indotim.net (Jumat, 08 Maret 2024) – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk telah menyiapkan 1,4 juta kursi penerbangan untuk periode angkutan Lebaran tahun 2024. Jumlah tersebut sudah termasuk dengan slot yang disiapkan oleh Citilink Indonesia.
Direktur Utama Garuda, Irfan Setiaputra, menegaskan bahwa perusahaan tidak akan menaikkan harga tiket di atas tarif batas atas (TBA) yang ditetapkan pemerintah. Irfan menyatakan bahwa Garuda Indonesia akan menyediakan 706.000 kursi, sementara Citilink akan menyediakan sekitar 710.000 kursi saat musim mudik.
Ia mengungkapkan, jumlah kursi yang tersedia telah dipersiapkan sebagai langkah pencegahan dari Garuda Group dalam mengantisipasi arus mudik Lebaran 2024 yang diprediksi akan lebih padat dibanding tahun sebelumnya.
“Jumlah itu kami siapkan pada peak season mudik (Lebaran) buat antisipasi permintaan yang kita pastikan cukup melonjak tahun ini karena perekonomian yang semakin bagus,” ucap Irfan di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Kamis (7/3/2024) kemarin.
Irfan mengungkap bahwa potensi peningkatan trafik penumpang maskapai berkisar di angka 10-20% pada periode puncak Hari Raya Lebaran 2024 dibanding Lebaran 2023. Ia menjelaskan biasanya penerbangan pada saat Hari Raya Lebaran berjenis single leg alias keberangkatan penumpang menuju kampung halaman.
Persiapan Garuda-Citilink untuk musim mudik kali ini mencakup penyediaan 1,4 juta kursi pesawat. Dan yang menariknya, pihak maskapai juga memberikan jaminan bahwa harga tiket tidak akan naik selama periode mudik.
Narasumber mengungkap, “Kita lihat fenomena bertahun-tahun, ini penerbangan single leg. Lebaran banyak yang pulang kampung, pesawat balik lagi kosong hanya 15 persen,”
Dalam upaya mengatasi lonjakan permintaan tiket pesawat saat musim mudik, Garuda-Citilink memastikan ketersediaan 1,4 juta kursi untuk penumpang. Hal ini diiringi dengan kebijakan harga tiket yang tetap stabil, tidak mengalami kenaikan signifikan.
Menurut sumber dari maskapai penerbangan tersebut, untuk merespons kebutuhan akan harga tiket yang terjangkau, Garuda-Citilink siap memberikan berbagai diskon menarik kepada para calon penumpang. Salah satu program diskon yang disiapkan adalah ‘Lebaran di Jakarta’ dengan penawaran potongan harga hingga 75% bagi masyarakat Indonesia yang ingin terbang ke Jakarta.
Mengisi kapasitas kursi penerbangan, Garuda-Citilink menawarkan promo khusus untuk perjalanan Lebaran menuju Jakarta. Penumpang berkesempatan memperoleh tiket dengan potongan harga mencapai 75%. Diskon tersebut tidak hanya berlaku untuk 5 hingga 10 kursi, namun mencakup separuh kapasitas pesawat. Tak hanya itu, setelah masa Lebaran, Garuda-Citilink juga memberikan diskon untuk 42.000 kursi lainnya.
Harga tiket pesawat telah dikonfirmasi tidak akan mengalami kenaikan selama periode mudik. Hal ini merupakan fasilitas yang disiapkan oleh Garuda-Citilink bagi para calon penumpang yang akan bepergian menggunakan jasa penerbangan mereka.
Dalam upaya mendukung kelancaran arus mudik Lebaran, Garuda-Citilink secara total siap menyediakan 1,4 juta kursi untuk periode tertentu. Jumlah kursi yang besar ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang hendak bepergian menggunakan pesawat.
Selain itu, pihak maskapai juga memastikan bahwa prosedur pemesanan tiket akan tetap berjalan dengan lancar tanpa adanya kenaikan harga yang tidak wajar. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat merencanakan perjalanan mereka dengan lebih tenang dan pasti.
Tegaskan Harga Tiket Tak Naik
Di kesempatan yang sama, Irfan menegaskan bahwa Garuda Indonesia tidak menaikkan harga tiket secara berlebihan saat Lebaran 2024. Ia memastikan pihaknya akan mematuhi ketentuan Tarif Batas Atas (TBA) meski tingginya permintaan selama Lebaran.
Pernyataan itu disampaikan sebagai respons terhadap permintaan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian agar maskapai penerbangan tidak memanfaatkan kesempatan untuk menaikkan harga tiket secara drastis.
“Mana pernah kita aji mumpung, tidak pernah kita. Harga yang sesuai diputuskan pemerintah, kita orang baik. Kita tidak pernah menaikkan harga,” tegasnya.
Tim Mudik Garuda-Citilink telah menyiapkan sebanyak 1,4 juta kursi pesawat untuk para pemudik. Dalam penjelasannya, mereka menegaskan bahwa harga tiket tidak akan mengalami kenaikan. “Kami menjaga agar harga tiket tetap stabil sesuai dengan keputusan pemerintah. Kami berkomitmen untuk tidak menaikkan harga secara semena-mena,” ujar seorang perwakilan perusahaan penerbangan.
Menanggapi hal tersebut, Irfan juga menegaskan bahwa Garuda-Citilink siap menghadapi lonjakan penumpang dengan menambah jumlah kursi sebanyak 1,4 juta. Ia menjamin bahwa tiket tidak akan mengalami kenaikan harga, bahkan pemerintah hingga saat ini belum melakukan revisi terhadap TBA dan tidak memberlakukan biaya tambahan (surcharge) seperti tahun sebelumnya. Situasi ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan ekstra bagi para calon penumpang yang akan mudik nanti.
Persiapan menghadapi lonjakan penumpang dalam rangka mudik Lebaran telah dilakukan oleh Garuda Indonesia dan Citilink. Kedua maskapai tersebut telah menyiapkan 1,4 juta kursi untuk melayani para penumpang yang pulang kampung. Hal ini dilakukan guna memastikan kenyamanan dan ketersediaan tempat duduk selama musim mudik.
Mengenai harga tiket, Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menaikkan harga tiket selama periode mudik Lebaran. Menurut Ari, hingga saat ini belum ada keputusan untuk menaikkan harga tiket, meskipun pada masa mudik sebelumnya biasanya terjadi peningkatan surcharge.
“Sampai sekarang belum ada lho. Dulu kan biasanya Kemenhub (Kementerian Perhubungan) membolehkan kita menaikkan harga surcharge, karena baliknya kosong. Sampai hari ini belum keluar ya kita enggak bisa keluarin. Jadi harganya (tiket) sama,” jelas Ari.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian sebelumnya mendorong Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk menyelesaikan masalah harga tiket pesawat yang sering mahal menjelang Lebaran.
Tito meminta Kemenhub bertemu dengan pihak maskapai untuk menjaga harga tiket pesawat karena harga tiket yang terlalu mahal akan berdampak terhadap inflasi angkutan udara. Menurutnya, hal itu secara tidak langsung juga berdampak terhadap kenaikan harga pangan.
“Tarif angkutan udara biasanya menjelang Hari Raya itu naik menjadi nomor satu nantinya. Oleh karena itu kita undang Kementerian Perhubungan juga untuk hadir, kita mohon dengan hormat supaya bisa mengundang semua airlines,” kata Tito dalam Rapat Koordinasi Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Puasa & Idul Fitri 2024 di Grand Ballroom Hotel Indonesia Kempinski, Senin (4/3/2024).