indotim.net (Kamis, 07 Maret 2024) – Sebanyak 272 Guru Indonesia telah terpilih untuk belajar langsung tentang keterampilan digital bersama dengan dosen terkemuka, Profesor David J Malan, yaitu Gordon McKay Professor dalam Praktek Ilmu Komputer dari Harvard University. Mereka adalah peserta Program Microcredential CS50x Indonesia-Harvard University.
Microcredential CS50x Indonesia-Harvard University merupakan program kredensial mikro yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemendikbudristek RI, bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Sebanyak 273 guru jenjang SMP, SMA, dan SMK menjadi peserta tahun ini, naik dari 150 guru pada pelaksanaan pilot program 2023 lalu,” kata Dirjen GTK Kemendikbudristek Prof Nunuk Suryani dalam pembukaan rangkaian seminar tatap muka ‘Digital Skill Bagi Guru’ Gedung D Kompleks Kemendikbudristek, Jakarta, pada Kamis (7/3/2024).
Nunuk menjelaskan, CS50x diselenggarakan selama 22 minggu secara daring. Para guru yang mengikuti CS50x belajar tentang algoritma, struktur data, encapsulation, manajemen sumber daya, keamanan, software engineering, hingga pengembangan web.
Harapannya, para guru alumnus CS50x dapat belajar memecahkan masalah dengan lebih efisien hingga mengembangkan pembelajaran berbasis proyek yang menyenangkan.
Usai menyelesaikan program belajar online, para guru yang terpilih melanjutkan pembelajaran mengenai keterampilan digital secara langsung pada tanggal 8-9 Maret di Jakarta Intercultural School (JIS) bersama Prof. Malan dari Harvard University.
CS50X Harvard University buat Guru Indonesia
Para guru akan memulai proses belajar mulai Oktober 2023 hingga Maret 2024 bersama teacher fellow dari Harvard University. Tidak ada persyaratan khusus terkait pemahaman di bidang komputer dan informatika, para guru peserta memiliki kesempatan untuk mempelajari ilmu komputer dan pemrograman.
Salah satu hal yang menarik adalah konsep computational thinking, sebagai landasan berfikir di bidang informatika. Guru-guru yang terpilih juga tengah mengasah prinsip informatika agar dapat lebih efektif dalam mendidik siswa sebagai warga digital di era digital saat ini.
Lebih lanjut, guru-guru tersebut juga menemukan bahwa informatika memiliki peran penting dalam mendukung siswa untuk menjadi generasi yang mampu mencipta, bukan hanya sebagai pengguna. Harapannya, siswa dapat menyerap pemikiran algoritmik dan kemampuan dalam memecahkan masalah dengan efisien dari para guru.
Manfaatkan Kemajuan Informatika dalam Kurikulum Merdeka
Nunuk berharap program CS50x Indonesia-Harvard University dapat memberikan dukungan bagi para guru agar semakin mahir dalam bidang digital. Hal ini sangat penting mengingat Informatika menjadi salah satu mata pelajaran kunci dalam Kurikulum Merdeka.
Mata pelajaran Informatika dapat meningkatkan kemampuan berpikir komputasi berdasarkan logika. Ini berperan penting dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila dengan mengembangkan daya nalar kritis dan kreatif siswa, serta semangat gotong royong dalam beragam kebhinekaan global, baik di dunia nyata maupun di dunia maya,” ungkap Nunuk.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Riset Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menyatakan bahwa para guru yang mengikuti CS50x Indonesia-Harvard University diharapkan akan memperoleh pengetahuan yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran melalui program kredensial mikro ini.
“CS50x Indonesia-Harvard University ini langkah nyata komitmen gerakan Merdeka Belajar untuk terus meningkatkan kompetensi guru di Indonesia. Dengan mengikuti program ini, saya harap para guru akan dapat ilmu yang relevan dengan perkembangan zaman, bekal untuk meningkatkan kualitas pembelajaran,” kata Nadiem.
“Semoga program CS50x Indonesia-Harvard University dapat terus berlanjut dan melahirkan banyak program serupa dengan semangat Merdeka Belajar,” ungkapnya.
Kesimpulan
Sebanyak 272 Guru Indonesia telah mendapat kesempatan unik untuk belajar keterampilan digital dari dosen terkemuka Harvard University, Profesor David J Malan, melalui program Microcredential CS50x Indonesia-Harvard University. Diharapkan, para guru yang menjadi peserta program ini dapat mengembangkan pembelajaran berbasis proyek yang menyenangkan, meningkatkan efisiensi dalam memecahkan masalah, dan mendukung siswa menjadi generasi yang mampu mencipta serta pemikir algoritmik. Program ini diharapkan dapat mendukung kemajuan pendidikan digital di Indonesia sesuai dengan Kurikulum Merdeka dan komitmen Merdeka Belajar.