Anies: Kita di Pusaran Tantangan, Inkarnasi Negeri Hukum atau Rezim Kekuasaan?

indotim.net (Minggu, 21 Januari 2024) – Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menghadiri acara silahturahmi akbar masyarakat Minang pendukung AMIN (Anies-Muhaimin) di Kemayoran, Jakarta Pusat. Anies mengklaim selama ini masyarakat Minang selalu memilih adanya perubahan.

“Masyarakat Minang selalu memilih perubahan, tahun lalu juga selalu memilih perubahan, bukan pilih orangnya, tapi milih perubahan bukan. Mau perubahan? Lima tahun, 10 tahun lalu? Perubahan. Tahun ini? yang dulu dan sekarang mau perubahan bukan?” kata Anies dalam sambutannya di Hotel Nam Center, Jakarta Pusat, Minggu (21 Januari 2024).

Anies menegaskan bahwa negara kita saat ini berada di persimpangan jalan. Beliau pun mempertanyakan arah yang akan diambil oleh negara ini, apakah akan menjadi negara hukum yang menjunjung tinggi keadilan atau malah menjadi negara yang dikuasai oleh kekuasaan semata.

“Kita menginginkan perubahan, dan seperti yang telah disampaikan sebelumnya, kita ingin menjaga. Saat ini, Indonesia berada di persimpangan jalan, apakah kita akan menjadi negeri yang menjunjung tinggi hukum atau negara yang dikuasai oleh satu kekuatan? Jika kita menjadi negara kekuasaan, maka para penguasa memiliki kekuasaan untuk mengubah-ubah hukum sesuai dengan kepentingan mereka sendiri, kepentingan keluarga mereka, benar?” kata Anies.

“Sudah kita saksikan bukan ada aturan yang diubah-ubah?” sambung Anies.

Anies mengungkapkan bahwa semua pihak ingin menjaga negara Indonesia agar tetap menjadi negara yang berlandaskan hukum. Dalam pernyataannya, ia juga menyampaikan penghargaan kepada banyak putra Minang yang telah berkontribusi dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia.

“Kita ingin menjaga negeri ini tetap menjadi negara hukum. Sebagaimana para pendiri republik ini yang begitu banyak adalah putra-putra Minang yang mendirikan republik ini. Begitu keren, begitu melihat nama pahlawan pendiri republik, maka berderet itu,” ujar Anies.

READ  Kemenangan PAN di Papua Selatan: Konsolidasi di Merauke

Pada kesempatan tersebut, Anies Baswedan menegaskan bahwa para pahlawan dari tanah Minang telah berkontribusi secara besar-besaran untuk kepentingan negara. Ia menekankan bahwa mereka tidak mendirikan Republik Indonesia hanya untuk kepentingan anak-anak, keponakan, atau bahkan diri mereka sendiri.

“Nama-nama anak-anak Minang yang membawa Indonesia menuju kemerdekaan, kita harus menjaga, karena mereka mendirikan republik bukan untuk diri mereka sendiri, bukan untuk anak-anak mereka, bukan untuk keponakan mereka, tetapi untuk semua anak bangsa dengan prinsip kesetaraan. Insyaallah, kita akan membangun bersama-sama,” ujar Anies.

Kesimpulan

Calon presiden Anies Baswedan mengklaim bahwa masyarakat Minang selalu memilih perubahan. Ia mempertanyakan arah yang akan diambil oleh negara ini, apakah akan menjadi negara hukum atau dikuasai oleh kekuasaan semata. Anies menegaskan bahwa banyak putra Minang telah berkontribusi besar dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia dan mereka tidak mendirikan Republik Indonesia hanya untuk kepentingan pribadi. Dalam acara silahturahmi akbar ini, Anies menyampaikan harapannya untuk menjaga Indonesia tetap menjadi negara hukum dengan prinsip kesetaraan.