indotim.net (Kamis, 18 Januari 2024) – Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, berbicara tentang langkah-langkah untuk mencegah korupsi, yaitu dengan menggunakan pendekatan sistemik dan kehendak politik (political will). Prabowo menawarkan solusi dalam bentuk kenaikan gaji bagi hakim sebagai pendekatan yang realistis.
Prabowo menyoroti pentingnya perbaikan kualitas hidup pengambil keputusan dalam upaya pencegahan korupsi. Pernyataan ini disampaikan dalam acara PAKU Integritas yang digelar di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, pada Rabu (17/1/2024).
“Jadi menurut pandangan saya, kita harus secara realistis mengatur kualitas hidup semua pengambil keputusan yang mengendalikan roda pemerintahan, terutama yang memegang anggaran besar. Kualitas hidup mereka harus dijamin dan diperbaiki,” kata Prabowo.
Calon presiden, Prabowo Subianto, mengungkapkan pentingnya perbaikan kualitas hidup para pengambil keputusan dalam upaya mencegah terjadinya korupsi di negara. Prabowo menegaskan bahwa negara-negara maju telah memberlakukan gaji hakim yang cukup besar dengan jaminan kualitas hidup yang baik. Menurutnya, kebijakan tersebut berpotensi mengurangi tindakan korupsi yang mungkin dilakukan oleh penyelenggara negara.
“Contoh, hakim. Di negara-negara yang maju, yang harus kita pelajari, hakim-hakim, apalagi hakim tertinggi, hakim agung, itu dijamin jabatannya seumur hidup. Dia hanya bisa berhenti apabila dia sakit, meminta berhenti, meninggal. Itu di Amerika, di Inggris,” ujar Prabowo dalam pembicaraannya.
“Selanjutnya, Ketua Mahkamah Agung merupakan pejabat negara dengan gaji tertinggi. Kediamannya lebih besar atau setara dengan perdana menteri. Hakim-hakim tersebut memiliki penghasilan yang sangat besar, sehingga dapat dikatakan bahwa mereka tidak memiliki insentif untuk melakukan korupsi,” lanjutnya.
Kesimpulan
Prabowo Subianto, calon presiden nomor urut 2, mengusulkan solusi untuk mencegah korupsi dengan meningkatkan kualitas hidup para pengambil keputusan, khususnya hakim. Prabowo menyoroti perlunya mengatur kualitas hidup mereka dengan memberikan kenaikan gaji yang realistis sebagai insentif untuk tidak melakukan korupsi. Ia mengacu pada negara-negara maju yang telah berhasil menerapkan sistem ini. Prabowo berpendapat bahwa dengan memperbaiki kualitas hidup pengambil keputusan, tindakan korupsi dapat dikurangi secara signifikan.