indotim.net (Minggu, 10 Maret 2024) – PT Krama Yudha Berlian Motors (KTB) di bawah naungan Mitsubishi Fuso telah mengungkapkan seberapa hematnya biaya operasional menggunakan truk listrik eCanter. Informasi ini didapat setelah melakukan uji coba Proof of Concept (PoC) yang melibatkan 8 perusahaan di Indonesia.
Sales and Marketing Director PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors Aji Jaya menjelaskan bahwa mayoritas konsumen yang mencoba truk listrik eCanter adalah perusahaan di bidang logistik. Menurutnya, teknologi eCanter telah memenuhi kebutuhan konsumen tersebut.
“Karena perusahaan logistik itu operasinya tinggi. Daily. Harus membawa barang atau mengantarkan barang dengan cepat dan tepat waktu. Jadi yang menjadi kebutuhan mereka adalah satu quality, kedua mengenai efisiensi atau operasional. Kalau dikaitkan mengenai electric, sedikit banyak sudah menjawab kebutuhan mereka karena dengan kendaraan electric beberapa biaya yang seharusnya mereka keluarkan untuk maintenance atau perbaikan engine konvensional itu bisa berbeda atau berkurang,” kata Aji di Jakarta, Jumat (8/3/2024).
Lebih lanjut, Aji menyampaikan bahwa penggunaan truk listrik juga membawa penghematan melalui pengurangan biaya operasional.
“Contohnya misalnya perawatan berkala, mereka tidak perlu lagi mengganti oli dengan kendaraan listrik, tidak perlu mengganti hal-hal yang bersifat rutin harus diganti karena umur pemakaian,” ujar Aji.
“Tentunya ini sangat menjadi kebutuhan dari perusahaan-perusahaan logistik,” sambungnya lagi.
Unit PoC yang digunakan merupakan varian awal dari eCanter. Menurut Aji, truk listrik ini mampu menempuh jarak hingga 140 kilometer tanpa perlu pengisian ulang.
“Saat menggunakan truk konvensional, perlu mengganti oli atau melakukan maintenance rutin setiap 10 ribu km. Namun, pada electric vehicles, kemungkinan kebutuhan maintenance rutin bisa tiga kali lipatnya, mencapai 30 hingga 40 ribu km,” ungkap Aji.
Selain ramah lingkungan, truk listrik juga membawa berbagai keuntungan finansial yang signifikan. General Manager Product Strategy PT KTB, Bayu Afrizal, menjelaskan bahwa berdasarkan hasil PoC di wilayah Jabodetabek, penggunaan truk listrik dapat menghasilkan penghematan biaya operasional hingga 45 persen.
Pengusaha dilaporkan dapat menghemat biaya operasional hingga 40-45 persen dengan menggunakan truk listrik eCanter. Hal ini disampaikan oleh Bayu, yang menyebutkan bahwa penghematan tersebut berasal terutama dari pengurangan biaya bahan bakar minyak (BBM). Selain itu, biaya perawatan juga turut berkurang secara signifikan.
“Karena tidak memerlukan perawatan rutin seperti halnya kendaraan ICE biasa,” ungkap Bayu.
“Selain itu, terdapat beberapa pergantian interval, karena memang minim komponen dari sisi kendaraan elektrik ke kendaraan ICE,” lanjutnya.
Sebaliknya, Fuso masih merahasiakan informasi mengenai harga eCanter di pasar Indonesia.
Sebagai ilustrasi, truk listrik di Jepang dibanderol dengan harga yang mencapai miliaran rupiah. Saat kami mengunjungi Dealer Mitsubishi Fuso di Shinagawa Branch, harga dasar eCanter sekitar 15 juta yen atau sekitar Rp 1,5 miliar.
Namun, harga truk listrik tersebut menjadi lebih terjangkau karena adanya insentif dari pemerintah Jepang baik dari tingkat pusat maupun daerah, yang mampu mengurangi harga hingga 50 persen. Sehingga, eCanter dapat dibeli dengan harga sekitar 7,5 juta yen atau sekitar Rp780 jutaan.
Kesimpulan
Penggunaan truk listrik eCanter dari PT Krama Yudha Berlian Motors telah terbukti membawa manfaat besar dalam penghematan biaya operasional bagi perusahaan-perusahaan logistik di Indonesia. Dari hasil uji coba Proof of Concept (PoC), pengguna truk listrik dapat menghemat biaya operasional hingga 45 persen, terutama dari pengurangan biaya bahan bakar minyak (BBM) dan perawatan rutin. Selain itu, truk listrik ini juga ramah lingkungan dan memiliki jangkauan yang cukup jauh tanpa perlu pengisian ulang. Meskipun harga truk listrik tersebut masih dirahasiakan untuk pasar Indonesia, namun adanya insentif pemerintah dapat membuatnya lebih terjangkau bagi para pengusaha yang ingin beralih ke teknologi ramah lingkungan.