Anies: Membuktikan Bahwa RI Didirikan oleh Orang Terdidik yang Tidak Mengutamakan Keluarganya, Tapi Anaknya

indotim.net (Senin, 22 Januari 2024) – Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, mengungkapkan bahwa Republik Indonesia didirikan oleh orang-orang terdidik. Anies menekankan bahwa mereka yang terdidik tersebut membangun negara ini bukan untuk kepentingan keluarga mereka sendiri, anak-anak mereka, atau keturunannya.

“Yang mendirikan Republik ini adalah orang-orang yang terdidik tetapi dia mendirikan republik ini bukan untuk dirinya, bukan untuk keluarganya, bukan untuk anak turunannya, bukan untuk keponakannya, tapi dipakai untuk setiap anak bangsa,” ucap Anies saat kampanye di Stadion Mini Cikarang, Jawa Barat (Jabar), Senin (22/1/2024).

Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, menegaskan bahwa Republik Indonesia (RI) didirikan oleh orang-orang terdidik dengan tujuan yang terkait dengan kepentingan bangsa, bukan untuk kepentingan pribadi, keluarga, atau anak-anaknya.

Ia juga menyebut kini Indonesia berada di persimpangan jalan, di mana ada usaha yang menginginkan republik ini menjadi negara kekuasaan. Dia lalu juga menyinggung tentang penguasa yang memiliki kemampuan dalam mengatur hukum.

Dalam sebuah pernyataan, Anies Baswedan menegaskan bahwa Republik Indonesia didirikan oleh orang-orang terdidik dan bukan untuk memperkaya keluarganya sendiri, termasuk anak-anaknya. Hal ini disampaikan sebagai tanggapan terhadap upaya-upaya untuk mengubah negara menjadi pemerintahan yang hanya mementingkan kekuasaan. Anies mengungkapkan kekhawatirannya mengenai keadaan saat ini, di mana para penguasa hanya mengatur hukum sesuai kehendak mereka sendiri.

Anies mengungkapkan bahwa fenomena ini mendorongnya untuk berusaha mempertahankan serta mengembalikan Indonesia menjadi negara yang berlandaskan hukum. Ia percaya bahwa para pemimpin harus dapat dikendalikan

“Kita ingin mempertahankan dan mengembalikan Indonesia sebagai negara hukum, di mana penguasa diatur oleh hukum, bukan hukum diatur oleh penguasa. Kita berharap Indonesia menjadi negara berdasarkan hukum, sehingga penguasa juga dapat dikendalikan,” ujar Anies.

READ  Perawatan Jembatan Bersejarah di Kediri: Memelihara Warisan 155 Tahun

Kepala Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyoroti pentingnya pendidikan dalam pembentukan Indonesia. Menurutnya, Indonesia didirikan oleh orang-orang terdidik untuk kepentingan negara, bukan untuk keluarga atau anak-anak mereka.

“Dan yang tak kalah penting, banyak yang saat ini merasa takut akibat dicekal. Mereka merasa takut untuk berbicara karena khawatir akan menghadapi kriminalisasi jika mengkritik,” ujar Anies dalam wawancaranya.

Anies Baswedan menyatakan bahwa Republik Indonesia tidak didirikan oleh para pendiri negara hanya untuk kepentingan keluarga mereka atau anak-anak mereka.

Anies Baswedan juga menekankan bahwa saat ini sudah saatnya melakukan perubahan agar kita dapat merasakan kemerdekaan yang sesungguhnya.

“Haruskah ini dibiarkan? Perlunya apa? Perubahan! Mari kita kembalikan kebebasan mengkritik negara di negeri ini supaya kita bisa merasakan kemerdekaan yang sesungguhnya,” ujar Anies Baswedan.

Menurut Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Indonesia tidak didirikan oleh para pendiri negara untuk kepentingan keluarga mereka sendiri, termasuk keturunan mereka.

Hal ini dikatakan Anies Baswedan sebagai respons terhadap isu yang telah menyebar yang menyimpulkan bahwa para pendiri bangsa kita mendirikan Indonesia hanya untuk memastikan keberlanjutan kekuasaan dan kekayaan bagi keturunan mereka.

Lebih lanjut, Anies menjelaskan bahwa bangsa ini diwujudkan dengan landasan yang kokoh dan prinsip keadilan yang merata untuk seluruh penduduknya. Sehingga, cita-cita dan komitmen yang diemban oleh para pendiri bangsa itu sendiri tidak hanya untuk kepentingan pribadi atau keluarga mereka, melainkan untuk kebaikan semua masyarakat Indonesia.

Anies Baswedan menyampaikan pendapatnya tersebut dalam sebuah kesempatan forum diskusi yang dihadiri oleh para akademisi dan intelektual. Sasaran utama dari pernyataannya ini adalah untuk mengklarifikasi dan menyingkirkan pemahaman yang salah tentang tujuan pendirian Republik Indonesia.

READ  Penuhi Sembako Murah, RFG Bangkitkan UMKM Lokal dengan Program Lewat Tebus

Tak lupa, Anies juga menyinggung netralitas aparat dan ASN pada pemilu 2024 ini.

“Kita berharap 14 Februari besok seluruh aparat negara bersikap netral. TNI, polisi, dan semua perangkat termasuk Desa semua harus bertindak netral. Insya Allah 14 Februari menjadi hari perubahan Indonesia,” ungkap Anies Baswedan.

“Saat Indonesia berada di persimpangan jalan antara menjadi negara kekuasaan atau negara hukum, kita harus berusaha mempertahankan Republik Indonesia agar tetap menjadi negara hukum,” tuturnya.

Kesimpulan

Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, menegaskan bahwa Republik Indonesia didirikan oleh orang-orang terdidik untuk kepentingan bangsa, bukan untuk keluarga atau keturunannya. Dia menyampaikan kekhawatirannya terhadap upaya-upaya untuk mengubah negara menjadi pemerintahan yang hanya mementingkan kekuasaan. Anies berkomitmen untuk mempertahankan Indonesia sebagai negara berlandaskan hukum dan mendorong perubahan agar masyarakat dapat merasakan kemerdekaan yang sesungguhnya. Dia juga menyoroti pentingnya pendidikan dalam pembentukan Indonesia.