5 Berita Internasional Paling Populer Hari Ini: Peristiwa Terkini yang Mencengangkan Dunia

indotim.net (Sabtu, 20 Januari 2024) – Pakistan dan Iran sepakat untuk meredakan ketegangan setelah saling melancarkan serangan udara terhadap target militan di masing-masing negara yang bertetangga tersebut.

Militer Amerika Serikat (AS) kembali melancarkan serangan terhadap kelompok Houthi di Yaman.

Kesepakatan itu terjadi setelah Menteri Luar Negeri Pakistan, Jalil Abbas Jilani, dan Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, berbicara melalui telepon pada Jumat (19/1) waktu setempat. Kedua negara sepakat untuk “menguatkan koordinasi yang erat dalam upaya memberantas terorisme dan aspek lain yang menjadi perhatian bersama”.

Sementara itu, Komando Pusat AS pada Jumat (19/1) waktu setempat mengumumkan pasukannya melancarkan serangan terbaru terhadap tiga peluncur rudal anti-kapal Houthi yang diarahkan ke Laut Merah bagian selatan dan bersiap untuk melakukan peluncuran.

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca kami, hari ini, Sabtu (20/1/2024):

– Pakistan-Iran Sepakat Meredakan Konflik Usai Saling Serang

Pakistan dan Iran “sepakat untuk meredakan” ketegangan setelah melakukan serangan udara yang saling mematikan terhadap target-target militan di wilayah masing-masing pekan ini.

Seperti yang dilaporkan oleh AFP dan Al Arabiya pada Sabtu (20/1/2024), terjadi aksi militer yang jarang terjadi di wilayah perbatasan Baluchistan yang rawan konflik. Wilayah tersebut terbagi di antara kedua negara dan telah memicu ketegangan regional yang sedang meningkat akibat perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.

Iran menggelar serangan rudal dan drone terhadap apa yang mereka sebut sebagai target “teroris” di wilayah Pakistan pada Selasa (16/1) malam. Balasan serangan itu datang dari Islamabad dengan menargetkan kelompok militan di dalam wilayah Iran pada Kamis (18/1) waktu setempat.

READ  5 Berita Heboh Internasional Hari Ini: Virus, Politik, dan Bencana

AS Kembali Serang Houthi, Targetkan Peluncur Rudal di Yaman

Militer Amerika Serikat (AS) kembali melancarkan serangan terhadap kelompok Houthi pada Jumat (19/1) waktu setempat. Serangan terbaru AS ini menargetkan peluncur rudal Houthi di wilayah Yaman yang tengah dipersiapkan untuk menyerang kapal-kapal di perairan Laut Merah.

Seperti yang dilaporkan oleh AFP dan Al Arabiya pada Sabtu (20/1/2024), pemerintah Amerika berusaha untuk mengurangi kemampuan Houthi yang bersekutu dengan Iran. Namun, kelompok pemberontak yang berbasis di Yaman masih mampu melancarkan serangan terhadap kapal-kapal di jalur perairan strategis di Laut Merah.

Meskipun Amerika Serikat (AS) telah melancarkan serangan intensif selama sepekan terakhir, kelompok Houthi tetap bersumpah untuk terus menyerang kapal-kapal dagang, terutama yang terkait dengan Israel, di perairan Laut Merah.

– Jepang Menjadi Negara ke-5 di Dunia yang Sukses Mendarat di Bulan

Jepang menjadi negara kelima di dunia yang berhasil mendarat dengan sukses di permukaan Bulan. Namun, kendaraan antariksa Jepang yang ada di Bulan, yang dikenal sebagai “Moon Sniper”, dikabarkan mengalami kehabisan daya akibat masalah pada baterai tenaga surya.

Dilansir dari AFP pada Sabtu (20/1/2024), Jepang bergabung dalam satu barisan dengan Amerika Serikat (AS), Uni Soviet, China, dan terbaru India dengan berhasilnya mendaratkan wahana penjelajah Smart Lander for Investigating Moon (SLIM) di permukaan Bulan.

Setelah mengalami penurunan yang menegangkan selama 20 menit, Badan Antariksa Jepang (JAXA) mengumumkan bahwa misi SLIM berhasil mendarat di permukaan Bulan dan komunikasi telah terjalin.

Biden Sebut Netanyahu Masih Bisa Setuju dengan Negara Palestina

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan masih ada kemungkinan bagi Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu untuk menyetujui bentuk negara Palestina. Hal ini disampaikan oleh Biden setelah Netanyahu dengan tegas menyatakan penolakan terhadap pembentukan negara Palestina.

READ  Polisi Pasang Water Barrier, Gorong-Gorong GDC Depok Kembali Menyusahkan

Seperti yang dilansir oleh AFP, pada Sabtu (20/1/2024), kemungkinan mengenai Netanyahu menyetujui adanya negara Palestina diungkapkan oleh Biden setelah mereka melakukan percakapan telepon pada Jumat (19/1) waktu setempat. Percakapan telepon ini merupakan yang pertama kalinya dalam sebulan terakhir.

Pada hari ini, terjadi percakapan telepon penting yang melibatkan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Percakapan ini terjadi setelah konferensi pers yang diselenggarakan oleh Netanyahu dan disiarkan secara nasional pada Kamis (18/1) yang lalu. Dalam konferensi pers tersebut, Netanyahu dengan tegas menyatakan penolakannya terhadap pembentukan negara Palestina. Hal ini merupakan salah satu solusi yang ditawarkan oleh Amerika Serikat kepada Israel dalam rangka mencapai perdamaian jangka panjang dengan Palestina.

– Meksiko dan Chile Seret Israel ke Mahkamah Pidana Internasional

Mexico dan Chile mendesak Mahkamah Pidana Internasional atau ICC untuk menyelidiki dugaan kejahatan perang dalam perang antara Israel dan Hamas. Kedua negara menyatakan “kekhawatiran yang semakin besar” atas eskalasi tindak kekerasan selama berbulan-bulan perang tersebut berkecamuk.

Seperti dilaporkan oleh Reuters dan Al Arabiya, pada Sabtu (20/1/2024), kedua negara tersebut mendesak International Criminal Court (ICC) melalui surat rujukan yang dikirimkan pada Kamis (18/1) waktu setempat.

Perang terjadi di Jalur Gaza setelah Hamas melancarkan serangan mendadak pada 7 Oktober tahun lalu. Menurut otoritas Tel Aviv, serangan ini menyebabkan kematian sekitar 1.200 orang dan lebih dari 250 orang diculik dari wilayah Israel dan disandera di Jalur Gaza.