Bamsoet Meminta Maskapai Mengadopsi Standar Internasional untuk Smart Koper

indotim.net (Minggu, 21 Januari 2024) – Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo memberikan apresiasi terhadap langkah-langkah maskapai penerbangan yang telah memberikan informasi secara jelas mengenai penggunaan koper pintar (smart luggage). Langkah ini diambil agar produsen, distributor, dan konsumen tidak lagi merasa bingung.

Adapun koper pintar yang diizinkan masuk ke dalam kabin hanya yang dilengkapi dengan baterai lithium yang dapat dilepas sesuai regulasi IATA. Dalam hal ini, koper Airwheel telah memenuhi spesifikasi dan persyaratan IATA sebagai Asosiasi Transportasi Udara Internasional. Hal ini diungkapkan oleh Bamsoet saat berada di Kebumen pada hari ini.

“Dengan adanya penjelasan ini, diharapkan tidak akan ada lagi kebingungan di kalangan masyarakat, termasuk dalam penggunaan koper Airwheel (smart luggage) karena sudah memenuhi syarat untuk dibawa masuk ke dalam kabin maskapai,” ujar Bamsoet dalam keterangannya, pada Minggu (21/1/23).

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, atau yang akrab disapa Bamsoet, meminta kepada semua maskapai penerbangan untuk mengikuti standar internasional terkait penggunaan smart koper. Bamsoet juga mengimbau kepada produsen smart luggage lainnya untuk berkomitmen dalam memasarkan produknya sesuai dengan persyaratan yang diatur oleh International Air Transport Association (IATA).

Penerapan standar internasional ini bertujuan untuk menjaga keamanan dan keselamatan produk smart koper saat dalam penerbangan. Dengan mengikuti persyaratan yang ditetapkan oleh IATA, diharapkan produk tersebut dapat mematuhi standar keselamatan dan tidak menimbulkan masalah di dalam pesawat.

Bamsoet meminta agar maskapai mengikuti standar internasional terkait penggunaan smart luggage di dalam bagasi kabin pesawat. Dia menjelaskan bahwa ada beberapa ketentuan mengenai smart luggage yang dapat dibawa ke dalam bagasi kabin. Salah satunya adalah smart luggage yang hanya dapat masuk ke dalam kabin jika memiliki baterai lithium yang dapat dilepas-pasang sesuai dengan regulasi IATA. Dimensi smart luggage juga harus sesuai dengan aturan bagasi kabin. Untuk pesawat Airbus A320, dimensi smart luggage yang diperbolehkan adalah P 56 cm x L 36 cm x T 23 cm dengan berat maksimal 7 kilogram, sedangkan untuk pesawat ATR72-600, dimensinya adalah P 41 cm x L 34 cm x T 17 cm dengan berat maksimal 7 kilogram.

READ  {Bergabung Sekarang! BPJS Kesehatan Membuka Peluang Kerja sebagai Admin}

“Lithium metal content kurang dari 100 Wh atau 2 gram dapat dibawa ke dalam kabin pesawat dengan maksimum 15 portable electronic device (PED) atau 1 portable medical electronic devices (PMED). Sedangkan lithium metal content antara 100 hingga 160 Wh masih diizinkan untuk dibawa ke dalam kabin pesawat. Namun, untuk lithium metal content lebih dari 160 Wh harus dipersiapkan dan diangkut sebagai kargo sesuai dengan peraturan barang berbahaya IATA,” kata Bamsoet.

Sebagaimana diinformasikan Direktur Utama PT. Rohartindo Nusantara Luas (produsen koper Airwheel) Ronald Hartono Tan, koper Airwheel aman dibawa dalam penerbangan udara karena telah memiliki sertifikat keamanan internasional seperti CE, MSDS, ROHS, UN 38.3, IC, CB, IEC. Sehingga terhadap keamanan koper, kelistrikan, dan baterai telah diakui melalui sertifikat tersebut.

“Selama mengikuti ketentuan yang berlaku, produsen dan distributor berbagai merk smart luggage tidak perlu khawatir dalam memasarkan produknya di Indonesia. Termasuk koper Airwheel yang telah memenuhi spesifikasi dan persyaratan sebagaimana diatur dalam IATA,” kata Bamsoet.

Bamsoet menyampaikan harapannya agar maskapai penerbangan di Indonesia mengikuti standar internasional terkait penggunaan smart koper. Dengan mengikuti standar tersebut, diharapkan pengalaman perjalanan para penumpang dapat lebih nyaman dan efisien.

  • Ia juga mengapresiasi rencana PT. Rohartindo Nusantara Luas yang akan membuka toko offline Airwheel pada tahun 2024.
  • Menurut Bamsoet, langkah ini dapat memberikan kontribusi positif dalam pergerakan ekonomi nasional.

“Berdasarkan laporan keuangan per September 2023, penjualan koper Airwheel mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 2023,34 persen year on year (yoy) menjadi Rp 49,35 miliar dari penjualan sebesar Rp 16,27 miliar per September 2022. Selain itu, PT. Rohartindo Nusantara Luas juga mencatat peningkatan pendapatan dari penjualan perkakas dan perabot rumah tangga, dengan total pendapatan mencapai Rp 99,47 miliar per kuartal III/2023. Jumlah ini mengalami kenaikan sebesar 28,79 persen yoy dari pendapatan sebelumnya sebesar Rp 77,24 miliar,” ungkap narasumber. Menanggapi hal tersebut, Bamsoet, anggota DPR, menyoroti pentingnya maskapai penerbangan mengikuti standar internasional terkait smart koper. Dalam pandangannya, hal tersebut dapat meningkatkan kenyamanan dan efisiensi bagi para penumpang. Ia juga berharap agar maskapai dapat mengikutsertakan smart koper sebagai salah satu pilihan fasilitas bagi penumpangnya.

READ  Dorong Peran Pesantren dalam Pemilu Beretika: HNW Ajak Masyarakat Cerahkan Diri!

Kesimpulan

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, atau Bamsoet, memberikan apresiasi terhadap langkah-langkah maskapai penerbangan yang telah memberikan informasi jelas mengenai penggunaan koper pintar (smart luggage). Bamsoet meminta agar semua maskapai mengikuti standar internasional terkait penggunaan smart koper sesuai dengan regulasi IATA. Penggunaan standar internasional ini bertujuan untuk menjaga keamanan dan keselamatan produk smart koper dalam penerbangan. Dengan mengikuti persyaratan yang ditetapkan oleh IATA, diharapkan produk tersebut dapat mematuhi standar keselamatan dan tidak menimbulkan masalah di dalam pesawat. Bamsoet juga mengapresiasi rencana PT. Rohartindo Nusantara Luas yang akan membuka toko offline Airwheel pada tahun 2024, karena dapat memberikan kontribusi positif dalam pergerakan ekonomi nasional.