Manfaat dari Membandingkan Diri dengan Orang Lain

indotim.net (Rabu, 06 Maret 2024) – Penelitian telah menunjukkan bahwa kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain dapat memiliki dampak signifikan pada kesehatan fisik dan emosional seseorang. Apakah perbandingan tersebut membawa dampak positif atau negatif tergantung pada konteksnya.

Studi ini melibatkan penelitian sintesis kualitatif terhadap lebih dari 30 penelitian yang menyoroti hubungan antara perbandingan sosial dan kesehatan.

Profesor kesehatan biobehavioral dan kedokteran di Penn State, Josh Smyth, mengatakan bahwa banyak orang akan melihat dan berpikir bahwa dirinya berharap bisa seperti orang lain.

“Fenomena ini, yang pertama kali dikemukakan pada 1950-an adalah hal biasa dalam kehidupan sehari-hari. Ketika kita merasa ragu dengan apa yang sedang kita kerjakan, melihat atau membandingkan diri dengan orang lain dapat menjadi cara untuk mengurangi ketidakpastian,” ungkapnya di situs Penn State, dilansir pada Selasa (5/3/2024).

Dua Pendekatan dalam Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Terkadang, kita cenderung membandingkan diri kita dengan orang lain. Ada dua pendekatan yang umum terjadi: pertama, membandingkan diri dengan mereka yang memiliki kondisi yang lebih buruk, dan kedua, membandingkan diri dengan orang-orang yang memiliki kondisi yang lebih baik.

Dalam sebuah penelitian kualitatif yang dipublikasikan dalam Health Psychology Review, Smyth dan rekan-rekannya dari Syracuse University dan University of Iowa menemukan bahwa ketika seseorang membandingkan dirinya dengan individu yang keadaannya lebih buruk, hal ini cenderung menghasilkan perasaan positif seperti rasa lega dan bersyukur.

Melihat diri dari sudut pandang perbandingan dengan orang lain dapat memiliki dampak yang beragam tergantung pada keadaan.

READ  Kenapa Banyak Orang Merasa Takut pada Makhluk Halus? Inilah Penjelasan dari Ahli Psikologi

Jika seseorang membandingkan dirinya dengan individu yang dianggap lebih sukses atau lebih berprestasi, hal itu bisa memotivasi untuk meraih pencapaian yang lebih baik.

Namun temuan lain menunjukkan hasil yang bertolak belakang. Individu yang melakukan perbandingan atas cenderung memperlihatkan kinerja yang lebih unggul dalam aspek kesehatan fisik dan merasa optimis terkait dengan potensi peningkatan kemampuan mereka.

Saat kita membandingkan diri dengan orang lain, sebagian dari kita mungkin merasa senang karena merasa lebih baik daripada orang lain.

Namun, sementara perbandingan ke bawah, dapat menyebabkan kesedihan atau kekhawatiran.

Lantas mengapa ada perbedaan temuan?

Menurut Danielle Arigo, mahasiswa pascasarjana di Syracuse University, hal ini terkait dengan bagaimana seseorang bisa mendapatkan manfaat atau tidak dari membuat perbandingan.

“Seseorang melakukan hal yang lebih baik daripada Anda? Itu bisa menjadi inspirasi atau membuat depresi. Seseorang melakukan hal yang lebih buruk? Hal itu bisa memberi Anda sedikit kelegaan, atau bisa membuat Anda berpikir bahwa situasi Anda sendiri akan semakin buruk di masa depan,” ujarnya.

“Masalahnya adalah meskipun kita tidak begitu memahami cara kerja perbandingan sosial, tapi sering kali digunakan dalam intervensi kesehatan bagi individu yang menderita penyakit kronis,” imbuh Arigo.

Perbandingan Sosial dalam Kehidupan Sehari-hari

Perbandingan sosial seringkali terjadi dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari. Dari membandingkan gaya hidup, pencapaian karir, hingga tampilan fisik, perbandingan ini dapat memengaruhi pikiran dan emosi seseorang.

Arigo menekankan bahwa penting bagi kita untuk memahami dampak dari perbandingan sosial ini, terutama dalam konteks kesehatan mental dan fisik. “Banyak orang cenderung merasa kurang bernilai atau tidak memadai saat terus-menerus membandingkan diri dengan orang lain,” tambahnya.

READ  KPU Gelar Rekapitulasi Nasional Setelah Jeda, PDIP Menyuarakan Keberatan

Dampak Negatif Membandingkan Diri

Menurut laporan dari situs New York University, perbandingan seringkali membawa dampak buruk karena cenderung menjadi kecenderungan alami manusia. Meskipun pada dasarnya tidak selalu buruk, namun dalam banyak kasus, perbandingan dilakukan dengan motivasi mencari informasi atau pembandingan diri.

Perbandingan dianggap dapat memberikan informasi tentang posisi kita saat ini, kemajuan yang telah dicapai, hal-hal yang patut disyukuri, serta apa yang masih harus dicapai atau dikejar kembali.

Secara alami, perbandingan bisa meningkatkan pertumbuhan seseorang dan memotivasi diri menjadi lebih baik setiap harinya.

Namun, perbandingan yang berlebihan dan tidak sehat bisa menimbulkan dampak negatif bagi kesejahteraan mental seseorang.

Meskipun demikian, perbandingan diri juga memiliki sisi negatif. Beberapa studi menunjukkan bahwa membandingkan diri dapat menyebabkan seseorang merasa ‘tenggelam’, yang berakibat pada kurangnya motivasi, rendahnya kepercayaan diri, dan merasa tertinggal.

Bahkan bagi sebagian orang, membandingkan diri dengan orang lain bisa berdampak buruk pada kesehatan mental dalam jangka panjang. Saat kondisi mental tidak stabil, seringkali perhatian terutama tertuju pada kehidupan orang lain tanpa memperhatikan perbaikan diri sendiri.