Pabrik Kimia di Cilegon Bikin Cemas Warga, Aktivitas Dihentikan Sementara

indotim.net (Senin, 22 Januari 2024) – Pabrik kimia yang dimiliki oleh PT Chandra di Cilegon, Banten, telah menghentikan sementara kegiatan operasionalnya setelah bau menyengat menyebar ke sekitar. Bau tersebut telah menyebabkan warga di sekitarnya merasa mual dan muntah. Tindakan penghentian ini akan tetap berlangsung sampai kondisi dinyatakan aman.

“Masih berhenti. Kita pastikan kesehatan, keselamatan untuk karyawan, masyarakat, dan kita semua,” kata Direktur Legal External Affairs & Circular Economy, Edi Rivai kepada wartawan di Cilegon, Senin (22/1/2024).

Setelah terjadi kegagalan produksi pada Sabtu (20/1) lalu, pabrik kimia di Cilegon mengakui bau menyengat tercipta sebagai akibat dari insiden tersebut. Sebagai tindakan pencegahan, perusahaan tersebut menyetop sementara operasionalnya. Saat ini, perusahaan sedang melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab kegagalan alat produksi yang menyebabkan bau tersebut.

“Tadi seperti yang disampaikan, kita akan melakukan inspeksi secara menyeluruh. Chandra Asri telah beroperasi selama 30 tahun dan ikut berperan dalam pertumbuhan Indonesia. Oleh karena itu, kami akan melakukan yang terbaik dengan memulai pengecekan mendalam di setiap unit untuk memastikan keamanannya,” ucapnya.

Terkait penanganan dampak yang timbul, Edi menjelaskan bahwa perusahaannya telah bekerja sama dengan pihak-pihak terkait. Menangani kesehatan warga yang terkena dampak menjadi prioritas utama.

“Dari Polda sudah menerima laporan dari Puskesmas dan kita memantau serta memberikan pengobatan. Kondisi para pasien dalam keadaan baik-baik saja dan sudah ada yang pulang. Kemarin saya juga mengunjungi pasien yang masih dirawat, syukurlah semuanya dalam keadaan sehat,” tutur narasumber.

Pemerintah setempat mengambil langkah tegas terkait bau menyengat yang berasal dari pabrik kimia di Cilegon. Wali Kota Cilegon, Helldy Agustian, meminta pabrik kimia PT Chandra Asri untuk menutup sementara operasionalnya sampai hasil laboratorium keluar.

READ  AHY Dukung Komitmen Prabowo-Gibran dalam Menjaga Lingkungan dan Menghadapi Krisis Iklim

Dinas Lingkungan Hidup sedang melakukan pemeriksaan terhadap sampel limbah yang diambil dari pabrik kimia tersebut. Langkah ini penting untuk memastikan apakah sampel limbah yang dihasilkan dari pabrik berpotensi berbahaya bagi lingkungan dan masyarakat sekitarnya.

Keputusan ini diambil sebagai langkah pencegahan dan responsif terhadap keluhan warga sekitar yang merasakan bau menyengat yang tidak biasa. Bau yang tidak normal dan menyengat tersebut dapat menimbulkan gangguan kesehatan bagi masyarakat sekitar, terutama pada saluran pernapasan dan sistem pencernaan.

Penutupan sementara pabrik kimia ini adalah langkah proaktif untuk memastikan keselamatan dan kesehatan warga sekitar. Pemerintah setempat akan menunggu hasil pemeriksaan laboratorium sebelum menentukan langkah-langkah selanjutnya terkait operasional pabrik kimia PT Chandra Asri.

“Pertama-tama, kami meminta kepada PT Chandra Asri untuk menghentikan sementara aktivitas pabrik kimia mereka. Selanjutnya, kami akan mengambil sampel udara agar bisa segera diperiksa oleh Kabid LH di laboratorium. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah bau yang tercium ini membahayakan atau tidak bagi masyarakat Kota Cilegon,” ujar Kabid LH pada Sabtu (20/1).

Pabrik kimia di Cilegon telah ditangguhkan sementara aktivitasnya karena menyebabkan bau yang menyengat. Masalah ini memicu kekhawatiran masyarakat sekitar terkait dampaknya terhadap kesehatan dan lingkungan.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, pabrik kimia ini telah berhenti beroperasi sejak beberapa hari yang lalu setelah adanya keluhan kuat mengenai bau yang tidak biasa. Pihak perusahaan menanggapi isu ini dengan serius dan telah mengambil tindakan untuk mengecek dan menyelesaikan masalah tersebut secepat mungkin.

Sampai saat ini, penyebab pasti bau menyengat tersebut masih dalam penyelidikan. Namun, perusahaan dan pihak berwenang bekerja sama untuk mengidentifikasi sumber bau dan mencegah agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di masa depan. Tindakan pengawasan dan pengendalian ketat akan dilakukan untuk memastikan lingkungan di sekitar pabrik tetap aman dan sehat.

READ  KPU Banten Catat 26 Ribu Pemilih Mengurus Pindah TPS Pemilu 2024

Masyarakat sekitar diimbau untuk tetap waspada dan melaporkan keluhan terkait kesehatan atau lingkungan yang timbul akibat aktivitas pabrik ini. Keterbukaan dan transparansi dalam menyikapi isu ini merupakan hal yang penting agar dapat mencapai solusi yang terbaik bagi semua pihak terkait.

Helldy juga meminta perusahaan bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan akibat pembakaran gas yang dibuang melalui cerobong tersebut.

“Kami juga meminta Chandra Asri untuk segera mengunjungi warga, itu sangat penting,” ujarnya.

Dalam menghadapi keberatan warga terkait bau menyengat yang ditimbulkan oleh pabrik kimia di Cilegon, pihak berwenang telah memutuskan untuk melakukan penghentian sementara aktivitas pabrik tersebut. Penyebab bau tidak sedap ini sedang dalam penyelidikan oleh otoritas terkait.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebudayaan setempat, Budi Santoso, mengungkapkan bahwa pabrik tersebut akan menghentikan operasionalnya selama dua minggu guna melakukan perbaikan dan memeriksa seluruh sistem pengolah limbah. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi masalah bau yang telah mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar.

Saat ini, otoritas terkait tengah melakukan monitoring dan pengawasan terhadap keberlanjutan kegiatan operasional pabrik. Jika dalam jangka waktu dua minggu perbaikan yang dilakukan tidak memadai, maka pihak berwenang berhak memberikan sanksi lebih lanjut kepada pabrik tersebut.

Di samping itu, Budi Santoso juga meminta agar perusahaan melakukan sosialisasi sebelum melakukan shutdown agar masyarakat memiliki pemahaman yang jelas terkait rencana dan tujuan dari penghentian sementara ini. Hal ini diharapkan dapat mengurangi ketidaknyamanan yang dirasakan oleh warga.

“Ke depan, kami meminta agar saat terjadi penutupan sementara dan hal-hal lainnya, harus ada pemberitahuan agar kami dapat menyosialisasikannya dan tim pemerintah dari puskesmas dan BPBD akan turun membantu masyarakat,” ujar narasumber.

READ  Odor Issue Forces Temporary Shutdown of Chemical Plant in Cilegon