Penemuan Fosil Hutan Kuno: Usia 390 Juta Tahun Terungkap!

indotim.net (Minggu, 10 Maret 2024) – Para ilmuwan baru-baru ini menemukan fosil hutan tertua di sepanjang pantai barat daya Inggris. Fosil tersebut ditemukan di dalam batu pasir dan usianya diperkirakan sekitar 390 juta tahun.

Hasil penelitian ini diungkap dalam Journal of Geological Society yang terbit pada tanggal 23 Februari 2024. Penemuan fosil tersebut mengungkap ekosistem lama yang telah hilang di sekitar pantai, termasuk keberadaan pohon Calamophyton.

“Sungguh memukau melihat mereka begitu dekat dengan rumah. Namun, wawasan yang paling mendalam datang dari observasi, untuk pertama kalinya, pohon-pohon ini berada dalam posisi di mana mereka tumbuh,” kata salah satu dari tim peneliti dan ahli paleobotani dari Universitas Cardiff, Christopher Berry berdasarkan laporan dari laman Popular Science.

Penemuan fosil ini mengejutkan dunia sains. Fosil tersebut memiliki kemiripan dengan pohon palem yang eksis 390 juta tahun lalu. Melalui penelitian mendalam, ilmuwan berhasil mengidentifikasi bahwa bentuk fosil tersebut merupakan awal dari evolusi pohon tropis yang kita kenal saat ini.

Tingginya sekitar 6,5 dan 13 kaki, lebih pendek dibandingkan keturunannya saat ini yang bisa mencapai 30-50 kaki. Batangnya terlihat tipis serta berlubang.

Fosil tersebut ditemukan di lokasi yang diyakini sebagai hutan pada era Devonian, sekitar 390 juta tahun yang lalu. Penemuan ini memberikan petunjuk berharga tentang keberagaman hayati masa lampau.

Selain itu, pohon tersebut memiliki cabang-cabang yang tertutup ratusan struktur mirip ranting.

Pohon-pohon Ini Tumbuh pada Zaman Denovian

Para ilmuwan memperkirakan usia pohon ini berkisar antara 419 atau 358 juta tahun. Kehadiran pohon-pohon ini dapat ditelusuri kembali ke zaman Denovian.

READ  Semakin Menarik, Fosil Bayi Penyu ini Disamakan dengan Karakter Pokemon

“Hutan ini cukup aneh, tidak seperti hutan mana pun yang Anda lihat saat ini. Tidak ada semak belukar dan rumput belum muncul, tapi ada banyak ranting yang tumbang oleh pepohonan yang lebat ini, yang berdampak besar pada lanskap,” kata peneliti lainnya dan ahli geologi Universitas Cambridge, Neil Davies.

Dalam temuan ini, pohon Calamophyton diduga menjadi tumbuhan penghasil benih pertama pada masa tersebut. Selain itu, pohon ini diyakini banyak digunakan sebagai tempat hewan-hewan berkembang biak.

Menurut Devies, “Periode Devonian secara mendasar mengubah kehidupan di Bumi.”

Davies juga menyatakan bahwa pohon ini memberikan kontribusi yang signifikan dalam mengubah interaksi antara air dan tanah. Hal tersebut disebabkan oleh perannya dalam menstabilkan sedimen melalui sistem akar yang dimilikinya.

Penemuan ini menggantikan rekor sebelumnya yang dipegang oleh fosil Gilboa di New York yang berusia 4 tahun lebih muda dari fosil terbaru ini.

Kesimpulan

Penemuan fosil hutan kuno dengan usia 390 juta tahun di sepanjang pantai barat daya Inggris mengungkap ekosistem lama yang telah hilang, termasuk keberadaan pohon Calamophyton yang memberikan wawasan baru tentang evolusi pohon tropis. Para ilmuwan menemukan fosil ini pada era Devonian yang mengubah kehidupan di Bumi serta menyatakan kontribusi signifikan dalam interaksi antara air dan tanah, menggantikan rekor fosil sebelumnya dari New York.