Scott Morrison, Mantan PM Australia Berpamitan dari Dunia Politik

indotim.net (Selasa, 23 Januari 2024) – Mantan Perdana Menteri (PM) Australia, Scott Morrison, mengumumkan keputusannya untuk meninggalkan dunia politik demi mengejar karier bisnis. Langkah ini menandai berakhirnya kiprahnya yang telah lama terjun di dunia politik Australia.

Seperti dilansir AFP, Selasa (23/1/2024), Morrison yang merupakan politisi veteran Australia ini, mengumumkan pada Selasa (23/1) bahwa dirinya mengundurkan diri sebagai anggota parlemen untuk daerah pinggiran Sydney mulai bulan depan, setelah 16 tahun berkiprah di parlemen Australia.

Mantan Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, mengumumkan pengunduran dirinya dari dunia politik. Ia mengatakan bahwa dirinya akan “menghadapi tantangan baru di sektor korporasi global”. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, mengingat Morrison baru saja mengakhiri jabatannya sebagai PM Australia pada bulan Oktober lalu.

Scott Morrison, yang dikenal sebagai pemimpin konservatif, telah mengumumkan keputusannya untuk mengundurkan diri dari dunia politik Australia. Kepergian Morrison ini menandai akhir dari karir politiknya yang panjang dan berpengaruh.

Pada masa kepemimpinannya, Australia menghadapi berbagai tantangan besar. Salah satunya adalah musim kebakaran hutan yang terjadi pada tahun 2019-2020, yang dikenal dengan sebutan Black Summer. Morrison berhasil menghadapi situasi tersebut dengan tindakan-tindakan yang mengurangi dampak buruk dari bencana tersebut.

Pandemi virus Corona (COVID-19) juga menjadi ujian bagi Morrison. Dia mengambil langkah-langkah tegas dalam menangani pandemi ini, termasuk menutup perbatasan Australia dengan negara-negara lain untuk mengendalikan penyebaran virus.

Scott Morrison, mantan Perdana Menteri Australia, memutuskan untuk meninggalkan dunia politik setelah beberapa tahun menjabat. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, terutama karena Morrison dikenal sebagai pendukung setia industri bahan bakar fosil.

Selama masa jabatannya, Morrison pernah melakukan aksi menarik perhatian di parlemen. Ia membawa sebongkah batu bara sebagai simbol untuk menunjukkan bahwa anggota parlemen tidak perlu takut dengan bahan bakar fosil yang mudah terbakar tersebut.

READ  Perusahaan Australia Gelontorkan Rp 27 Triliun untuk Pengembangan Pabrik Nikel di Morowali

Tindakan tersebut menuai kontroversi dan kritik dari para aktivis lingkungan, yang menyatakan bahwa langkah Morrison tidak sejalan dengan upaya melawan perubahan iklim global. Namun, Morrison tetap teguh pada pendiriannya dan mempertahankan dukungannya terhadap industri bahan bakar fosil.

Dengan keputusannya untuk meninggalkan dunia politik, Morrison meninggalkan sorotan publik dan perdebatan seputar kebijakannya. Meskipun begitu, pengaruhnya sebagai mantan Perdana Menteri masih dirasakan oleh banyak orang, terutama dalam perpolitikan Australia.

Scott Morrison, mantan Perdana Menteri Australia, telah mengumumkan pengunduran dirinya dari dunia politik. Keputusan ini datang setelah masa jabatan Morrison yang penuh kontroversi, di mana dia dikecam karena pendekatannya terhadap isu kebakaran hutan.

Morrison berulang kali mengklaim, tanpa bukti, bahwa aksi pembakaran adalah penyebab utama kebakaran hutan, sementara perubahan iklim dianggap sebagai faktor sekunder. Pernyataan tersebut menuai banyak kritik dari para ahli dan masyarakat umum, yang menganggap penekanan pada aksi pembakaran tersebut sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian dari pentingnya isu perubahan iklim.

Scott Morrison, mantan Perdana Menteri Australia, mengumumkan keputusannya untuk meninggalkan dunia politik. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak karena ia telah memimpin Australia selama tiga tahun terakhir.

Setelah beberapa pertimbangan yang matang, Morrison menyatakan bahwa ia ingin fokus pada kehidupan pribadinya dan menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarganya. Ia juga menyatakan keinginannya untuk memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk memimpin Australia ke depan.

“Saya bersyukur atas kesempatan yang telah saya dapatkan untuk melayani negara ini. Namun, sekarang saatnya bagi orang lain untuk mengambil alih peran kepemimpinan,” kata Morrison dalam pernyataannya.

Mantan PM Australia ini juga berjanji akan tetap terlibat dalam kegiatan sosial dan mungkin akan mendedikasikan dirinya untuk beberapa proyek kemanusiaan di masa depan.

READ  RI dan Australia Saling Berbagi Strategi Transformasi Digital di Pemerintahan

Saksikan juga ‘Momen PM Australia Dimaki-maki Warga saat Kampanye’:

Mantan Perdana Menteri Australia Scott Morrison telah mengumumkan keputusannya untuk meninggalkan dunia politik. Setelah menjalani masa jabatan yang penuh tantangan dan kontroversi, Morrison memutuskan untuk tidak mencalonkan diri dalam pemilihan umum berikutnya.

Masa jabatan Morrison juga diwarnai oleh kerahasiaan. Banyak keputusan dan langkah-langkah pemerintahannya yang menuai kritik dan kontroversi, termasuk kebijakan imigrasi yang keras dan penanganan pandemi COVID-19 yang kontroversial.

Morrison adalah salah satu politisi yang paling berpengaruh di Australia dan masa kepemimpinannya akan dikenang dengan beragam pendapat. Meskipun dihadapkan pada banyak tantangan selama masa jabatannya, Morrison berhasil mempertahankan kekuasaannya hingga akhir masa jabatannya.

Pada suatu waktu, mantan Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, memicu kemarahan dari pihak Prancis ketika ia melakukan negosiasi dalam sebuah kesepakatan rahasia untuk mendapatkan teknologi kapal selam nuklir dari Amerika Serikat (AS) dan Inggris. Hal ini menguatkan aliansi Australia dengan Washington, namun tiba-tiba perjanjian lama dengan Paris dibatalkan.

Tidak hanya itu, Morrison juga secara diam-diam menunjuk dirinya sendiri untuk beberapa peran menteri selama krisis COVID-19, tanpa memberitahu kabinetnya, pejabat petahana, atau publik.