Penyelamatan Tol Terpanjang RI: Apakah Harus Dibangun?

indotim.net (Sabtu, 09 Maret 2024) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membuka informasi terbaru mengenai proyek Tol Gedebage-Tasikmalaya-Ciamis (Getaci). Proyek ini mengalami hambatan dan akhirnya harus dilakukan lelang ulang.

Tol Getaci diduga akan menjadi tol terpanjang di Indonesia. Kabar rencana lelang ulang proyek tol ini mulai terdengar sejak Januari 2023. Pada saat itu, perusahaan konsorsium pemenang lelang batal masuk ke proyek tersebut.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna, menjelaskan bahwa proyek pembangunan tol terpanjang di Indonesia saat ini sedang dalam proses prakualifikasi sebelum memasuki tahap tender. Rencananya, pada awal semester II 2024, pemenang lelang akan telah ditetapkan.

“Harusnya sih cepet. Masuk ke Semester II (2024) awal harusnya sudah cukup (tender selesai),” kata Herry di kantornya, Jakarta Selatan, Jumat (8/3/2024).

Herry menjelaskan bahwa proses prakualifikasi biasanya akan berlangsung selama satu bulan. Setelah itu, proses tender akan dilakukan yang memakan waktu tiga bulan. Diperkirakan pada Juli-Agustus 2024, pemenang lelang akan sudah ditetapkan.

“Proses prakualifikasi hanya sebatas pengumpulan dokumen tanpa masalah, sehingga bisa dilakukan dalam satu bulan. Biasanya, waktu 2-3 bulan sudah mencukupi,” jelasnya.

Lebih lanjut, Herry mengakui bahwa jadwal pelaksanaan prakualifikasi sempat mundur beberapa kali. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh perluasan lahan yang harus dibebaskan. Kondisi ini kemudian menambah beban biaya proyek tersebut.

“Itu tadi sempat disesuaikan karena memerlukan pembangunan zona klirens yang akan menambah biaya,” ungkapnya.

Selain Getaci, dalam waktu dekat juga akan diumumkan hasil lelang dari proyek Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi. Adapun proyek yang masuk ke dalam jajaran Proyek Strategis Nasional (PSN) ini juga sebelumnya sempat mandek.

READ  Komisi II DPR: Dukung Putusan MK Terkait PT

“Mengwi belum diumumkan, sebentar lagi akan diumumkan. Proses ini perlu didorong dengan cepat,” ungkap Herry.

Sebagai informasi tambahan, perusahaan konsorsium yang memenangkan lelang Tol Getaci tidak melanjutkan proyek tersebut. Salah satu alasan yang disebutkan adalah panjangnya tol ini yang menyebabkan biaya proyek menjadi sangat besar.

Konsorsium pemenang lelang terdiri dari perusahaan milik negara (BUMN) dan swasta. Mereka bersatu dalam Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dengan nama PT Jasamarga Gedebage Cilacap (JGC). Di dalam konsorsium ini, terdapat beberapa konglomerat terkemuka, seperti Martua Sitorus dan Jusuf Hamka.

Bila ditotal dari Gedebage sampai Cilacap, panjang tol ini mencapai 206,65 kilometer (km), menghubungkan dua provinsi yakni Jawa Barat dan Jawa Tengah. Atas kondisi ini, akhirnya pemerintah pun memutuskan untuk memangkas prioritas penyelesaian proyek dan akan melakukan lelang ulang.

Dengan penyesuaian prioritas proyek, panjang total penyelesaian Tol Terpanjang RI pun berkurang drastis, dari awalnya mencapai 206,65 km hingga Cilacap, menjadi hanya 108 km hingga Ciamis. Selain itu, angka investasi yang dibutuhkan juga berkurang signifikan dari Rp 56,2 triliun menjadi Rp 37,64 triliun untuk mencapai Ciamis.

Kesimpulan

Proyek pembangunan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Ciamis (Getaci) yang sempat mengalami hambatan dan lelang ulang memiliki dampak signifikan terhadap panjang dan biaya proyek. Meskipun awalnya direncanakan sebagai tol terpanjang di Indonesia, pemerintah akhirnya memutuskan untuk memangkas prioritas penyelesaian proyek dan melakukan lelang ulang, mengurangi panjang total tol dan angka investasi yang dibutuhkan secara drastis.