Kisah Kisah Gembira Marshal MotoGP Mandalika Dibayar Rp 150 Ribu!

indotim.net (Sabtu, 09 Maret 2024) – Pernah terbersit dalam pikiran Anda berapa bayaran yang diterima oleh para marshal yang bekerja keras di ajang MotoGP Mandalika? Tugas yang mereka emban tidaklah mudah. Mereka harus berjaga di berbagai titik strategis guna memastikan kelancaran jalannya balapan.

Saat itu, sejumlah marshal yang bertugas di MotoGP Mandalika merupakan warga lokal yang dipekerjakan. Mereka bekerja hampir 11 jam dan hanya mendapatkan bayaran sebesar Rp 150 ribu. Salah satunya adalah seorang marshal fireman bernama Abraham Steven Hok. Dia mengungkapkan bahwa meskipun hanya dibayar Rp 150 ribu, namun pengalamannya saat bertugas menjadi momen yang penuh keseruan baginya.

“Kami dibayar per hari Rp 150 ribu, dari jam 5 pagi sampai 4 sore. Kami merasa bahagia menjadi seorang marshal karena ini adalah pengalaman yang luar biasa bagi kami. Saya sangat menikmati kesempatan melihat para pebalap MotoGP secara langsung dan bahkan berhasil berfoto bersama Vinales,” ungkap Abraham.

Menjadi seorang marshal fireman, Abraham memiliki tugas untuk membantu memadamkan api ketika terdapat insiden di lintasan hingga menyebabkan motor pebalap terbakar. Sebagai informasi, para pekerja marshal ini statusnya adalah pekerja lepas atau freelancer.

Sebelum menjadi marshal di ajang MotoGP, calon marshal harus mendaftar dan melewati berbagai tes serta wawancara terlebih dahulu.

Berbagai proses seleksi yang ketat harus dilewati agar bisa menjadi bagian dari tim marshal yang siap menjaga jalannya balapan MotoGP dengan baik.

“Pekerjaan saya sehari-hari adalah seorang staf keamanan di salah satu kantor dan saya berasal dari Bali. Saya sudah ketiga kalinya menjadi marshal. Untuk menjadi seorang marshal saya mengajukan cuti selama lima hari dari kantor saya,” terang Abraham.

READ  Sahroni Menyuarakan Kritik Terhadap Usulan PSI: Pentingnya Keseriusan Negara

Marshal MotoGP Mandalika Foto: (M Luthfi Andika/detikOto)

Abraham merasa bahagia merangkap menjadi marshal di MotoGP, meski menghadapi berbagai kendala selama event berlangsung.

“Saya sekarang bertugas di pitlane sebagai fireman. Sebagai seorang fireman, pekerjaan saya adalah membantu para pembalap jika terjadi kecelakaan. Ketika motor terbakar, saya langsung memadamkannya dengan menggunakan APAR. Sebelumnya, saya menjadi marshal di bagian Digital Flag, di mana saya bertugas untuk mengganti lampu rambu di lintasan saat terjadi kecelakaan,” ungkap Abraham.

Tapi menjadi seorang marshal tidaklah mudah. Kami harus melakukan pelatihan terlebih dahulu. Pelatihan ini meliputi cara menggunakan APAR, mengenali arah angin, dan pelatihan lainnya dari MGPA,” jelasnya.

Menjadi seorang marshal bukanlah hal yang mudah. Diperlukan pengetahuan tentang tugas yang harus dilakukan. Selain itu, juga diperlukan minat yang besar dalam melaksanakan pekerjaan ini, meskipun upahnya kecil namun memiliki peran yang penting.

Sebagai informasi dari laman Autosport, menjadi seorang marshal adalah pekerjaan sukarela. Pada beberapa event balap seperti Formula 1, terkadang penyelenggara memberikan imbalan berupa voucher, makanan, dan sejumlah kecil upah kepada para marshal.

Kesimpulan

Meskipun hanya dibayar Rp 150 ribu per hari, para marshal MotoGP Mandalika, seperti Abraham Steven Hok, merasa bahagia dan terpenuhi dengan pengalaman serta kesempatan yang mereka dapatkan. Meskipun menghadapi berbagai kendala dan tugas yang tidak mudah, menjadi seorang marshal membutuhkan pengetahuan, minat yang besar, serta pelatihan yang harus dijalani. Meskipun statusnya sebagai pekerja lepas, peran para marshal dalam menjaga kelancaran jalannya balapan MotoGP sangat penting, meskipun imbalannya relatif kecil dan cenderung sebagai pekerjaan sukarela.