Maruarar Keluar dari PDIP, Waketum: Kami Tunggu di Rumah PAN

indotim.net (Rabu, 17 Januari 2024) – Maruarar Sirait atau Ara memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Keputusan ini menuai tanggapan positif dari Partai Amanat Nasional (PAN) yang menyambut baik jika Ara ingin bergabung dengan mereka.

Keputusan Maruarar Keluar dari PDIP disampaikan oleh Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga. Menurut Viva, keputusan tersebut merupakan keputusan individu yang diambil Maruarar.

“Tentang Ara keluar dari PDIP, itu adalah keputusan individu. Kami tidak terlibat karena pastinya ada beberapa alasan mengapa Ara keluar dari PDIP,” ujar Viva saat dihubungi pada Selasa (16/1/2024).

Viva kemudian mengatakan partainya akan terbuka jika Ara ingin bergabung dengan PAN. Dia menyebut jika Ara bergabung maka akan menambah energi baru di PAN.

“Yang pasti Mas Ara ingin bergabung dengan PAN. PAN akan menerima dengan tangan terbuka dan hati yang lapang. Mas Ara adalah seorang tokoh nasional yang memiliki pengalaman di tingkat nasional. Jika dia bergabung dengan PAN, itu akan menambah energi di dalam partai karena PAN adalah partai yang bersifat nasionalis dan religius,” ujar Waketum PAN.

“Tentu siapapun warga negara, apapun sukunya, apapun agamanya, apapun adatnya, itu bebas untuk berekspresi dan berekreasi di PAN. Kami tunggu Mas Ara di rumah PAN,” ungkap wakil ketua umum PAN.

Ara diketahui keluar dari PDIP karena mengikuti langkah politik Presiden Jokowi, merasa cocok dan sesuai hati nuraninya. Ara menilai kepuasan masyarakat kepada Jokowi masih tinggi.

“Saya percaya dan saya cocok hati saya dan nurani saya, dan Bapak Jokowi banyak memanusiakan rakyat Indonesia, dan juga kami, dan juga seperti yang saya mencatat tingkat kepuasan publik terhadap Bapak Jokowi sangat tinggi. Dan saya adalah bagian dari rakyat Indonesia yang memilih mengikuti Bapak Jokowi,” ucap Ara.

READ  Penjelasan PDIP: Ganjar Singgung Perubahan Membahana dalam Pidato HUT PDIP

Kesimpulan

Maruarar Sirait atau Ara memutuskan untuk keluar dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan hal ini disambut baik oleh Partai Amanat Nasional (PAN). Keputusan Ara keluar dari PDIP merupakan keputusan individu dan PAN siap membuka pintu apabila Ara bergabung dengan mereka. PAN menganggap kehadiran Ara akan memberikan energi baru bagi partai karena Ara adalah seorang tokoh nasional dengan pengalaman di tingkat nasional. PAN juga menegaskan bahwa sebagai partai yang bersifat nasionalis dan religius, mereka menyambut siapapun yang ingin bergabung dengan mereka, termasuk Ara.