BNPB: Catatan Bencana 2023, Ada 4.940 Kejadian, 267 Nyawa Melayang

indotim.net (Jumat, 12 Januari 2024) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 4.940 bencana alam terjadi sepanjang tahun 2023. Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, mengungkapkan bahwa Indonesia termasuk salah satu dari 35 negara di dunia yang memiliki potensi risiko bencana tinggi.

“Memang Indonesia ini terkenal dengan negara yang potensi bencananya sangat tinggi. Indonesia merupakan salah satu dari 35 negara di dunia dengan potensi risiko bencana paling tinggi. Pada tahun 2022, terdapat sekitar 3 ribu bencana yang terjadi, dan untuk tahun 2023, BNPB mencatat angka yang lebih tinggi lagi, yaitu sebanyak 4.940 kali bencana,” kata Letjen TNI Suharyanto dalam konferensi pers di Kantor BNPB, Matraman, Jakarta Timur, Jumat (12/1/2024).

Dalam laporannya, BNPB mencatat bahwa sepanjang tahun 2023, terjadi sebanyak 4.940 bencana yang melanda berbagai daerah di Indonesia. Sayangnya, dampak yang ditimbulkan tidak selalu sebanding dengan jumlah bencana yang terjadi. Kepala BNPB, dalam wawancaranya, menjelaskan bahwa angka dampak yang ditimbulkan oleh setiap bencana seringkali mengalami fluktuasi.

“Tapi jika kita melihat data dari tahun 2021 dan 2020, angka kejadian bencana mencapai lebih dari 6.000. Namun, kita perlu memahami bahwa angka ini fluktuatif. Kita tidak dapat hanya melihat jumlah kejadian bencana semata. Meskipun jumlah kejadian meningkat, dampaknya tidak selalu sebanding dengan jumlah kejadian tersebut,” ujar narasumber.

Dalam laporan terbarunya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bahwa sepanjang tahun 2023, terjadi sebanyak 4.940 bencana di seluruh Indonesia. Bencana-bencana tersebut telah menyebabkan 267 orang kehilangan nyawa.

Menurut BNPB, bencana hidrometeorologi basah menjadi jenis bencana yang paling mendominasi tahun ini. Jenis bencana tersebut meliputi banjir, cuaca ekstrem, tanah longsor, serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Lebih lanjut, BNPB mengungkapkan bahwa jumlah bencana alam yang paling tinggi terjadi adalah karhutla, dengan frekuensi sebanyak 1.802 kali. Bencana ini dipengaruhi oleh fenomena El Nino.

READ  Deretan Tanaman Hias Anti Nyamuk yang Bikin Nyamuk Kapok Balik Lagi

“Pada tahun 2023, bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem, menjadi sorotan utama di Indonesia. Sekitar separuh dari total 4.940 bencana yang terjadi adalah bencana tersebut. Selain itu, tahun 2023 juga ditandai dengan adanya fenomena El Nino moderat. Siklus El Nino berlangsung selama 4 tahun sehingga terjadi pada tahun 2023, 2019, dan 2015. Selain berkontribusi pada bencana hidrometeorologi, El Nino juga menjadi penyebab 1.802 kebakaran hutan dan lahan, atau yang biasa disebut karhutla. Sisanya adalah bencana geologi dan vulkanologi,” ungkap narasumber.

Berikut rincian 4.940 bencana alam yang terjadi sepanjang tahun 2023:

  • 31 Gempa bumi
  • 4 Erupsi gunung api
  • 1.802 Karhutla
  • 1.170 Banjir
  • 1.155 Cuaca ekstrem
  • 579 Tanah longsor
  • 168 Kekeringan
  • 31 Gelombang pasang dan abrasi

Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sepanjang tahun 2023 terjadi total 4.940 bencana yang melanda Indonesia. Dampak dari bencana-bencana tersebut adalah sebagai berikut:

  • Jumlah korban meninggal dunia mencapai 267 orang
  • Terdapat 33 orang yang hilang
  • Lebih dari 9.002.975 orang menderita dan terpaksa mengungsi
  • Sebanyak 5.785 orang mengalami luka-luka

Pada tahun 2023, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat terjadinya 4.940 bencana di seluruh Indonesia. Bencana-bencana ini telah menelan korban jiwa sebanyak 267 orang.

Selain korban jiwa, dampak bencana juga dirasakan dalam kerusakan infrastruktur. Jumlah rumah yang rusak mencapai 34.832 unit, dengan rincian sebagai berikut:

  • 4.233 rumah mengalami kerusakan berat.
  • 5.569 rumah mengalami kerusakan sedang.
  • 25.030 rumah mengalami kerusakan ringan.

Total fasilitas yang mengalami kerusakan sebanyak 877 dengan rincian sebagai berikut:

  • 426 Fasilitas pendidikan rusak
  • 380 Fasilitas peribadatan rusak
  • 71 Fasilitas kesehatan rusak

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bahwa sepanjang tahun 2023 telah terjadi 4.940 bencana di seluruh Indonesia. Bencana-bencana tersebut menyebabkan 267 orang kehilangan nyawa mereka.

READ  Otoritas Jasa Keuangan Beritahu Fakta Klaim Besar dari AJB Bumiputera

Bukan hanya itu, dampak bencana juga dirasakan pada infrastruktur. Terdapat 127 kantor yang rusak parah dan 249 jembatan yang mengalami kerusakan akibat bencana alam tersebut.

Kesimpulan

Pada tahun 2023, Indonesia mengalami 4.940 bencana alam, yang mengakibatkan 267 nyawa melayang. Bencana hidrometeorologi basah, terutama karhutla, menjadi yang paling dominan. Selain itu, kerusakan infrastruktur juga signifikan, seperti kerusakan rumah, fasilitas pendidikan, peribadatan, dan kesehatan.