Mahfud Siap Menegakkan Keadilan Sebagai Presiden

indotim.net (Jumat, 26 Januari 2024) – Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Mahfud Md, menegaskan bahwa dia tetap akan menjadi ‘pendekar hukum’ meskipun jika dia terpilih menjadi wakil presiden. Mahfud memastikan bahwa dia tidak akan terjebak dalam politik balas budi.

Hal itu diungkapkan Mahfud dalam acara dialog bertajuk ‘Tabrak Prof’ di Bento Kopi, Bandar Lampung, Kamis (25/1/2023) malam. Mulanya Mahfud ditanyai tanggapannya mengenai tradisi ‘balas budi’.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Mahfud memastikan bahwa jika menjadi pemenang dalam Pemilihan Presiden, dirinya tetap akan menjadi tokoh yang gigih dalam menjunjung hukum.

“Satu hal yang harus diperhatikan dalam upaya memperbaiki kondisi kita adalah berani melakukan kritik internal. Termasuk dalam hal saya mengkritik kebijakan impor berbagai jenis kebutuhan pangan kita,” ujar Mahfud.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, menegaskan bahwa jika ia berhasil memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres), ia akan tetap berperan sebagai pendekar hukum. Menurutnya, kritik dan kritikan merupakan hal yang wajar dalam upaya mendorong kemajuan Indonesia, termasuk dalam program politik yang berjangka waktu lima tahun.

Menurut Mahfud, seorang pemimpin tidak boleh menyembunyikan informasi yang seharusnya diketahui oleh publik. Lebih lanjut, Mahfud menegaskan komitmennya untuk tetap menjadi ‘pendekar hukum’ meskipun berhasil memenangkan Pilpres.

“Oiya saya akan tetap menjadi pendekar hukum. Karena justru saya diangkat oleh koalisi untuk menjadi cawapres itu tugasnya penegakan hukum. Dan reputasi saya selama 20 tahun lebih berjuang seketika mahasiswa, kemudian selama masa reformaisi gerakan saya di bidang hukum,” ucapnya.

“Oleh karena itu, saya tidak ingin mengorbankan reputasi panjang saya di bidang penegakan hukum hanya karena menjadi wakil presiden selama 5 tahun,” tegas Mahfud.

READ  Elite Demokrat Berkumpul di Hotel Sultan Jakarta, Ada Apa?

Kesimpulan

Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Mahfud Md, menegaskan bahwa dia tetap akan menjadi ‘pendekar hukum’ meskipun jika dia terpilih menjadi wakil presiden. Mahfud mengkritik kebijakan impor berbagai jenis kebutuhan pangan dan menegaskan komitmennya untuk tetap menjadi ‘pendekar hukum’ meskipun berhasil memenangkan Pilpres.