Ma’ruf Membanggakan Harmoni Santri-Warga Tionghoa di Lasem Sejak Zaman Kolonial

indotim.net (Sabtu, 27 Januari 2024) – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin memuji hubungan yang akrab antara santri di Pondok Pesantren Kauman Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Timur, dengan warga Tionghoa sekitarnya. Meskipun pesantren ini terletak di lingkungan komunitas Tionghoa, Ma’ruf menyebut bahwa hubungan antara kedua belah pihak tetap akrab.

“Di sini merupakan tempat yang sangat unik. Bangunan di sini masih asli dan bergaya Tionghoa,” tutur Ma’ruf di beranda rumah pengasuh Ponpes Kauman Lasem K.H. Moch. Zaim Ahmad Ma’shoem, Rembang, Sabtu (27/1/2024).

Bangunan rumah tersebut memiliki gaya Tionghoa yang kental. Di depan rumah, terdapat lampion merah yang bergantung dengan tulisan kaligrafi.

Ma’ruf memberikan pujian atas hubungan akrab antara santri dan warga Tionghoa di Lasem yang telah terjalin sejak abad ke-16. Beliau juga mengungkapkan bahwa pengasuh pondok pesantren membeli rumah dari warga Tionghoa setempat dan memilih untuk mempertahankannya tanpa melakukan renovasi.

“Ini Kiai Zaim ini membeli dari China, dan tidak dibongkar. Ternyata beberapa peninggalan China sekarang menjadi rumah kiai di sini dan dipertahankan,” ujar Ma’ruf.

“Ternyata hubungan antara kalangan santri dan China di sini sangat akrab, cair, dan tidak ada masalah. Saling mengunjungi, saling membantu,” ujar Ma’ruf Amin.

Ma’ruf menyatakan bahwa sang kiai dipaksa untuk membeli rumah itu oleh warga Tionghoa karena hubungan yang sudah akrab antara mereka.

“Dan beliau mengatakan, semua ini dibeli dipaksa oleh orang-orang China yang ingin membeli, ketika dia ingin pergi ke tempat lain untuk… Jadi hubungannya sudah terjalin sejak abad ke-16 dan ke-17, tidak pernah ada konflik, tidak ada permusuhan,” ujarnya.

Ma’ruf mengapresiasi hubungan akrab yang terjalin antara santri dan warga Tionghoa di Lasem sejak abad ke-16. Keberadaan toleransi ini harus terus dipertahankan, termasuk dalam menyambut Pemilu 2024,” kata Ma’ruf.

READ  Kunjungi PT Sritex Sukoharjo: Gibran Usul Badan Tekstil Nasional

“Bahkan ada juga gadis-gadis Tionghoa yang menjadi istri kiai di sini. Saya kira itu sesuatu yang unik. Kami ingin menjadikan masyarakat multikultural seperti ini sebagai modal dalam membangun persatuan dan keutuhan bangsa. Bahkan dalam menyikapi pemilihan umum ini, perbedaan partai, pilihan calon presiden, agama, dan suku tidak menjadi masalah,” ujarnya.

Kesimpulan

Hubungan akrab antara santri di Pondok Pesantren Kauman Lasem, Jawa Timur, dengan warga Tionghoa sekitarnya yang sudah terjalin sejak abad ke-16 merupakan contoh harmoni yang patut dibanggakan. Wakil Presiden Ma’ruf Amin memberikan pujian atas toleransi dan kerja sama yang terjadi antara kedua belah pihak. Keberadaan pengasuh pondok pesantren yang membeli rumah dari warga Tionghoa dan memilih untuk mempertahankannya tanpa renovasi menunjukkan sikap saling menghormati di antara mereka. Ma’ruf mendorong terus dipertahankannya keragaman dan toleransi dalam menyambut Pemilu 2024, serta menjadikannya sebagai modal dalam membangun persatuan dan keutuhan bangsa.