Polisi Selidiki Heboh Dugaan Sekte Pengabdi Setan di Kota Malang

indotim.net (Selasa, 16 Januari 2024) – Sebuah penyelidikan dilakukan oleh aparat kepolisian terkait dengan adanya kabar heboh tentang dugaan sekte pengabdi setan di Kota Malang, Jawa Timur. Kabar ini bermula dari pengakuan seorang perempuan bernama Siska.

Kepolisian Resort Kota Malang sedang menyelidiki kabar yang menghebohkan tentang dugaan adanya sekte Pengabdi Setan di kota tersebut. Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto, mengungkapkan bahwa proses penyelidikan saat ini sedang dilakukan oleh pihak kepolisian menggunakan metode digital forensik. Tujuan dari metode ini adalah untuk mengungkap kebenaran dari informasi yang tengah menjadi viral di media sosial.

“Kami sedang mendalami dan melakukan penyelidikan melalui digital forensik terkait adanya konten video itu,” ujar Danang dilansir detikjatim, Selasa (16/1/2024).

Polisi sedang melakukan penyelidikan terhadap dugaan adanya sekte pengabdi setan di Kota Malang. Dalam keterangan resminya, Kapolres Malang, AKBP Danang, menyatakan bahwa penyelidikan saat ini masih berlangsung dengan menggunakan pendekatan digital forensik.

Polisi belum bersedia mengambil kesimpulan mengenai kebenaran dari dugaan tersebut. Mereka masih terus mengumpulkan bukti dan informasi yang diperlukan untuk mengungkap kebenaran di balik hebohnya dugaan sekte pengabdi setan ini.

“Digital forensik untuk mempelajari metadata terkait konten, lokasi video dibuat, dan diunggah, isi video, dan kebenaran apa yang disampaikan,” terang Danang.

Hebohnya dugaan sekte pengabdi setan di Kota Malang ini bermula dari kesaksian seorang perempuan bernama Siska yang kini menjadi viral di media sosial. Kisah pengakuan Siska tersebut terekam dalam sebuah video yang viral di YouTube dengan judul ‘Viralkan!! Sekte Pemuja Setan Ada di Kota Malang??’.

Sebuah dugaan sekte pengabdi setan di Kota Malang tengah diselidiki oleh pihak kepolisian. Kasus ini menjadi perhatian setelah Siska, seorang anggota yayasan bimbingan belajar (bimbel), mengungkapkan pengalamannya pada tahun 2014. Siska menemukan fakta mengejutkan bahwa bayaran yang dia terima dari bimbel tersebut jauh melampaui pendapatan normal guru bimbel di Malang.

READ  PHDI Mendukung KUA Sebagai Tempat Pernikahan Multireligi

“Bayaran dari pengajar bimbel itu berapa sih Mas? Rp 30 ribu per jam, kayak gitu kan. Itu (di yayasan bimbel tempat dia bekerja) nggak. Selama seminggu aku bisa dapat uang Rp 500 ribu sampai Rp 600 ribu. Iya, banyak,” ujar Siska.

Siska merasa ada yang janggal dengan honor yang diterimanya. Untuk mencari tahu lebih lanjut, dia memutuskan untuk menemui ketua yayasan tempat ia bekerja. Dengan harapan mendapatkan penjelasan yang memuaskan, Siska mengajukan permohonan untuk bertemu dengan ketua yayasan tersebut.

Permohonan Siska akhirnya dikabulkan, dan dia diundang untuk mengikuti sebuah seminar yang diadakan oleh yayasan tersebut. Siska berharap bahwa seminar itu dapat memberikan penjelasan yang memadai terkait perbedaan honor yang dia terima.

“Jadi setelah 4 atau 5 bulan bergabung dengan yayasan ini, saya diundang untuk menghadiri acara seminar. Yang anehnya, seminar tersebut diselenggarakan pada jam 11 malam di salah satu hotel yang terkenal di Kota Malang,” ujarnya.

Saat ini, kepolisian sedang melakukan penyelidikan terkait dugaan adanya sekte pengabdi setan yang menghebohkan di Kota Malang. Kasus ini mencuat setelah Siska, seorang peserta seminar, melaporkan pengalamannya yang sangat aneh saat mengikuti acara tersebut.

Siska mengungkapkan bahwa saat tiba di lokasi seminar, dia disambut dengan pemandangan lilin menyala yang berjejer dari gerbang hingga pintu masuk lobby hotel. Dia kemudian diarahkan masuk ke aula yang teratur dan rapi, dengan dekorasi ruangan yang bernuansa gelap.

Siska yang datang bersama S dan dua teman mereka yang lain dengan inisial A dan T akhirnya bertemu dengan ketua yayasan. Mereka duduk bersama di meja yang sama. Sikap ketua yayasan itu terlihat aneh, sama seperti undangan yang ada di ruangan itu.

READ  Pedagang Bawang Ancam Tembak Anies Baswedan

Menurut kesaksian Siska, seluruh peserta seminar di ruangan diam tanpa ada interaksi. Perasaan janggalnya semakin kuat ketika pembicara seminar datang ke lokasi. Pembicara di acara itu adalah seorang pria yang wajahnya disamarkan dengan topeng berwarna hitam. Dia pun sempat menanyakan kepada sang ketua yayasan, namun tidak mendapatkan tanggapan.

“Saat aku mengucapkan pamit kepada ibu ketua yayasan itu, dia tampak ragu dan hanya mengangguk. Saya semakin ketakutan, apa yang sedang terjadi? Seperti dalam cerita tentang setan? Akhirnya kami bertiga bergegas pulang, sedikit berlari hingga sampai di sebuah ruangan yang terlihat menyeramkan.”

Polisi di Kota Malang tengah melakukan penyelidikan terkait hebohnya dugaan adanya sekte pengabdi setan. Kasus ini menjadi perhatian publik setelah beberapa laporan muncul mengenai aktivitas yang mencurigakan di sebuah rumah di daerah tersebut.

Masyarakat sekitar resah dengan keberadaan sekte tersebut dan mengkhawatirkan dampaknya terhadap keamanan dan ketertiban di lingkungan mereka. Oleh karena itu, pihak kepolisian turun tangan untuk mengusut kasus ini lebih lanjut.

Tidak ada informasi resmi mengenai identitas atau tujuan dari sekte ini. Namun, beberapa warga sekitar mengaku pernah melihat aktivitas aneh yang dilakukan oleh anggota sekte. Sebagian besar aktivitas tersebut dilakukan di malam hari dan dianggap tidak wajar oleh masyarakat sekitar.

Polisi telah melakukan serangkaian operasi penyelidikan dan memeriksa beberapa orang yang diduga terkait dengan sekte ini. Namun, hingga saat ini belum ada penangkapan atau kejelasan mengenai kelompok ini.

Polisi mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum dikonfirmasi secara resmi. Pihak kepolisian akan terus bekerja untuk mengungkap kebenaran di balik kasus ini dan memberikan rasa aman kepada masyarakat.

READ  Kabar Terbaru: Pencairan THR PNS 2024 Segera 100%!