indotim.net (Senin, 11 Maret 2024) – Kasus pilot dan kopilot tertidur bersamaan di sebuah maskapai selama penerbangan sedang menjadi sorotan publik. Kejadian ini memunculkan pertanyaan seputar apakah seorang pilot boleh atau tidak boleh tidur saat pesawat sedang terbang.
Vincent Raditya, seorang pilot yang sudah berpengalaman sejak tahun 2010, pernah menyatakan bahwa tidur merupakan hal yang wajar bagi seorang pilot. Menurut Vincent, seorang pilot diperbolehkan untuk tidur selama dalam penerbangan. Akan tetapi, hal tersebut harus dilakukan dengan batasan yang ditetapkan dan mengikuti beberapa peraturan yang berlaku. Tentu saja, aspek keselamatan dan keamanan tetap menjadi prioritas utama.
“Kecelakaan pesawat, survei membuktikan, terjadi di bawah 10 ribu kaki, mulai dari take off, hingga mendarat dan parkir. Kebanyakan insiden terjadi di fase-fase tersebut yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, ketinggian di bawah 10 ribu kaki merupakan area-area krusial yang sangat berisiko, yang disebut dengan fase ‘critical’,” ujar narasumber seperti yang dilansir dari sebuah sumber pada 27 November 2018.
“Di bawah 10 ribu, kita harus fokus karena traffic banyak, ada pesawat turun, ada pesawat yang mau naik, kita mesti waspada pilotnya juga harus dijaga. Nah, kita tidak boleh tidur di bawah 10 ribu kaki itu. Sudah mandatory tidak boleh,” tambah Vincent.
Vincent juga menjelaskan bahwa saat pesawat sudah di atas udara, fase ini adalah saat di mana pesawat sangat minim terjadi hal yang tidak diinginkan. Namun, tetap harus waspada, pilot satu dan yang lain harus bekerja sama agar pesawat masih dalam kendali.
Sebelumnya, vincent juga mengungkapkan bahwa keselamatan penumpang adalah prioritas utama bagi seorang pilot. Oleh karena itu, para pilot tidak diperbolehkan untuk tidur saat pesawat sedang terbang. Meskipun fase ini dianggap relatif aman, kehadiran pilot yang sadar dan waspada tetap diperlukan.
“Survei juga membuktikan, ketika pesawat cruising atau berada di atas udara, satu pilot saja sudah bisa menjalankan tugasnya. Seorang pilot dididik untuk bisa menjalankan pesawat sendiri, baik sebagai pilot maupun kopilot, dan sudah di desain untuk dapat dioperasikan sendirian. Namun untuk faktor keselamatan, standar minimumnya adalah dengan 2 pilot, sehingga keduanya memiliki perspektif yang berbeda,” tambah Vincent.
Dalam konteks ini, Vincent menjelaskan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika seorang pilot ingin beristirahat selama penerbangan. Tujuannya, tentu saja, untuk memastikan bahwa pilot dan kopilot tetap dalam kondisi prima selama fase krusial tersebut.
“Maka dari itu, saat pesawat cruising, kebanyakan negara akan memperbolehkan pilot untuk tidur dengan catatan tertentu. Misalnya, mereka boleh tidur selama semua peralatan berfungsi dengan baik, autopilot aktif, cuaca bagus, dan ada copilot yang kuat. Aturan-aturan inilah yang menentukan izin untuk tidur di pesawat. Yang bertanggung jawab atas tidur tersebut adalah kaptennya,” jelasnya.
Sementara itu, Pengamat Penerbangan Alvin Lie menyatakan bahwa kejadian pilot tertidur sering terjadi. Namun, tidur bersamaan antara pilot dan kopilot pernah terjadi namun jarang. Menurutnya, tidur adalah hal manusiawi namun perlu diantisipasi.
Menurut Alvien, kejadian pilot tidur saat pesawat terbang sebenarnya sudah sering terjadi, dan ada standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku meskipun tidak diatur dalam regulasi pemerintah. Praktik ini umum dilakukan dalam setiap perusahaan penerbangan.
Menurut narasumber, ketika salah satu pilot tertidur dianggap sedang tidak aktif. Dalam praktik penerbangan, dikatakan bahwa apabila salah satu pilot tidak aktif, maka harus meminta bantuan awak kabin atau pilot cadangan apabila tersedia, untuk duduk di kokpit kursi tengah (jump seat).
“Fungsinya adalah untuk mengawasi dan membantu pilot yang tinggal satu aktif ini menjalankan tugasnya dengan baik,” jelas Kepala Unit Keselamatan Penerbangan, Capt. Budi.
Kesimpulan
Berdasarkan artikel yang membahas apakah seorang pilot boleh istirahat di udara, dapat disimpulkan bahwa tidur dalam penerbangan tidak dilarang selama mematuhi aturan dan batasan yang berlaku. Meskipun ada standar operasional prosedur yang umum dilakukan, prioritas utama tetap pada keselamatan dan keamanan penumpang. Pengawasan dan kerjasama antara pilot dan kopilot menjadi kunci dalam memastikan pesawat tetap dalam kendali, terutama dalam fase krusial di bawah 10 ribu kaki. Dengan memperhatikan aspek tersebut, pilot diizinkan untuk beristirahat asalkan kondisi pesawat dan keberadaan copilot memungkinkan.