indotim.net (Minggu, 25 Februari 2024) – Guncangan gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,7 mengguncang Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, pada malam hari. Para warga di sekitar lokasi gempa mengungkapkan momen mencekam saat bencana alam itu terjadi, disertai dengan genteng-genteng rumah yang roboh.
Warga bernama Iis mengatakan, bahwa ia baru selesai salat ketika terjadi gempa bumi. Merasakan ada guncangan, Iis pun keluar dari ruangan.
“Lumayan kencang terasa guncangan gempanya. Langsung keluar ruangan, pas di luar itu sempat lihat ada genteng yang jatuh,” kata Iis saat dimintai keterangan, Minggu (25/2/2024).
Melalui keterangan Iis, disampaikan bahwa genteng yang jatuh tidak terlalu banyak dan tidak mengenai warga.
Pasca gempa berkekuatan 5,7 SR yang mengguncang Bayah, genteng rumah warga di Lebak mulai berjatuhan. Meski begitu, hanya sedikit rumah yang mengalami kerusakan fisik. “Nggak banyak yang jauh, sepertinya dua atau tiga saja. Alhamdulillah tidak ada yang terluka,” ungkap seorang warga setempat.
Setelah gempa M 5,7 mengguncang Bayah, banyak warga di Lebak harus menanggung kerugian akibat genteng rumah yang berjatuhan. Salah satunya, Iis, seorang warga setempat, masih terkejut melihat kondisi rumahnya yang hancur.
“Saya belum berani masuk rumah dan memeriksa kerusakannya lebih detail. Namun, dari luar saja sudah terlihat genteng yang berserakan di sekitar halaman,” ujar Iis dengan wajah penuh kekhawatiran.
Pasca gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,7 yang mengguncang wilayah Bayah, sejumlah genteng rumah warga Lebak dikabarkan berjatuhan. Menurut salah seorang warga, “Kalau kerusakan yang lain seperti dinding retak belum ketahuan ya belum ngecek, mungkin besok baru diperiksa termasuk genteng yang tadi jatuh,” pungkasnya.
Kesimpulan
Bencana gempa bumi dengan magnitudo 5,7 yang mengguncang Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, menyebabkan genteng-genteng rumah warga berjatuhan, meninggalkan sejumlah kerusakan fisik. Meski tidak ada laporan warga yang terluka akibat insiden tersebut, banyak rumah mengalami kerugian material yang signifikan. Para warga, termasuk Iis, masih terkejut dan khawatir melihat kondisi rumah yang hancur akibat bencana alam itu. Proses penanganan dan perbaikan rumah-rumah yang rusak menjadi prioritas setelah kejadian tragis ini.