memberikan perubahan yang substansial dalam demokrasi,” ujar Gielbran.

Gielbran menyatakan bahwa forum anomali tidak hanya terbatas di Jakarta. Ia mengungkapkan bahwa forum anomali merupakan salah satu cara untuk memastikan tercapainya intelektualisasi demokrasi.

“Forum anomali ini akan roadshow, suara kita tidak akan berhenti hanya di Jakarta, suara kita tidak akan berhenti hanya di Ibu Kota negara tetapi akan keliling. Kita akan menyuarakan hal yang sama di berbagai macam daerah. Harapannya, gema anomali ini semakin merata, dan ini merupakan salah satu cara kami untuk memastikan bahwa intelektualisasi demokrasi benar-benar terwujud,” ujarnya.