indotim.net (Senin, 15 Januari 2024) – Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi mengusulkan konferensi perdamaian internasional yang berskala lebih besar, lebih berwibawa, dan efektif untuk membahas krisis yang menyelimuti Jalur Gaza. Wilayah tersebut telah dilanda perang antara Israel dan Hamas selama lebih dari tiga bulan terakhir.
China mengusulkan diselenggarakannya konferensi perdamaian untuk mengatasi konflik di Gaza. Mereka juga mendesak penerapan solusi dua negara yang jelas dan memiliki tenggat waktu pasti dalam menyelesaikan konflik antara Palestina dan Israel.
Seperti yang dilaporkan oleh Reuters dan Channel News Asia pada Senin (15/1/2024), Menteri Luar Negeri China, Wang, mengusulkan adanya konferensi perdamaian untuk Gaza dan mendesak tercapainya solusi dua negara. Wang menyampaikan komentar ini kepada wartawan setelah melakukan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry, di Kairo dan membagikan pandangannya mengenai konflik Israel-Hamas.
Pada Minggu (14/1) malam waktu setempat, Kementerian Luar Negeri China mengeluarkan pernyataan yang mengusulkan adanya Konferensi Perdamaian untuk Gaza.
Setelah melakukan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Mesir, Kementerian Luar Negeri China mengungkapkan bahwa Wang menyampaikan usulan untuk mengadakan Konferensi Perdamaian terkait konflik di Jalur Gaza. Menurut Wang, konflik tersebut telah menimbulkan banyak korban jiwa di kalangan warga sipil yang tak bersalah, mengakibatkan bencana kemanusiaan yang serius, dan mempercepat penyebaran dampak negatif.
China mempersembahkan proposal untuk mengadakan konferensi perdamaian guna menyelesaikan konflik di Gaza. Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, mendesak agar ditemukan solusi dua negara yang adil agar perdamaian dapat tercapai.
Wang juga menyoroti kondisi infrastruktur di Jalur Gaza yang telah hancur total akibat konflik yang terus berkecamuk. Jutaan orang di daerah tersebut kini berjuang untuk bertahan hidup.
China, sebagai negara yang memperhatikan isu kemanusiaan, telah mengambil langkah konkret dalam membantu masyarakat Gaza. Mereka telah menetapkan untuk memberikan bantuan kemanusiaan darurat tahap ketiga untuk daerah kantong Palestina tersebut.
Dalam pernyataannya, Wang juga mengusulkan agar komunitas internasional mendengarkan dengan saksama kekhawatiran yang sah dari negara-negara di kawasan.
“Pemerintahan Gaza di masa depan harus menjadi langkah penting menuju solusi dua negara,” tegasnya.
China telah mengusulkan sebuah konferensi perdamaian untuk mengatasi konflik di Gaza dan mendesak pemecahan solusi dua negara antara Israel dan Palestina. Usulan ini dilakukan dalam upaya China untuk mempromosikan stabilitas dan perdamaian di wilayah tersebut.
Melalui konferensi ini, China berharap dapat menciptakan dialog konstruktif antara kedua belah pihak yang dapat menghasilkan kesepakatan jangka panjang untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama bertahun-tahun di Gaza. China juga mendukung pendekatan dua negara sebagai solusi yang adil dan berkelanjutan.
China memiliki peran penting dalam isu Palestina-Israel dan telah berkomitmen untuk berkontribusi dalam mencari solusi yang damai untuk konflik tersebut. Sebagai negara dengan pengaruh besar secara regional maupun global, China berupaya untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas wilayah dengan mendukung upaya perdamaian yang berkelanjutan.
Sejauh ini, belum ada keputusan resmi mengenai pelaksanaan konferensi perdamaian tersebut. Namun, harapan bahwa China dapat memainkan peran penting dalam mencapai perdamaian di Gaza tetap tinggi.
China telah mengusulkan sebuah konferensi perdamaian untuk membantu mengakhiri konflik di Gaza. Mereka juga menekankan pentingnya mencapai solusi dua negara antara Israel dan Palestina.
Wang Yi, Menteri Luar Negeri China, menyatakan niatnya untuk mengadakan konferensi perdamaian selama kunjungannya ke Timur Tengah. Ia mengatakan bahwa masyarakat internasional harus berupaya untuk mencapai perdamaian yang adil dan berkelanjutan di wilayah tersebut.
Dalam pertemuannya dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, Wang menegaskan kembali dukungan China terhadap hak-hak rakyat Palestina dan kemerdekaan Palestina. China juga menekankan perlunya Israel dan Palestina mencapai kesepakatan sebagai solusi jangka panjang untuk konflik tersebut.
Secara terpisah, Wang juga menggelar pembicaraan dengan Sekretaris Jenderal Liga Negara-negara Arab, Ahmed Aboul Gheit. Kedua belah pihak melakukan pertukaran pandangan mendalam mengenai konflik Gaza dan menyepakati beberapa poin dalam membantu menyelesaikan krisis tersebut.
Rangkaian pembicaraan tersebut dilakukan oleh Wang saat ia melakukan sejumlah kunjungan ke Mesir, Tunisia, Togo, dan Pantai Gading hingga Kamis (18/1) waktu setempat.
China telah mengusulkan konferensi perdamaian internasional guna mencari solusi atas konflik di Gaza. Menurut laporan media pemerintah China, Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, telah berdiskusi dengan Kepala Liga Arab, Ahmad Aboul Gheit, mengenai situasi yang sedang terjadi di Gaza.
Wang dan Gheit menyepakati pentingnya tindakan komunitas internasional dalam meredakan situasi dan mewujudkan gencatan senjata sesegera mungkin.
“Negara-negara yang memiliki pengaruh, terutama, harus memainkan peran yang objektif, tidak memihak, dan konstruktif dalam hal ini,” demikian disampaikan dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh Wang dan Gheit, seperti yang dilansir oleh kantor berita Xinhua.
Baik Wang maupun Gheit, menurut pernyataan bersama itu, menekankan bahwa solusi dua negara tetap menjadi dasar “untuk pengaturan masa depan mengenai nasib rakyat Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur”.