indotim.net (Selasa, 27 Februari 2024) – Mahasiswa Universitas Pancasila turun ke jalan dalam demonstrasi terkait dugaan pelecehan oleh Rektor dengan inisial ETH. Aksi mahasiswa menyebabkan penutupan Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, yang mengakibatkan kemacetan lalu lintas di daerah tersebut.
Pada hari Selasa (27/2/2024) sekitar pukul 16.17 WIB, terlihat sejumlah mahasiswa turun ke jalan di sekitar kampus Universitas Pancasila setelah melakukan aksi demonstrasi di depan gedung Rektorat. Mereka bahkan sampai membakar ban di tengah jalan sebagai bentuk protes.
Mereka bersama-sama mengucap ‘Janji Mahasiswa’ yang menuntut perubahan dalam penyelenggaraan pendidikan. Aksi blokade jalan yang dilakukan menimbulkan dampak besar terhadap lalu lintas di sekitar wilayah Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Para kendaraan terpaksa dialihkan melalui jalur alternatif di dalam kampus Universitas Pancasila.
Sebelumnya, para mahasiswa Universitas Pancasila (UP) melakukan demonstrasi di depan gedung Rektorat di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk tuntutan agar Rektor UP yang berinisial ETH, yang diduga terlibat dalam kasus pelecehan seksual, segera dicopot dari jabatannya.
Pantauan di depan gedung Rektorat Universitas Pancasila, Jakarta Selatan (Jaksel), pada Selasa (27/2), terjadi kericuhan selama aksi demo berlangsung. Mahasiswa terlihat berupaya masuk ke gedung Rektorat, terjadi aksi dorong-dorongan dengan satpam yang berjaga di pintu.
Mahasiswa universitas tersebut melakukan aksi protes dengan cara mencegat jalan dan menyebabkan kemacetan di daerah Lenteng Agung.
Mereka tak hanya sekadar blokade jalan, mahasiswa juga melakukan tindakan lebih provokatif dengan melemparkan botol dan tanaman ke arah pintu masuk. Aksi ini semakin memanas ketika mereka membakar ban dan spanduk yang bertuliskan ‘Tolak Keras Pelecehan Seksual’ tepat di depan gedung Rektorat universitas.
Sebelumnya, mahasiswa telah berkumpul di depan gerbang universitas dengan tuntutan yang sama.
“Buka, buka, buka pintunya, buka pintunya sekarang juga,” teriak sebagian mahasiswa saat berusaha membuka gerbang.
Rektor UP Dinonaktifkan
Sebelumnya, pihak Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila angkat suara terkait dugaan pelecehan yang dilakukan oleh Rektor ETH. Mereka menyatakan bahwa Rektor ETH kini resmi dinonaktifkan dari jabatannya.
Menanggapi tuntutan yang disampaikan mahasiswa, Sekretaris Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila, Yoga Satrio, memastikan bahwa langkah yang diambil adalah menonaktifkan, bukan mencopot, para blokade hingga berakhirnya masa bakti Rektor pada tanggal 14 Maret 2024.
Rektor UP Bantah Tuduhan Pelecehan
Rektor Universitas Pancasila memberikan klarifikasi terkait dugaan pelecehan seksual yang diarahkan kepadanya. Ia dengan tegas membantah tuduhan tersebut.
“Berita tersebut kami pastikan didasarkan atas laporan yang tidak benar dan tidak pernah terjadi peristiwa yang dilaporkan tersebut,” ujar kuasa hukum rektor, Raden Nanda Setiawan, dalam keterangannya.
Raden menegaskan, “Setiap orang berhak membuat pelaporan, namun penting untuk diingat bahwa ada konsekuensi hukum yang harus dipertanggungjawabkan jika laporan tersebut ternyata fiktif.”
“Namun, tetap saja setiap individu memiliki hak untuk mengajukan laporan ke polisi. Namun, penting bagi kita untuk menyadari bahwa melaporkan kejadian fiktif akan berdampak hukum,” ungkapnya.
Kesimpulan
Mahasiswa Universitas Pancasila turun ke jalan dalam demonstrasi menuntut pencopotan Rektor ETH atas dugaan pelecehan seksual, yang akhirnya dinonaktifkan oleh pihak Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila. Meskipun Rektor membantah tuduhan pelecehan, aksi protes mahasiswa telah menyebabkan blokade jalan dan kemacetan lalu lintas di daerah Lenteng Agung, Jakarta Selatan.