3 Drone Tersingkir di Pangkalan Militer AS di Irak: Kejadian Kontroversial Terungkap!

indotim.net (Selasa, 16 Januari 2024) – Tiga drone bersenjata ditembak jatuh pada hari Selasa (16/1) di atas bandara Erbil di Irak utara, tempat pasukan Amerika Serikat dan internasional lainnya ditempatkan.

Serangan drone terjadi di sebuah pangkalan militer AS di Irak. Kejadian ini terjadi beberapa jam setelah Garda Revolusi Iran mengklaim bahwa mereka telah menyerang “markas mata-mata” dinas intelijen Israel, Mossad, yang berada di wilayah semi-otonom Kurdistan, Irak.

Dilaporkan oleh Al Arabiya dan Reuters pada Selasa (16/1/2024), badan kontra-terorisme Kurdistan Irak telah mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa drone tersebut berhasil dicegat dan ditembak jatuh pada Selasa sekitar pukul 05.05 waktu setempat.

Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab. Sebuah kelompok yang dikenal sebagai Perlawanan Islam di Irak, yakni sebuah kelompok milisi Irak yang bersekutu dengan Iran, telah mengklaim tanggung jawab atas serangan serupa sebelumnya.

Pasukan Amerika Serikat (AS) dan pasukan internasional yang berbasis di Irak dan di seberang perbatasan Suriah tengah berada dalam keadaan siaga tinggi. Hal ini terjadi akibat serangkaian serangan yang sebagian besar diklaim dilakukan oleh Perlawanan Islam di Irak. Serangan-serangan tersebut merupakan bentuk protes terhadap dukungan AS terhadap Israel dalam perang melawan gerakan Hamas yang didukung Iran di Gaza.

Sebelumnya, serangan Iran terhadap markas spionase di Irak menggunakan rudal balistik, dilaporkan telah menewaskan empat warga sipil dan melukai sejumlah orang lainnya.

Dilansir Reuters dan Al Arabiya, Selasa (16/1/2024), Garda Revolusi Iran menyebut pusat spionase yang diserang rudal itu digunakan oleh Mossad, badan intelijen Israel, dalam operasinya.

“Untuk merespons kekejaman rezim Zionis baru-baru ini, yang menyebabkan terbunuhnya komandan Garda (Revolusi Iran) dan Poros Perlawanan… salah satu markas utama spionase Mossad di wilayah Kurdistan Irak dihancurkan dengan rudal balistik,” klaim Garda Revolusi Iran dalam pernyataannya.

READ  Bersitegang dengan Korut, AS-Korsel-Jepang Latihan Militer Gabungan

Tiga unit drone milik Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (AS) dilaporkan jatuh di pangkalan militer di Irak. Kejadian ini terjadi dalam waktu yang berdekatan dan dianggap sebagai serangan yang disengaja. Hal ini semakin meningkatkan ketegangan di kawasan tersebut.

Menurut sumber yang tidak ingin disebutkan namanya, ketiga drone tersebut jatuh karena ditembak oleh pihak yang tidak diketahui. Hingga saat ini, belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab terhadap serangan tersebut.

Pemerintah AS telah mengirim tim investigasi ke pangkalan militer untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Mereka berusaha mengidentifikasi provokator dan mencari tahu tujuan dibalik serangan ini.

Dari informasi yang diperoleh, pangkalan militer AS di Irak telah meningkatkan tingkat kewaspadaan mereka. Langkah ini diambil sebagai tindakan preventif menghadapi potensi serangan lanjutan.

Saat ini belum ada laporan mengenai korban jiwa atau kerusakan yang terjadi akibat jatuhnya drone tersebut. Namun, serangan ini tetap menjadi perhatian serius bagi pihak militer AS di Irak.

Sebelumnya, terdapat beberapa insiden serupa yang terjadi di kawasan tersebut, mengakibatkan ketegangan yang lebih tinggi antara AS dan kelompok-kelompok bersenjata di Irak.

Kesimpulan

Tiga drone bersenjata ditembak jatuh di pangkalan militer AS di Irak, menyebabkan ketegangan meningkat di kawasan tersebut. Serangan ini terjadi beberapa jam setelah klaim Garda Revolusi Iran menyerang markas intelijen Israel di Kurdistan, Irak. Sampai saat ini belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Pasukan Amerika Serikat dan pasukan internasional di Irak berada dalam keadaan siaga tinggi. Pemerintah AS telah mengirim tim investigasi untuk menyelidiki lebih lanjut dan meningkatkan kewaspadaan di pangkalan militer tersebut.