indotim.net (Kamis, 07 Maret 2024) – Direktur Teknik Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024, Christian Hadinata, merasa heran dengan penampilan Jonatan Christie yang langsung tersingkir di babak pertama French Open. Hal ini menjadi pertanyaan mengingat kemajuan yang dicapai Jonatan dalam latihan.
Jonatan menghadapi wakil Taiwan Wang Tzu Wei di babak pertama French Open yang digelar di Arena Porte de la Chapelle, pada Selasa (5/3/2024).
Alih-alih mengikuti jejak rekannya, Anthony Sinisuka Ginting, yang telah lebih dulu memastikan tempat di babak kedua. Jojo, panggilan akrabnya, tergeser oleh Wang dengan skor akhir 21-12, 21-23, 17-21 setelah pertarungan sengit selama 74 menit.
Kekalahan ini tentu tak disangka-sangka mengingat persiapan Jonatan cukup baik dan termasuk pemain yang memiliki rapor bagus saat latihan. Setidaknya hal itu yang dikatakan Christian Hadinata menilai penampilan Jonatan.
Jonatan Christie memang menjadi perbincangan hangat di kalangan pecinta bulu tangkis Tanah Air. Kiprahnya yang cemerlang di sesi latihan kontra dengan penampilan buruk saat berlaga di turnamen.
“Belum bisa komentar ya, (tunggu) Irwansyah menilainya seperti apa,” kata Christian kepada pewarta saat dijumpai di Jakarta.
Jonatan Christie menjadi sorotan lantaran performanya yang kontras antara latihan dan penampilan di turnamen. Pelatihnya pun turut memberikan pandangannya terkait hal ini.
“Karena kalau saya lihat latihannya bagus banget. Saya tiap hari mengamatinya saat latihan, juga melihat Ginting, Gregoria, pokoknya saya pantau mereka semua saat latihan, dan semuanya oke,” ujar pelatihnya.
Meski tampak hebat saat latihan, ternyata Jonatan Christie selalu gagal tampil maksimal di turnamen. Hal ini membuat banyak orang heran dengan performa atlet bulu tangkis ini.
Menanggapi hal tersebut, pelatih Jonatan mengungkapkan, “Kondisinya oke banget, tidak ada cedera atau sakit. Dia (Jonatan) pemain yang selalu rajin lah memenuhi apa… maunya perfect. Kalau terapi ya betul dilakukan, gizi dilakukan juga,” ujarnya.
Lantas, bagaimana dengan ekspektasi Jonatan yang terlalu tinggi saat berada di pertandingan? Christian menilai bahwa hal tersebut tidak bisa menjadi alasan atas kekalahan.
Jonatan Christie, atau yang akrab disapa dengan Jojo, seringkali menjadi bahan perbincangan di kalangan pecinta bulu tangkis Indonesia. Di satu sisi, banyak yang memuji ketajaman permainannya saat berlatih di lapangan. Namun, di sisi lain, kerap terlihat penurunan performa saat berlaga dalam turnamen resmi.
“Sebenarnya sih pemain sekelas Jojo sudah sangat matang, jam terbang, jadi hal-hal seperti itu (bumerang karena ekspektasi tinggi dan mental) seharusnya dia bisa mengatasi lah,” tutur seorang sumber terpercaya.
French Open sendiri merupakan kesempatan emas bagi Jonatan untuk meningkatkan poin Olimpiade-nya. Poin tersebut sangat vital dalam menentukan posisinya di Paris nanti. Saat ini, Jonatan berada di peringkat ke-9 dalam Race to Paris.
Jonatan Christie menjadi sorotan setelah menunjukkan performa yang kontras antara latihan dan turnamen. Pelatih tim bulutangkis Indonesia, Christian Hadinata, mengungkapkan bahwa hal ini berkaitan dengan peringkat atlet tersebut.
“Seperti yang saya bilang ini ada kaitannya dengan ranking. Ranking kaitannya dengan drawing, seeded. Artinya, kalau peringkat baik, peluang lebih baik. Jadi pas olimpadenya enggak langsung ketemu unggulan, salah satunya itu. Kemudian yang lain untuk self confidence atlet akan naik. Kalau dia makin hari makin naik rankingnya bisa memberikan kepercayaan diri,” kata Christian.
Menyambung pembicaraan sebelumnya, Jonatan Christie menyatakan, “Ya, kita lihat di All England nanti prosesnya seperti apa. Nanti saya kasih masukan ke pelatih, saya tanya nanti ke Irwansyah ada apa? Kalau ke pemain lebih kapada nonteknis,” ujarnya tegas.
Kesimpulan
Meskipun Jonatan Christie menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam latihan, penampilannya yang kurang konsisten di turnamen, seperti kasus terbarunya di French Open, menimbulkan pertanyaan dari pihak pelatih dan pecinta bulu tangkis. Meski memiliki kelengkapan persiapan yang baik, Jonatan belum mampu memperlihatkan performa yang sesuai dengan ekspektasi saat berlaga. Diharapkan dengan evaluasi dan pembinaan yang tepat, Jonatan dapat mengatasi tantangan tersebut untuk meningkatkan kinerja dan prestasinya di kompetisi mendatang.