Kisah Inspiratif Akira Toriyama, Sang Kreator Dragon Ball yang Legendaris

indotim.net (Jumat, 08 Maret 2024) – Serial kartun Jepang legendaris, Dragon Ball, telah menjadi ikon tak terlupakan bagi generasi 90-an. Dibalik keberhasilan tersebut, terdapat seorang tokoh brilian yang berhasil menciptakan dunia fantastis ini, Akira Toriyama.

Akira Toriyama meninggal dunia pada usia 68 tahun, tepatnya pada tanggal 1 Maret 2024. Namun, kabar tersebut baru diumumkan ke publik pada tanggal 8 Maret 2024. Melalui pengumuman resmi di website Dragon Ball, terungkap bahwa sebelum wafat, Akira Toriyama meminta ketenangan, sehingga pihak Toriyama menolak segala bentuk bunga, bingkisan duka cita, kunjungan pelayat, dan juga menolak dilakukan wawancara oleh media.

Sosok Akira Toriyama

Akira Toriyama masuk ke dalam urutan ke-3 mangaka alias pembuat manga terkaya di Jepang pada akhir 2023. Menurut laporan dari Comic Book Resources, ia diperkirakan memiliki harta kekayaan mencapai US$ 55 juta atau setara Rp 858 miliar (kurs Rp 15.600) pada saat tersebut.

Hal ini didukung dengan serial kartun buatannya, Dragon Ball, yang berhasil mencapai penjualan hingga 300 juta volume.

Tidak hanya menjadi salah satu kartun paling terkenal di Jepang, Akira berhasil membawa Dragon Ball ke belahan bumi bagian barat.

Lahir di Jepang pada 5 April 1955, Akira sudah memiliki ketertarikan dalam menggambar sejak masa kecil. Sejak manga menjadi hiburan yang sangat diminati oleh anak-anak pada masa itu, Akira bercita-cita untuk menjadi seorang seniman. Dia sering menggambar karakter manga dan animasi bersama teman-teman di SD.

“Saya selalu suka menggambar. Ketika saya masih kecil, kami tidak memiliki banyak bentuk hiburan seperti yang kami lakukan hari ini, jadi kami semua menggambar. Di sekolah dasar, kami semua menggambar manga atau karakter animasi dan menunjukkannya satu sama lain,” kenang Akira dalam sebuah wawancara, dikutip dari biographyhost.

READ  Israel Berupaya Memblokir Badan PBB di Gaza, Reaksi Hamas Mengejutkan

Tidak seperti anak-anak lain yang menganggap seni cuma sebagai hobi, Akira terus menggambar di atas kertas dan juga mulai menggambar potret teman sekolahnya. Kemudian, ia menghadiri kelas menggambar lingkungan dan mendapat hadiah karena menggambar orang yang menonton Disney’s 101 Dalmatians.

Teruslah bersama kami untuk mengetahui perjalanan hidup Akira Toriyama yang menginspirasi!

Setelah beberapa tahun lulus pendidikan dasar, Akira sempat kehilangan minatnya pada komik dan kartun. Perhatiannya mulai beralih ke film aksi, seperti film perang hingga fiksi ilmiah. Minat menggambarnya kembali saat Akira masuk sekolah menengah atas. Ia sekolah di Okoshi Technical High School dan memilih jurusan desain untuk mengasah kemampuan menggambarnya.

Lulus dari sekolah menengah atas, Akira tak lantas melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi. Dengan menentang keinginan dari orang tuanya, Akira memutuskan untuk langsung memulai kariernya. Dia mendapat pekerjaan pertamanya pada usia 20 tahun sebagai desainer grafis in-house di sebuah perusahaan periklanan kecil di Nagoya. Dia mengundurkan diri dua setengah tahun kemudian karena bosan dengan pekerjaannya.

Setelah itu, Akira memutuskan untuk fokus pada mangaka. Dengan tekad kuat, dia meluncurkan serial manga pertamanya, “Wonder Island,” yang diterbitkan dalam majalah Weekly Shonen Jump pada 1978. Meskipun tidak mencapai kesuksesan besar, ini merupakan langkah awal yang penting dalam karirnya.

