indotim.net (Jumat, 08 Maret 2024) – Goodyear, produsen ban terkemuka, akan menutup pabriknya di Shah Alam, Malaysia pada 30 Juni 2024. Keputusan ini berdampak pada 550 karyawan yang akan kehilangan pekerjaan.
Presiden Goodyear Asia Pasifik, Nathaniel Madarang, menjelaskan bahwa penutupan pabrik di Malaysia merupakan bagian dari transformasi perusahaan untuk memangkas biaya operasional. Keputusan ini diambil agar perusahaan tetap kompetitif dalam persaingan pasar yang semakin ketat.
Pengumuman penutupan pabrik Goodyear di Malaysia berdampak besar bagi 550 karyawan yang harus menghadapi pemutusan hubungan kerja (PHK). Hal ini merupakan bagian dari program transformasi Goodyear Forward yang ditujukan untuk meningkatkan efisiensi dan nilai perusahaan.
“Goodyear Forward adalah program transformasi yang dirancang untuk mengoptimalkan jejak dan portofolio kami, memberikan peningkatan margin yang signifikan, dan menciptakan nilai bagi pemegang saham. Program ini mencakup tindakan spesifik untuk menghasilkan pengurangan biaya tahunan sebesar US$ 1 miliar (RM 4,7 miliar) pada tahun 2025,” kata dia sebagaimana dilansir dari Malay Mail, Jumat (8/3/2024).
Pihak perusahaan menegaskan bahwa keputusan menutup pabrik di Malaysia merupakan langkah sulit yang harus diambil untuk menjaga keberlangsungan bisnis.
Proses penutupan pabrik Goodyear di Malaysia yang akan berdampak pada PHK 550 karyawan diperkirakan akan selesai sepenuhnya pada akhir tahun 2024. Keputusan sulit ini diambil oleh perusahaan sebagai langkah yang diperlukan demi menjaga keberlanjutan bisnis.
Dalam keterangan resminya, Direktur Utama Goodyear Malaysia, Madarang, menyebut bahwa meskipun pabrik di Malaysia tutup, perusahaan akan tetap melayani pasar lokal dengan mengimpor ban dari fasilitas produksi mereka di Thailand, Indonesia, China, dan Taiwan.
Selain itu, Manajer Sumber Daya Manusia Goodyear Malaysia, Ahmad Zaki, menekankan pentingnya memberikan bantuan kepada karyawan yang terkena dampak. “Kami berkomitmen untuk memberikan dukungan dan bantuan seoptimal mungkin kepada karyawan yang terdampak,” ungkap Ahmad Zaki.
Dalam situasi ini, Goodyear Malaysia juga berjanji untuk membantu karyawan yang terkena PHK untuk mencari peluang kerja baru. “Kami akan memberikan layanan outplacement kepada karyawan yang terdampak pendadaran ini, agar mereka bisa segera mendapatkan pekerjaan baru,” kata Ahmad Zaki.
Sebagai informasi, penjualan produk Goodyear di Malaysia dimulai pada 1929 melalui kantor Goodyear Sales Company yang didirikan di Singapura. Ban Goodyear juga dipasang pada mobil produksi lokal pertama Malaysia, Proton Saga pada 1985.
Kesimpulan
Goodyear, produsen ban terkemuka, akan menutup pabriknya di Malaysia pada 30 Juni 2024, mempengaruhi 550 karyawan yang akan mengalami PHK. Keputusan ini merupakan bagian dari program transformasi perusahaan untuk memangkas biaya operasional, meningkatkan efisiensi, dan menciptakan nilai bagi pemegang saham. Meskipun pabrik ditutup, Goodyear berkomitmen untuk terus melayani pasar lokal dengan mengimpor produk dari fasilitas produksi lainnya. Perusahaan juga menegaskan pentingnya memberikan dukungan dan bantuan kepada karyawan yang terkena dampak, termasuk layanan outplacement untuk membantu mereka mencari pekerjaan baru.