Malaysia Minta Warganya Hindari Perjalanan ke Yaman Setelah Serangan AS-Inggris

indotim.net (Sabtu, 13 Januari 2024) – Pemerintah Malaysia mengeluarkan imbauan kepada warganya untuk menunda segala perjalanan yang tidak penting ke Yaman setelah serangan yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Inggris.

Kementerian Luar Negeri Malaysia mengeluarkan pernyataan pada hari Jumat (12/1) mengimbau warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Yaman setelah serangan udara yang dilakukan oleh pasukan militer Amerika Serikat (AS) dan Inggris di negara tersebut. Serangan tersebut ditujukan kepada wilayah yang dikuasai oleh kelompok pemberontak Houthi pada hari Kamis kemarin.

Menurut laporan dari media Malaysia, Bernama dan New Straits Times, pada Sabtu (13/1/2024), pemerintah Malaysia meminta kepada warganya yang tinggal di Yaman untuk tidak bepergian karena serangan yang melibatkan Amerika Serikat dan Inggris.

Kementerian mengungkapkan bahwa warga Malaysia yang tinggal di Yaman, terutama mereka yang merupakan pelajar, berada dalam kondisi aman dan berada di daerah yang jauh dari konflik.

Kementerian melalui Kedutaan Besar Malaysia di Muscat, Oman sedang mengawasi situasi dengan cermat.

“Semua warga Malaysia di Yaman didesak untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan terkini yang dikeluarkan oleh otoritas setempat,” kata Kementerian Luar Negeri Malaysia dalam pernyataannya.

Sebelumnya, militer Amerika Serikat (AS) dan Inggris melakukan serangan udara terhadap beberapa target Houthi di Yaman pada Kamis malam waktu setempat. Serangan tersebut dilakukan sebagai tanggapan langsung terhadap serangkaian serangan Houthi terhadap kapal-kapal maritim internasional di Laut Merah.

Kelompok Houthi telah melancarkan serangan drone dan rudal dalam jumlah besar terhadap rute pelayaran internasional utama melalui Laut Merah sejak perang di Gaza meletus. Houthi mengklaim bahwa serangan mereka merupakan tanggapan terhadap serangan militer Israel di Gaza.

READ  2 WN Malaysia Terungkap Sebagai Dalang Serangan Maut Bom Bali

Kelompok pemberontak ini telah menguasai sebagian besar wilayah Yaman sejak perang saudara meletus di negara itu pada tahun 2014. Houthi merupakan bagian dari apa yang disebut “poros perlawanan” yang didukung Iran untuk melawan Israel.

Juru bicara Houthi, Yahya Saree mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Jumat (12/1), bahwa pasukan Amerika Serikat dan Inggris telah meluncurkan 73 serangan ke Yaman, yang menewaskan lima milisi Houthi.

Malaysia mengeluarkan imbauan kepada para warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Yaman setelah serangan yang dilancarkan oleh Amerika Serikat (AS) dan Inggris. Imbauan ini dilakukan guna menjaga keamanan dan keselamatan warga Malaysia yang berada di luar negeri.

Serangan yang terjadi di Yaman ini membuat situasi di negara tersebut semakin tidak stabil. Pemerintah Malaysia mengkhawatirkan terjadinya bentrokan lebih lanjut dan mengingatkan warganya untuk tidak mempertaruhkan nyawa mereka dengan melakukan perjalanan ke wilayah yang berisiko tinggi.

Situasi keamanan di Yaman memang sangat tidak aman, terutama akibat perang yang terjadi antara pasukan pemerintah Yaman dengan pemberontak Houthi. Serangan yang dilakukan oleh AS dan Inggris semakin memperumit situasi tersebut dan meningkatkan risiko keamanan yang dihadapi oleh warga asing yang berada di Yaman.

Pemerintah Malaysia juga mengimbau warganya yang sedang berada di Yaman agar segera bertindak untuk keluar dari negara tersebut. Mereka disarankan untuk menghubungi Kedutaan Besar Malaysia di Yaman atau melalui jalur darurat yang telah disediakan. Tindakan ini diambil guna memastikan keselamatan dan keamanan warga negara Malaysia di tengah kondisi yang tidak stabil di Yaman.

Imbauan ini merupakan bukti nyata bahwa pemerintah Malaysia sangat serius dalam menjaga keselamatan dan keamanan warganya yang berada di luar negeri. Langkah ini juga sejalan dengan upaya global dalam memerangi ancaman terorisme yang semakin meningkat di berbagai belahan dunia.

READ  Moment Truk Tangguh Melintasi Banjir di Sorong

Kesimpulan

Pemerintah Malaysia telah mengeluarkan imbauan kepada warganya untuk menunda perjalanan yang tidak penting ke Yaman setelah terjadinya serangan oleh Amerika Serikat dan Inggris. Situasi keamanan di Yaman semakin tidak stabil, dan pemerintah Malaysia mengutamakan keselamatan dan keamanan warga negaranya dengan mengimbau mereka untuk tidak mempertaruhkan nyawa di wilayah yang berisiko tinggi. Selain itu, pemerintah juga menginstruksikan warga Malaysia yang berada di Yaman untuk segera keluar dari negara tersebut dan menghubungi Kedutaan Besar Malaysia di sana. Tindakan ini menunjukkan keseriusan pemerintah Malaysia dalam menjaga keselamatan warganya di luar negeri dan mendukung upaya global dalam memerangi ancaman terorisme.