Pada tahun 1977, Akira ikut dalam kontes dan bersaing menjadi salah satu seniman amatir yang didukung oleh Shonen Jump, sebuah majalah mingguan dari penerbit manga terkemuka Shueisha. Cerita yang dibuat Akira berhasil menarik perhatian para editor dan membawanya menjadi kartunis di majalah tersebut.

Di tahun berikutnya, Akira memulai debutnya di industri manga dengan ‘Wonder Island’ untuk Shonen Jump. Namun karyanya ini gagal menarik perhatian pembaca. Ia juga sempat menawarkan beberapa proyek manga baru namun ditolak. Masa kelam ini bisa saja mengakhiri ambisinya, jika ia tak bertahan.

READ  Prabowo Puji Penampilan Gibran di Debat: Bukti Kapasitasnya!

Pada tahun 1980, Akira Toriyama akhirnya menciptakan karya yang cukup booming, yaitu Dr. Slump. Manga ini mengisahkan tentang seorang ilmuwan lucu bernama Dr. Senbei Norimaki dan robotnya, Arale. Karya Akira ini diterbitkan setiap minggu selama lima tahun di majalah Shonen Jump.

Kisah Dr Slump juga meraih penghargaan ‘Shogakukan Manga Award’ untuk kategori Manga Series of the Year pada tahun 1981. Manga ini kemudian diadaptasi menjadi serial anime yang ditayangkan di Fuji TV dari tahun 1981 hingga 1986.

Setelah sukses besar dengan karya Dr. Slump, Akira menciptakan manga lain, Dragon Boy, yang terinspirasi oleh film Jackie Chan tahun 1978 yang berjudul Jui Kuen (The Drunken Master). Dragon Boy ditampilkan di Shonen Jump pada tahun 1983.

Dengan semangat yang menggebu-gebu, Akira terus mengembangkan kisah Dragon Boy hingga akhirnya berevolusi menjadi karya legendaris yang kita kenal saat ini, Dragon Ball. Serial ini menjadi salah satu manga dan anime paling berpengaruh sepanjang masa.

Cerita Dragon Boy menjadi cikal-bakal bagi Akira dalam menciptakan karyanya yang fenomenal, Dragon Ball, yang meraih kesuksesan di seluruh penjuru dunia. Pada awalnya, Akira hanya berencana untuk menerbitkan Dragon Ball selama satu tahun, namun karena animo yang begitu tinggi dari para penggemar, ia akhirnya memutuskan untuk melanjutkan kisah ini.

Manga ini sukses dalam penerbitan selama 11 tahun, dari 1984 hingga 1995, dengan total 519 bab yang terbagi dalam 42 volume buku komik. Dragon Ball dikenal luas dan total penjualannya mencapai 156 juta kopi di Jepang.

Karena kesuksesannya yang luar biasa, manga ini juga diterbitkan dalam edisi asing di seluruh Asia dan Eropa. Manga ini kemudian diadaptasi menjadi serial anime, film televisi, dan video game. Animenya saat itu juga memiliki rating paling tinggi di Amerika Serikat.

READ  Teror Gunung Berapi: Ancaman Mematikan bagi Kota Nelayan di Islandia

Setelah menciptakan cerita terakhir Dragon Ball pada tahun 1989, Akira mulai mengerjakan sekuelnya, yaitu Dragon Ball Z. Dragon Ball Z memiliki cerita dengan sedikit komedi dan lebih banyak aksi, terutama menampilkan seni bela diri.

Sama seperti pendahulunya, Dragon Ball Z yang muncul perdana di Jepang pada 1988 juga mendulang kesuksesan. Manga ini juga menjadi serial televisi animasi dengan rating tinggi. Dengan total 291 episode yang diproduksi selama tujuh tahun mulai dari 1989, serial ini kemudian menjadi acara populer yang ditonton secara global.

Selama bertahun-tahun kontribusinya pada dunia komik, Akira Toriyama meraih penghargaan ‘Prix Special 40th Anniversary Festival Award’ di Festival Komik Internasional Prancis pada tahun 2013. Pada tahun 2019, manga asli karya Toriyama telah terjual sebanyak 350 juta kopi di seluruh penjuru dunia.