Siap-siap! Pabrik Tembaga Mega Senilai Rp 48 Triliun Mulai Beroperasi di Indonesia

indotim.net (Kamis, 07 Maret 2024) – Menteri ESDM Arifin Tasrif secara resmi melaksanakan kunjungan ke lokasi proyek pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di Kawasan JIIPE, Gresik, Jawa Timur. Langkah ini diambil sebagai bagian dari persiapan menjelang mulai beroperasinya smelter tersebut pada bulan Juni 2024.

“Pembangunan smelter ini sesuai rencana. Saya sangat menghargai upaya Freeport dalam mendukung kebijakan hilirisasi tambang. Saya yakin Smelter PTFI akan beroperasi pada Juni 2024,” ujar Arifin dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Kamis (29/2/2024) lalu.

Pada kesempatan itu, Arifin menjelaskan bahwa proyek pembangunan pabrik pemurnian tembaga PTFI merupakan bagian penting dari strategi pemerintah dalam mempercepat hilirisasi tambang. Hilirisasi sektor pertambangan dipandang sebagai langkah krusial demi mewujudkan visi Indonesia sebagai negara maju.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Direktur PT Freeport Indonesia, Jenpino Ngabdi, menyampaikan bahwa pembangunan smelter telah berjalan lancar sesuai target. Beliau menegaskan smelter akan memulai operasinya pada Juni 2024 dan diproyeksikan untuk memulai produksi pada Agustus 2024.

“Smelter PTFI akan mulai berproduksi di Agustus 2024 dan selanjutnya ramp up mencapai kapasitas penuh pada akhir 2024,” ungkap Jenpino.

Menurut pernyataan resmi dari perusahaan, “Setelah smelter beroperasi penuh pada akhir tahun 2024, seluruh hasil tambang PTFI akan dimurnikan di dalam negeri.” Hal ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi penerimaan negara.

Sebagai informasi, pembangunan smelter tersebut merupakan mandat dari Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) PTFI. Smelter itu berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik. PTFI sendiri telah menanamkan modal sebanyak US$ 3,1 miliar atau Rp 48 triliun pada akhir Desember 2023 untuk membangun smelter kedua yang dimiliki PTFI. Adapun smelter pertama PTFI, dibangun pada 1996 dan dikelola oleh PT Smelting.

READ  Pegawai Bebas Makan Siang, Airlangga Ungkap Anggaran Terbatas

Smelter tembaga itu merupakan Design Single Line terbesar di seluruh dunia. Dengan kapasitas produksi 1,7 juta ton untuk memurnikan konsentrat tembaga dan 600 ribu ton katoda tembaga setiap tahunnya, smelter ini akan menjadi salah satu yang paling berpengaruh.

Produk utama yang dihasilkan oleh smelter ini mencakup katoda tembaga, emas, perak murni batangan, serta platinum group metal (PGM). Di samping itu, smelter juga menghasilkan produk lain seperti asam sulfat, gipsum, dan timbal.

Kesimpulan

Pabrik pemurnian tembaga mega senilai Rp 48 triliun yang dibangun oleh PT Freeport Indonesia di Kawasan JIIPE, Gresik, Jawa Timur, diharapkan akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi hilirisasi sektor pertambangan Indonesia. Dengan kapasitas produksi yang besar dan berbagai produk unggulan seperti katoda tembaga, emas, perak murni batangan, serta platinum group metal (PGM), smelter ini akan menjadi salah satu yang paling berpengaruh dalam industri tambang. Proyek ini diproyeksikan akan mulai beroperasi pada Juni 2024 dan diharapkan akan meningkatkan nilai tambah serta memberikan kontribusi positif bagi penerimaan negara.